23 | Belajar

1.4K 271 83
                                    

Ujian sebentar lagi, dan sebagai murid teladan, kini Jungkook telah menambah frekuensi belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujian sebentar lagi, dan sebagai murid teladan, kini Jungkook telah menambah frekuensi belajarnya.

Bangun pagi-pagi untuk membaca beberapa materi, pulang di sore hari, beristirahat sejenak, lalu meneruskan belajarnya di ruang tengah --walau yang pasti, kegiatannya akan terganggu seratus persen oleh teriakan Yoongie yang mendominasi ruangan--.

"Belajar di kamar, Kook," ujar Hoseok yang datang dengan Yoongie dalam gendongan. Jungkook mendongak, menatap Adik dalam gendongan sang Paman yang menatap penasaran pada buku yang tengah ia pegang.

"Bosan, Hyung," jawabnya. Hoseok mengangkat alisnya.

"Terserah," pungkasnya, segera menurunkan si gembul sebelum anak itu berulah dalam gendongan.

Langsung saja, si bocah menghampiri Kakaknya yang tengkurap di sofa. Berusaha keras untuk memanjat, lalu menunggangi punggung sang kakak, menatap penasaran pada buku yang Jungkook genggam.

"Jungie yung baca-baca?" tanyanya. Jungkook mengangguk kecil.

"Iya, banyak sekali yang harus dibaca. Lihat ...," jawabnya, menunjukkan berapa banyaknya halaman dari buku tebal yang tengah ia geluti, dan berhasil mendapat gumaman "wah" kecil dari sang adik.

"Ini namanya belajar," lanjutnya. Si kecil tiba-tiba menggeleng ribut.

"Yoongie tidak suka baca-baca buku!" ungkapnya, mendapat tatapan penasaran sang Paman.

"Kenapa?" tanya Hoseok. Bingung saja, tentang bagaimana bisa si keponakan berujar demikian.

"Tidak suka, Yungie~ Bukuna banyak cekali!" balas si gembul. Jungkook tertawa gemas.

"Kalau ada gambar-gambar, Yoongie mau baca?" celetuknya. Bisa gawat jika tertanam pemikiran untuk membenci buku di kepala si gembul.

"Ung?"

Jungkook terkekeh. Mencubit pelan pipi sang adik.

"Kalau bukunya ada gambar Chuchu dan teman-temannya, Yoongie mau baca?" ulangnya. Disambut oleh anggukan ribut si gembul.

***

13.45


Jungkook yang rajin seperti ini, jujur saja ... Yoongie tidak terbiasa. Kakaknya yang sering bermain dengan dirinya, kini menjadi sering duduk berlama-lama, berduaan dengan buku. Kata Jin hyung dan Hoseokie, itu namanya  belajar, tidak boleh diganggu. Jadi, sebisa mungkin anak itu menahan diri untuk tidak mengganggu sang kakak. Bermain seharian hanya bersama Jiminie dan Chuchu. Jin hyung dan Hoseokie juga ikut bermain sebenarnya. tapi, rasanya ada yang kurang jika Jungkook tidak ikut bermain.

Mencuri lirik ke arah sang kakak yang tengah berkutat dengan buku, si gembul harus pulang dengan cemberut kecil, sebab sepertinya Jungkook tidak melihatnya. Lantas, Yoongie berdiri. Menggendong Chuchu dan membawanya ke lantai atas menuju kamar sang paman, dimana pemiliknya tengah tertidur pulas.

Usai menurunkan Chuchu di karpet, si gembul memanjat kasur dan berbaring di samping sang Paman. Memeluk tangan Hoseok sebagai guling, lalu memejamkan matanya untuk tidur.

Siapa tahu, saat ia bangun nanti, kakaknya sudah selesai belajar dan bisa bermain dengannya.

***

22.15


Sudah semalam ini, dan Yoongie belum tidur. Belum bisa tidur lebih tepatnya. Sebab siang tadi, ia sudah tidur bersama sang paman hingga tiga jam lamanya. Karena itulah, sekarang si gembul masih terjaga. Jinie hyung sudah menyuruhnya untuk tidur karena sudah malam sekali. Tapi, walaupun ia berusaha untuk tertidur, matanya tetap tidak mau tertutup!

Menarik kecil tangan Hoseok yang belum tertidur, Yoongie berbisik kecil, "Hociki, temani pipis ...."

"Ayo," balas Hoseok. menggandeng tangan keponakannya keluar dari kamar, menyalakan lampu kamar mandi, dan menunggu diluar.

"Sudah selesai?" tanyanya, saat si kecil menginjakkan kaki pada pengesat kaki. Dibalas anggukan kecil dari Yoongie, Hoseok mengulurkan tangan untuk mematikan lampu, menutup pintu kamar mandi, dan menggendong si gembul kembali ke kamar.

"Tidur ya, Yoong?" tutur Hoseok, "sudah malam sekali," lanjutnya.

Menggumam kecil, Yoongie memilih untuk menurut. Mulai berbaring sembari memeluk guling. Berusaha untuk tertidur dengan memejamkan matanya erat-erat, yang sayangnya harus gagal, karena Yoongie tetap tidak bisa tertidur, sekuat apapun ia memejamkan mata. 

Menyerah, Yoongie beranjak untuk duduk perlahan. Menyibak selimut dengan hati-hati, lalu keluar dari kamar setelah memastikan sang Paman sudah benar-benar tertidur.

Ia sebenarnya ingin pergi ke kamar Jinie hyung, untuk tidur bersama. Tapi, pintu kamar Jungkook terbuka, dan lampunya masih menyala. Dengan cepat melupakan tujuan utamanya, si gembul berjalan mendekat ke pintu kamar Jungkook, lalu mengintip lewat sela pintu, yang ternyata aksinya tertangkap basah oleh sang pemilik kamar.

"Loh, Yoong?" Jungkook berseru kecil. Segera membuka pintu ketika mendapati sang adik mengintip dari celah kecil. Mengangkat tubuh kecil Yoongie, lalu mendudukkannya di atas kasur.

"Kenapa belum tidur?" tanyanya. Si gembul menunduk kecil. Merasa seperti menjadi anak nakal karena tidak tidur tepat pada waktunya.

"Belum bisa bobo, Jungie yung ...," akunya lirih.

"Mawu bobo sama-sama Jungie yung ...," cicit Yoongie.

Rasanya rindu saja. Seharian ini dirinya tidak bermain bersama Jungkook, karena sang kakak harus belajar. Hanya bisa menatap sang kakak dari kejauhan karena tidak ingin mengganggu.

Jungkook terdiam. Menatap sang adik yang menunduk dihadapannya, seketika dirinya jadi merasa bersalah. Ia mengusak pelan rambut Yoongie.

"Hyungie bereskan buku dulu, ya?" ujarnya. Yoongie mengangguk semangat. Senyumnya mengembang lebar. Anak itu mengayunkan kaki ke depan-belakang, menunggu sang Kakak selesai berberes.

"Ayo tidur, jagoan~"

.

.

.

Pukul enam pagi Hoseok bangun, dan matanya melebar ketika menyadari Yoongie tidak ada disampingnya. Secepat kilat ia keluar dari kamar, pergi ke kamar Seokjin dengan untuk melapor, tapi harus terhenti di depan kamar Jungkook.

Terlihat dari pintu yang terbuka lebar, dua keponakannya yang tengah tidur dengan Yoongie dalam pelukan sang Kakak.

Hoseok menghela napas lega. Ia pikir, Yoongie menghilang atau bagaimana. Ternyata, ada disini, tidur bersama Jungkook.

Lelaki itu melangkah masuk, membenahi selimut yang menjuntai hingga lantai kamar, lalu mengelus sayang rambut kedua keponakannya.

"Astaga, aku iri ...," gumam Seokjin yang melihat aksi sang Paman dari balik pintu.






tbc

ADORABLE YOONG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang