ADORABLE YOONG ✔

11 | Berbagi

"Taetae hanya dapat dua, Yoong? Namjoon hyung saja dapat empat lho ... "

Merasa terpanggil, Yoongie menoleh. Menatap buah stroberi berjumlah dua yang singgah ditangan Taehyung, sepupunya.  Kemudian beralih menatap empat buah stroberi yang berada ditangan Namjoon --walau tinggal tiga, karena sebuah sudah dimakan--.

Menatap empat buah stroberi miliknya, bocah itu mendadak dilema. Kalau ia memberi satu pada Taetae, nanti, jumlah buah miliknya dan si sepupu akan sama-sama berjumlah tiga. Kalau tidak diberi ... ia akan punya buah stroberi sebanyak milik Namjoonie, ada empat. Sebenarnya masih ada semangkuk stroberi dikulkas. Tapi, Seokjin hanya memberinya sepuluh biji untuk dimakan. Beralasan stroberi yang tersisa akan dibuat jus.

Tapi kasihan. Mungkin itu yang terbesit dalam hatinya sekarang. Memikirkan tentang Taetae yang hanya akan memiliki dua stroberi jika ia tak memberi satu dari kepunyaannya.

"Tapitapi, nanti Yoongie cuma punya tiga ...," ujarnya sembari menyodorkan empat stroberi di tangan. Omong-omong, si gembul sudah pintar menghitung sampai lima, lho!

Yah ... berterimakasihlah pada Seokjin yang bersedia menjadi guru les privat dadakan, setelah mendengar hitungan si gembul yang dari dua langsung melompat ke angka empat.

"Berbagi itu indah lho, Yoong," Taehyung berujar. Memakan satu stroberi, dan menunjukkan sisanya kepada Yoongie.

"Lihat Yoong ... stroberi Taetae tinggal satu," ia berujar. Berupaya untuk mengemis stroberi pada si kecil.

"Tapi kan ... totobelina hilang kalena Taetae makan! Bukan kalena Yoongie!" yang lebih kecil mengajukan protes. Lantas, mengambil satu stroberi besar ditangannya lalu memakannya cepat-cepat.

"Totobeli Yoongie juga hilang satu! Cekalang tinggal tiga! Pokokna, tidak mawu bagi-bagi!" ujarnya final. Taehyung merengut. Menatap si bocah yang telah berjalan menjauh, menghampiri kucing belang yang tengah menjilati bulunya.

Taehyung menghela napas. Memakan stoberi yang tersisa, lantas berdiri. Mendekati Jungkook yang tengah sibuk dengan game online di ponselnya.

Saat fokusnya hampir teralih sepenuhnya oleh game Jungkook, samar-samar ia mendengar suara si bocah yang--

"Chuchu mawu totobeli?"

--menawari stroberi pada si kucing. Taehyung mengelus dada sabar.

Jadi, dirinya kalah? Oleh kucing?

***

"Terlalu manis, Hyung," Jungkook berkomentar. Menatap segelas jus ditangannya dan Seokjin bergantian. Yang lebih tua mengendikkan bahu. Menatap Namjoon yang asyik menenggak jus miliknya sembari bermain ponsel.

"Protes saja pada Namjoon. Ia yang memasukkan susu dan gula tadi," balas Seokjin. Jungkook menggeleng maklum. Kalau memang ada campur tangan Namjoon, ia hanya bisa memaklumi.

"Stroberinya habis ya?" Jungkook kembali bertanya. Seokjin mengangguk. "Habis," jawabnya singkat.

"Bukannya tadi masih ada, Hyung?"

"Yoongie bawa sepuluh buah tadi, empat untuk Namjoon hyung, dua untukku, tiga untuk dirinya sendiri." Taehyung membalas. Alis Jungkook menukik.

"Katanya sepuluh? Yang satu untuk siapa?"

"Itu," Taehyung menunjuk Yoongie yang tengah bermain dengan Chuchu, "diberikan pada kembarannya."

Jungkook tertawa kecil. Menatap sepupu seumurannya dengan tampang jahil. "Iri ya?" tanyanya meledek. Taehyung menggeleng cepat.

"Aku iri? Pada kucing? Tentu tidak," balasnya cepat. Jungkook mendengus. Menenggak habis jusnya lalu membawa gelas kosong ke dapur.

Taehyung, iri pada kucing?

Hm ... yang benar saja ...

***

16.20

"Tae, ayo pulang."

Taehyung mendongak menatap sang Kakak. "Sebentar Hyung, gamenya belum selesai. Sebentar lagi," balasnya. Dan bangkit setelah karakter gamenya mati terbunuh.

"Pulang dulu Kook," pamitnya singkat dibalas acungan jempol dari sang sepupu. Dengan begitu, Taehyung melangkahkan kakinya menyusul Namjoon yang sudah keluar beberapa menit lalu.

"Helm, Tae," peringat Namjoon saat sang adik keluar dengan tangan kosong. Tertawa kecil, Taehyung kembali memasuki rumah sepupunya. Mengambil helm hitam yang ada di samping sofa lalu keluar dengan cepat.

"Ayo, Hyung," ia berujar sembari menepuk bahu sang Kakak. Namjoon memutar kunci motornya. Bersiap untuk--

"TAETAE!! TUNGGU YOONGIE! NAMJOONIEE JANAN JALAN DULUU!"

--baru saja Namjoon hendak melajukan motornya, suara teriakan bocah menggelegar. Terpaksa si pengendara melepas tangan dan mematikan mesin. Menuruti bocah ber-sweater kuning cerah yang berlari mendekat.

"T-taetae, ini ...," si bocah berucap. Menyodorkan stroberi berukuran cukup besar dengan tangan kecilnya.

Taehyung mengangkat alis. "Untuk Taetae?" tanyanya. Yoongie mengangguk malu.

"Iya ... Taetae bilang, bagi-bagi itu baik. Jinie yung juga bilang-bilang sepeti itu. Jadi ... " ucapannya menggantung. Si gembul menggaruk pipinya karena malu yang menyerang tiba-tiba.

Taehyung tersenyum gemas. "Jadi..?"

" ... Yoongie bagi-bagi totobeli ... bial nanti jadi anak baik-baik ... " lanjutnya malu-malu. Taehyung tertawa gemas. Menerima stroberi yang disodorkan Yoongie hingga kedepan wajahnya.

"Jadi, ini untuk Taetae 'kan?"

"Uhm!"

"Terimakasih ya, Yoongie?" ujarnya setelah melahap stroberi. Senyum lebar si bocah tersungging. Rasanya senang sekali setelah berbagi.

"Cama-cama! Jadiii ... Yoongie sudah jadi anak baik 'kan, Taetae?!"

Taehyung tertawa kecil. Mengusak rambut legam sepupu kecilnya. "Iya, Yoongie sudah jadi anak baik," balasnya. Melepas helm lalu menciumi pipi si gembul berkali-kali.

"Taetae pulang dulu ya? Yoongie segera masuk. Sudah ditunggu Jungkook hyung di pintu," ucapnya, menunjuk Jungkook yang tengah berdiri bersandar pada pintu rumah.

"Iyaa ... Dadah Taetae~~" si bocah melambaikan tangannya ketika motor Namjoon melesat keluar dari kawasan rumahnya. Dan melambai dengan lebih semangat ketika sang sepupu membalas lambaian tangannya.

"Ayo masuk, Yoong ... "

"Ayo, Jungie yung!"

Uh ... Yoongie baru tahu, jika berbagi bisa membuatnya merasa senang seperti ini.

Lain kali, Yoongie akan banyak-banyak berbagi. Berbagi kepada Jinie Hyung, Jungie Hyung, Taetae, Namjoonie, Chuchu, juga yang lainnya.

tbc

(sumber: pinterest)