tidak menghargai

2.4K 272 13
                                    

Selamat membaca
























Sore ini Arthur,Saga dan Sean pulang kerumah bersamaan. Mereka berbeda mobil tapi. Arthur segera masuk ke kamarnya untuk bersih-bersih. Melihat perubahan kamarnya arthur mengira bahwa pembantu yang melakukannya namun saat dirasa beberapa barang penting miliknya tidak ada arthur mulai kalut.

Belum sempat ia membuka seragamnya ia segera turun lagi kebawah. Bertanya pada pembantu dilantai bawah. "mbak rina yang bersihin kamar arthur tadi bukan?" tanya arthur dengan wajah resah.

"saya ga bersihin kamar mas arthur. Tapi saya lihat nyonya yang melakukannya.coba mas arthur tanya sama nyonya." jawab mbak rina yang sedang membersihkan ruang tengah.

Tanpa babibu arthur langsung mencari hana yang ternyata ada dikamar. Arthur agak ragu dan malas bertatap dengan hana tapi mau bagaimana lagi, ia harus bertanya.

Tok

Tok

Tok

"siapa?" hana membukakan pintunya dan ia terdiam bahwa yang mengetoknya adalah Arthur.

"ada apa ar?" tanya hana lagi dengan agak canggungnya, ia tidak pernah berbicara langsung seperti ini pada arthur.

"benar tante yang bersihin kamar saya?" tanya arthur dengan suara seriusnya. Hana mengangguk pelan. Entah kenapa hana merasakan perasaan tidak enak.

"tante lihat cincin mama saya?dan juga boneka pangeran?" tanya arthur lagi. Jantung hana langsung berdetak kencang. Kedua barang itu baru saja ia buang ke tempat sampah dua jam yang lalu.

"m-mama buang." jawabnya terbata. Arthur langsung terdiam. Ia terkejut.

"kenapa tante buang?" wajah arthur mulai menunjukan rasa marah.

"siapa yang izinin tante masuk kamar saya?siapa yang bilang tante boleh nyentuh barang-barang saya dan mama saya hah?!" arthur mulai menaikkan nada suaranya, arthur marah sungguh.

Hana malah menegang. Ia tidak menyangka jika kedua barang itu penting. Hana merutuki dirinya sendiri yang cukup ceroboh dan bodoh.

"itu cincin pernikahan mama saya!!!dan tante membuangnya?Terima kasih!!tante memang mau menghancurkan pernikahan mama saya!!!jangan masuk kamar saya lagi!!!" hardik arthur tanpa memikirkan pada perasaan hana, arthur sendiri sudah marah, nafasnya tersenggal.

Keributan itu mendatangkan saga dan sean yang mendengar suara marah arthur dari kamar masing-masing. Hana dibuat menangis dengan marahnya arthur, hana takut.

"lo bisa ga sih ga bikin mama nangis?!" sentak sean menarik kerah arthur.

"tanya sama nyokap lo yang bodoh ini!kenapa dia sembarangan masuk kamar gw dan ga hargain privasi gw!!!dia buang barang berharga milik gw!!!"





Bugh!!!

Satu bogeman mentah berhasil mendarat di rahang arthur oleh sean. Sean marah dan kesal karena arthur membuat hana menangis dan membentaknya. Ia tak peduli meskipun hana yang salah telah membuang barang berharga milik arthur.

Arthur malah mendecih. "ck, tadi dilempar kotak makan sekarang ditonjok. Lo mau main kasar sama gw?"

Sean mengepalkan tangannya menahan amarah, arthur juga marah, kemarahannya begitu tenang tanpa memulai kekerasan seperti sean. Hana pun sudah menahan sean agar tidak memukul arthur lagi.

"main kekerasan?lo aja lemah!lo itu penyakitan! Pantas papa jordan lebih sayang kita ketimbang lo!lo ga guna!harusnya lo mati juga sama kayak nyokap lo!!" maki sean sangat tajam dan menusuk perasaan arthur.




ArthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang