33 | Hari Kelulusan

1.2K 236 72
                                    

Setelah berhari-hari mengasah otak untuk ujian kelulusan, kini Jungkook resmi melepas seragamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhari-hari mengasah otak untuk ujian kelulusan, kini Jungkook resmi melepas seragamnya. Anak itu senang bukan main. Ia merasa telah menjadi dewasa, sebab tak perlu lagi terkekang oleh aturan seragam sekolah.

Pagi hari, ia berangkat bersama Taehyung menuju sekolah untuk melaksanakan wisuda kelulusan. Seokjin, Hoseok, dan Yoongie akan menyusul, begitu katanya. Mereka akan datang sebelum Jungkook menerima ijazah.

"Nanti Yoongie datang, 'kan, Hyung?" tanyanya. Seokjin mengangguk kecil.

"Datang, tapi menyusul bersamaku," jawab Seokjin. Jungkook tersenyum puas, menyempatkan untuk mencubit pipi gembil Yoongie sebelum keluar.

"Jangan sampai terlambat, Hyung!" serunya. Seokjin mengangkat ibu jari. Bagaimana ia bisa terlambat di hari spesial sang Adik?

***

Satu persatu nama disebut, dan giliran Jungkook untuk maju menerima ijazah semakin dekat. Anak itu menoleh ke kanan-kiri, mencari Kakak dan Adiknya yang katanya akan datang sebelum gilirannya menerima ijazah tiba.

"Seokjin Hyung belum datang?" ia bergumam gelisah. Nama teman sekelasnya telah disebut, yang berarti tak lama lagi adalah gilirannya untuk maju ke depan.

Sekali lagi ia mengedarkan pandangan menyapu auditorium, mencari Seokjin dan Yoongie di antara banyaknya orang yang datang.

Tidak ada.  Kakaknya belum datang?

" ... Kim Jungkook ..."

Namanya disebut. Meski gelisah, Jungkook segera berdiri, berjalan ke depan untuk mengambil ijazah. Ia berbalik setelah menerima ijazah, mengedarkan manik menyapu ruangan, berharap untuk yang terakhir untuk kedatangan Kakak dan Adiknya.

Seokjin Hyung tidak datang?

Ia menunduk, sedikit kecewa kala tak dapat menemukan presensi dari yang ia tunggu.

Seokjin Hyung benar-benar tidak datang?

"Jungie Yung!!"

Jungkook cepat-cepat mendongak ketika suara yang ia kenal dengan baik terdengar. Ia tersenyum lebar, mendapati Yoongie yang berada di gendongan Hoseok melambai semangat padanya. 

Adiknya itu tersenyum lebar, melambai semangat, dan berhasil menjadi pusat perhatian sebagian besar orang di dalam ruangan. Jungkook tertawa kecil. Melambai malu-malu pada Yoongie, membuat senyum sang Adik merekah lebih lebar.

Mereka datang. Kakak dan Adiknya datang, bahkan bersama Hoseok yang kini tersenyum bangga.

***

"Hyung, kau terlambat," Jungkook berujar pada sang Kakak yang duduk di kursi depan. Seokjin tertawa canggung. 

"Maaf ...," ujarnya. 

"Hm, yah ... yang penting kalian datang, iya 'kan, Yoong?" Si gembul mengangguk cepat. Asyik menyuap cokelat--yang sebenarnya milik Jungkook--kedalam mulutnya.

"Kau mau apa, Jung? Hitung-hitung hadiah karena kau sudah lulus," Hoseok berujar, menatap Jungkook yang berada di kursi belakang lewat spion mobil.

"Hadiah?" Hoseok mengangguk.

"Jangan lewatkan kesempatan, Kook. Hoseok Hyung sedang baik hati," Seokjin berujar, melirik Hoseok yang fokus menyetir.

"Hm ...," Jungkook bergumam. Jujur, sama sekali tidak ada yang terlintas di kepalanya mengenai hadiah yang ia inginkan.

"Tidak ada?" tanya Hoseok. Jungkook menggeleng dengan senyum canggung.

"Tidak ada, Hyung." Hoseok mengangguk enteng.

"Yoongie sedang apa?" tanya Seokjin. Sebab, sedari tadi ia belum mendengar adik kecilnya ikut berbincang.

Jungkook menatap Yoongie di pangkuannya, lantas tertawa gemas.

"Yoongie tidur, Hyung."

***

Jungkook sedang tengkurap di atas kasur sembari memainkan konsol game hadiah Hoseok ketika Taehyung membuka pintu kamarnya. Sepupunya itu bergumam "wah", lalu ikut tengkurap di samping Jungkook, mengamati permainan sang sepupu yang rupanya berakhir dengan kekalahan.

"Permainanmu buruk sekali, Jung," ia berkomentar. Jungkook mendengus. Meletakkan konsol game pemberian sang paman di atas meja belajar, lalu menatap Taehyung.

Iya, pemberian Hoseok. Rupanya, lelaki itu telah menyiapkan hadiah kelulusan untuk Jungkook dari jauh-jauh hari. 

"Lupakan. Kenapa kemari? Kupikir kau akan tidur seharian?" Taehyung tertawa kecil.

"Aku tidak seburuk itu sampai tidur seharian," ujarnya. Jungkook mengangkat bahu.

"Malam ini aku menginap, ya!" Taehyung berseru semangat.

"Terserah. Tapi, Namjoon Hyung di rumah sendirian?" Si sepupu menggeleng.

"Namjoonie Hyung pergi ke rumah temannya, dan mungkin akan pulang larut malam. Aku tidak mau menunggu." Jungkook mengangguk paham. Beranjak dari kasur, dan keluar untuk pergi ke kamar si gembul, diikuti Taehyung yang mengekor di belakang.

***

19.30



"Bagaimana?" Taehyung mengangkat alis. Meminta persetujuan dari Hoseok dan sepupunya, minus Yoongie yang tidak tahu apa-apa.

"Kapan?" tanya Seokjin. 

"Kalau masalah waktu, sesuaikan saja dengan jadwal Seokjin Hyung di kantor," Taehyung menyahut. Jungkook mengangguk membenarkan. Tangannya mengelus surai si gembul yang asyik menonton televisi.

"Lalu, bagaimana dengan Namjoon?" Hoseok bertanya. Taehyung tersenyum lebar.

"Itu mudah! Lagi pula aku sudah berbicara dengan Namjoon Hyung. Hyungie setuju, kok!" Hoseok mengangguk kecil.

"Yah, aku, sih tidak masalah. Tinggal jadwalkan tanggalnya dan kita berangkat," ujarnya yang sukses menarik perhatian si gembul.

Berangkat?

"Mau pelgi ke mana?" Yoongie mendongak, mengajukan tanya pada sang Kakak. 

Jungkook tersenyum gemas.

"Mau berkemah bersama. Yoongie ikut tidak?" jawab Jungkook.

"Kemah sama-sama?" Taehyung mengangguk semangat.

"Iya! Bersama Taetae dan Namjoonie juga!" serunya.

"Bisa lihat-lihat bulan? Lihat bintang juga?" Jungkook mengangguk, dan Yoongie tersenyum lebar. Mereka akan berkemah bersama, seperti apa yang Seokjinie Hyung bilang dulu.

"Yoongie mau ikut, Yungie!" si gembul berujar tanpa ragu. Matanya berbinar menatap sang Kakak. Merasa antusias dengan kemah bersama, yang masih belum jelas terlaksana atau tidaknya.

Jungkook tertawa gemas. Mencubit pelan hidung kecil Yoongie, ia menatap penuh harap pada Seokjin.

"Bagaimana, Hyung?"

Seokjin menarik napas, lalu menghembuskannya dengan tenang. Lelaki itu menatap Jungkook dan Taehyung yang terlihat paling bersemangat. Maklum saja, mereka berdua yang sudah membuat rencana tentang ini, bahkan sebelum ujian kelulusan tiba.

"Tenang saja, Hyung akan luangkan waktu," ia berujar, dan sorakan gembira dari Jungkook dan Taehyung tak lagi bisa ditahan.





TBC

ADORABLE YOONG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang