tata krama yang tepat

1.8K 224 18
                                    

Selamat membaca













"gw suka cara bicara lo. Enteng." ucap lucas yang tengah menyandarkan diri ke sofa yang ada dikamarnya dan menatap arthur yang membaringkan diri diranjangnya.

"yang gw takutin gw lagi bicara kayak gitu, papa ngelempar gw vas bunga lagi."

Lucas mendecih, ia jadi kesal mengingat cerita itu. Lucas diberi tau oleh azarel perihal kejadian itu. Rasanya lucas kesal bukan main, mengapa om jordan setega itu?

"tahan banting nan awet dong lo.."

"yee sialan! Barang bergaransi kali ah!"

Mereka berdua hanya tertawa kecil atas candaan lucas tadi. "lu ga ada niatan mau bawa kabur harta herjuno aja gitu?"

"maksud?"

"iya, lo ambil semua harta bagian lo, lo kabur ke mana kek, terus ganti identitas biar ga ada yang bisa nemuin lo. Lulus Sekolah,Cari cewek pujaan hati lo, menikah,punya anak, hidup bahagia, happy ending deh hidup lo."

Arthur tertawa keras mendengar penuturan sahabatnya ini. Bisa-bisanya ia mempermudahkan kehidupan seperti itu. Jika ia tuhan, maka arthur akan mengaminkannya. Namun yang bilang ini saja seorang lucas, seseorang yang bahkan telat bangun pagi dihari minggu untuk datang ke gereja. Bagaimana bisa arthur tidak tertawa?

"lo mau tau apa ending yang paling bahagianya?"

"apa?" kekeh lucas sambil meladeni arthur.

"minta sama tuhan buat malaikat jemput lo datang ke surga. Tapi, emang nama lo tercantum ke penghuni surga?"




BUGH!!

"SIALAN LO!" lucas memukul arthur dengan bantal sofa yang ada disampingnya.

Lucas pun kembali duduk tenang, berbeda dengan arthur yang masih merasa geli dengan ucapannya.

"btw, lo ga ada perasaan apapun kan ke adik gw?" pertanyaan randompun keluar. Membuat tawa arthur terhenti.

"nggak tuh, dari kecil dia cuma temen main di mata gw." jawabnya cuek.

"adik gw suka lo, tapi kenapa gw yang resah ya?"

"resah kenapa?lo seolah merasa adik lo suka sama orang jahat. Emang gw jahat?"

Lucas mendecih. "menurut lo, lo jahat hah?adik gw ga cocok sama orang kek elu. Tapi kayaknya dia susah berpaling deh."

"nanti lama-lama juga eneg dia sama sikap gw."

"lo beneran ga suka kan sama kaily?"

"tidak akan,cas." tegas arthur.

"asal jangan menjilat ludah sendiri nantinya." balas lucas dengan menarik senyum kecilnya.

Kemudian lucas tersenyum miring pada arthur, membuat arthur terdiam merasakan hal tidak enak. "lagipula gw tau kok, siapa seseorang yang berada di hati lo."

"Kalenata sialan!" maki arthur.



















"Nyonya..."

"ya ada apa mba?" tanya hana yang sedang menemani andia juga kaily berbincang.

"ada tamu."

"iya, siapa?"

"Mas Refal Herjuna."

Mendengar hal itu, ketiga wanita disana membuat raut wajah senang mereka. "mengapa masih bertanya?suruh ia masuk!" titah andia. Mba rina langsung turun kebawah dan menyuruh yang lain membuatkan minuman.

ArthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang