tutur katanya senjatanya

1.8K 226 12
                                    

Selamat membaca...







Arthur mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja pantri didepannya ini. Ia baru saja pulang ke apart anne, menaruh beberapa barang dan sekarang ia seperti akan diinterogasi oleh anne.

Anne duduk disebrangnya. Menatapnya dalam. "apa tujuan kamu berbaik pada kalenata?", arthur mengernyitkan dahinya.

Mengapa seolah anne tidak begitu suka dengan kalenata. Arthur pikir anne punya hubungan dekat dengan andia, apa ia salah?
"bukannya mama teman dekat tante andia dulu?" balas arthur bertanya.

"cih..andia itu wanita angkuh! Bingung aunti kenapa bisa mama kamu temenan sama dia."

Arthur menarik sebelah sudut bibirnya. "karena mama mengambil sisi positif seseorang dalam berteman. Tante andia memang angkuh sedari dulu, bingung juga kenapa dia bisa jadi aktris terkenal. Tapi tante andia dulu sangat melindungi mama sewaktu kuliah,bukan..?"

Hah, anne hanya bisa menghela nafas.

"aku cuma mau mencuri hati tante andia. Akan sangat bagus jika mulut fasihnya itu kita gunakan sebagai senjata." ujar si arthur sambil memakan permen dengan santainya.

"siapa yang mau kamu serang?target kamu siapa sampai menggunakan andia?"

Arthur tertawa.

"aku bingung. Ibu tiri cantikku atau nenek tersayangku?"


Ah anne tau, sudah saatnya arthur membidik lawannya....

*****

"Nyonya Kalen.., Tuan Arthur mengirimkanmu hadiah kecil kemarin sebagai tanda baktinya. Saran saya apa nyonya tidak mau mengundangnya makan malam?" ujar laras, personal asisten andia.

"bukankah agak lucu?mengundangnya makan malam dirumahnya sendiri?beritahu arthur, sebelum suamiku dan papanya pergi ke pertemuan besok, ia harus hadir di acara makan malam nanti." perintah andia, laras pun langsung melaksanakannya. Andia meminum tehnya tujuan lainnya karena memang untuk mempertemukan putrinya dengan arthur.

"dia mengeluarkan puluhan miliyar hanya untuk membuatku dan kaily senang. Memang ya, hadiah dari ahli waris tak main-main.." gumam andia memperhatikan anting pemberian dari arthur yang niatnya akan ia gunakan dimakan malam nanti.

Andia pun keluar dari kamarnya. Yang ia lihat kedua kepala keluarga itu sedang bercengkrama diruang tengah. Andia menghampirinya. "jo, nanti malam bisakan anakmu dipastikan hadir untuk makan malam bersama?kaily akan sangat bahagia bisa melihat teman kecilnya." bujuk andia pada jordan untuk membawa anaknya, andia sadar, ada yang tidak beres dirumah ini.

"kamu tau kan?anak itu sangat keras. Susah untuk membujuknya. Jika kamu mau kamu saja yang meminta langsung padanya."

Sudah aku lakukan! Anakmu memang sulit

Lalu andia melihat hana yang juga ikut bergabung bersama mereka. "aku rasa, dirumah ini para pelayannya jarang tersenyum ya. Suasananya berbeda dengan dulu." sindir andia yang merujuk pada hana yang memang kerjanya mengurus satu rumah beserta para pelayan.

"emangnya kalau lagi ngelayanin kamu mereka harus nyengir gitu?" sahut aiden sinis.

"iya maaf, aku akan berhenti membandingkan. Biar bagaimanapun dulu dan sekarang tidak pantas dibandingkan."


****

"mama telah bohong sama semua orang ya?"

ArthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang