31 | Nuna

1.1K 250 59
                                    

07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07.00

Pagi ini, karena Jungkook Hyung sekolah, serta Hoseokie ada keperluan di Gwangju, mau tidak mau, Seokjin harus membawa Yoongie ke kantornya. Pagi-pagi sekali si gembul itu dibangunkan untuk mandi. Ia tidak pernah dibangunkan sepagi ini, tahu!

"Ayo bangun, Yoongie-ah! Wakie, wakie!" Jungkook yang sudah siap dengan setelan seragamnya, mencubit pelan pipi sang Adik. Lantas mendengus, kala yang lebih muda tak kunjung bangun. 

"Hyungie punya es krim untuk anak baik yang bangun pagi," ucapnya , dan tak perlu waktu lama, si gembul membuka matanya, mendengar ultimatum sang Kakak. Ia menatap yang lebih tua dengan mata sipit mengantuknya.

"Yoongie sudah bangun--ughh ...," ia mengerang ketika yang lebih tua memaksanya untuk duduk.

"Ayo, bangun, mandi, dan ikut Jinie Hyung ke kantor, oke?" Yang lebih muda mengangguk kecil. Anak itu pasrah, membiarkan Jungkook menggendongnya di punggung menuju lantai bawah.

***

Sudah lebih segar sehabis mandi, kini Yoongie duduk di pangkuan Hoseokie untuk sarapan pagi. Anak itu mendongak, menatap wajah sang Paman.

"Hociki, kapan pulang?" tanyanya, membuat yang lain tertawa gemas.

"Tidak akan lama, kok. Besok Hyungie pulang," jawabnya. Yoongie mengangguk kecil.

"Pasti nanti lindu cekali sama-sama Hociki," tuturnya. Jungkook terkekeh pelan.

"Siang nanti, Hyungie jemput di kantor. Mau tidak, eum?" tawarnya. 

"Beli-beli es klim juga, ya, Jungie Yung!" 

Ah ... iya, Jungkook 'kan sudah berjanji, pada anak baik yang bangun pagi.

***

Bersama Seokjin Hyung di kantor, jujur saja, Yoongie bosan. Beberapa kali melirik sang Kakak yang sibuk dengan berbagai tugas, ia memilih untuk diam, dan bermain bersama Pingu, boneka pinguin pemberian Taehyung beberapa waktu lalu.

"Bosan, hm? Mau keluar sebentar?" tawar Seokjin. Lelaki itu beranjak dari kursi, setelah sang Adik mengangguk semangat. Menggendong si gembul dan membawanya keluar dari ruangan.

"Mau beli roti di kantin?" sang Kakak bertanya. Yoongie mengangguk cepat.

"Susu cokelat juga, ya, Yungie?" pintanya menggebu. Seokjin tertawa gemas.

"Oke, susu cokelat juga," ujarnya, memasukkan susu cokelat ke dalam list barang yang akan dibeli.

.

.

.

Seokjin menepuk pelan punggung bocah yang bersembunyi di celah lengannya.

"Yoongie? Ayo keluar. Nuna-Nuna sudah pergi, kok," ia berujar menenangkan, setelah membawa sang Adik pergi dari kantin.

"Sudah pelgi? Tidak bohong?" Ia tertawa kecil.

"Hyungie tidak bohong. Ayo keluar," balasnya. Menunggu beberapa detik, hingga sang Adik berani menyembulkan wajah dengan pipi merahnya.

"Sudah pergi, 'kan?" tanyanya. Yoongie mengangguk kecil. Mengusap kedua pipi yang baru saja menjadi sasaran dari cubitan maut para wanita. 

"Apa sakit?" Yoongie menggeleng cepat, menjawab pertanyaan sang Kakak. Tidak sakit, kok. Hanya tidak suka saja dikerumuni orang sebegitu banyaknya. Lagipula, jika masalah cubitan, Jungkook Hyung mencubitnya ratusan kali dalam sehari. Ini bukan apa-apa baginya.

Ia membuka bungkusan roti cokelat yang tadi dibeli. Memakannya dalam gigitan besar, hingga membuat pipinya menggembung lucu.

"Makan pelan-pelan saja, Yoong," peringat Seokjin Hyung. Bunyi notifikasi pesan masuk, membuat Seokjin mengecek ponsel.

"Jungie Hyung sudah di bawah, Yoong. Akan naik sebentar la--

"Jungie Hyung datang!!" Ucapan Seokjin terpotong oleh Jungkook yang berseru riang.

***

"Bagaimana bersama Seokjin Hyung, tadi?" tanya Jungkook.

"Uh ... " Yoongie berhenti menjilat es krim vanilanya. Anak itu mengusap pipinya. Kembali terbayang kejadian saat ia dikerumuni banyak wanita di kantor.

"Nuna-nuna cubit pipi Yoongie. Tidak suka," tuturnya. 

"Sakit, ya?" Yoongie menggeleng, kembali menjilat es krim rasa vanila dalam genggaman.

"Jungie Yung cubit-cubit lebih sakit," jujurnya. Jungkook tertawa keras. Turun dari bangku taman, lalu berjongkok, dan menepuk punggungnya. Memberi isyarat agar si gembul naik dalam gendongannya.

"Besok-besok, mau ikut Seokjin Hyung ke kantor, lagi?" tanyanya, dibalas gelengan cepat nan ribut oleh Yoongie.

"Tidak mau! Mau di lumah sama-sama Chuchu saja," jawab yang lebih muda. Jungkook terkekeh.

"Memang, berani di rumah sendirian?" tanyanya yang membuat si gembul terdiam.

"T-tapi 'kan, bisa ke lumah Namjoonie! Nanti main sama-sama Jackie!" celetuk Yoongie.

Pokoknya, Yoongie tidak mau jika harus pergi ke kantor Jinie Hyung lagi!






TBC

ADORABLE YOONG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang