Castnya ada dibawah,kalo bingung sama visualisasinya ke bawah dulu baru baca.
...
Seseorang dengan setelan tuxedo berjalan mendekati meja yang ditempati hanasta sekeluarga.
"Wah,long time no see,mr.jovano," ujar sadewa sembari berjabatan tangan dengan jovano.
"Maaf kami telat," ujar satria sembari sedikit membungkukkan badannya.
Tatapannya yang tajam bersitatap dengan manik hanasta.
Seketika,sesuatu menghampiri hanasta,seperti perasaan terintimidasi.
Aura dingin yang dikeluarkan satria terlalu kuat,bahkan sampai membuat bulu kuduk hanasta merinding.
"Ah,tidak terlalu lama kok,mr.sadewa," ujar jovano lalu mempersilahkan sadewa untuk duduk.
"Jadi ini yang namanya hanasta," ujar sofia sembari meniti hanasta dari atas ke bawah.
"Baby,we talked about this in the car before," ujar sadewa sembari mengenggam tangan istrinya.
"Ah,sorry," ujar sofia sembari menundukkan kepalanya.
"No problem,baby," ujar sadewa sembari tersenyum.
Lalu menatap ke arah hanasta.
"Maafkan istri saya ya hanasta," ujar sadewa.
Hanasta mengangguk pelan sembari mulai memakan Bruschetta miliknya.
appetizer yang ini ialah seiris roti dipotong diagonal,yang dipanggang bersama bawang putih hingga crispy dan sedikit kecoklatan permukaannya,lalu diberi topping potongan tomat,bawang bombay,lada,dan minyak zaitun di atasnya,yang sebelumnya sudah dicampur terlebih dulu di dalam wadah lain.
Hidangan ini sesungguhnya sangat mengiurkan,namun siapa sih yang bakalan nafsu makan ketika ada seseorang yang bakalan dijodohin ke kamu,yang bahkan kamu engga kenal sama orangnya.
Huft,hanasta benci suasana ini.
Seorang pelayan kembali masuk,serta menyuguhkan 7 piring chiken parmigiana.
Chicken parmigiana sendiri ialah hidangan yang terdiri dari dada ayam dilapisi tepung roti yang dilapisi saus tomat dan mozzarella,parmesan,atau keju provolone.
"Jadi,kapan kita akan menikahkan anak kita?" Ujar sadewa sembari memotong kecil ayam-nya.
"Secepatnya lebih baik,benar begitu,ata?" Ujar jovano sembari menatap ke arah hanasta.
Hanasta berpura-pura tersenyum di tengah suasana yang begitu tidak enak ini.
"Ata sih terserah ayah," ujar hanasta sembelum memasukkan sepotong ayam ke mulut-nya.
"Hmm,bagaimana kalau bulan depan? Selama sebulan kalian akan saling mengenal terlebih dahulu?" Ujar sadewa memberi opsi.
Kalau boleh memilih,hanasta akan memilih opsi kabur secepatnya dari restoran ini,menemui jevon dan menceritakan semua masalahnya.
Hanasta hanya tersenyum canggung lalu mengangguk pelan.
Jovano dan thalita sama sama menyungingkan senyum bangga.
Sedang jingga? Gadis yang sedari tadi diam itu menggulirkan bola matanya malas.
Ini perjodohan kakakku,kenapa aku ikut diseret kesini,batin jingga meronta.
...
Jevon tersenyum terpaksa sembari mengikuti langkah angkuh gadis di depannya.