Kaki-kaki panjang milik pemuda bermarga Hwang itu melangkah dengan tidak sabaran. Di satu sisi pundaknya tergantung tas ransel berwarna hitam hampir seluruhnya.
Seragam sekolah menengah atas terpasang apik di tubuhnya yang tegap. Dibukanya pintu bercat biru muda bertuliskan 'Jangan Ganggu Putri Tidur!' di depannya.
Selimut bermotifkan siput disingkapnya secara paksa, memperlihatkan sesosok berwajah lembut yang terlihat sangat damai menyelami mimpinya. Hyunjin terkesiap dibuatnya.
Sang surya sudah hampir sepenuhnya menampakkan dirinya, namun sepasang netra milik si manis masih saja tertutup rapat.
Diusapnya pelan rambut si manis oleh Hyunjin, "Seungmin, bangun."
Si empunya nama tidak menjawab, masih larut dalam bunga tidurnya.
"Min, tujuh menit lagi bel masuk. Ayo bangun, kamu mau dihukum Pak Dongho?" ucap Hyunjin sambil menusuk-nusuk pipi gembilnya Seungmin dengan telunjuk.
Namun si manis tetap bergeming dalam tidurnya, tidak bergerak satu detik pun.
Hyunjin mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Wajahnya menghadap ke arah Seungmin dengan siku sebagai tumpuannya.
Sambil meniup-niup karbon dioksida dari mulutnya ke wajah Seungmin ia berujar, "Kok kamu tumben sih gak mau bangun. Biasanya udah nangkring sama Kkami di sofa."
Merasa tidurnya diusik, Seungmin mengipas-ngipaskan tangan di depan wajahnya. Namun kedua matanya masih senantiasa tertutup.
"Min."
Pipi yang lebih muda dicolek, tetapi tetap tidak mendapatkan respon apapun dari empunya pipi.
"Seungmin."
Kali ini Hyunjin menaikkan seluruh tubuhnya ke ranjang. Lengannya terulur untuk memeluk Seungmin sangat erat guna membuat si manis kepanasan.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya bergerak. Seungmin mengerang dengan tangannya yang mendorong dada Hyunjin menjauh.
"Eungh.. Hyunjin panas ih.. Sana ah."
Hyunjin tetap mempertahankan posisinya sambil menatap lamat-lamat sosok yang masih terus menutup mata di depannya.
"Min, kamu kenapa sih kok gak mau bangun?"
Yang ditanya membuka matanya, menatap nyalang Hyunjin dengan bibir yang mengerucut.
"Kamu gak ngerasa apa badanku panas?" tanyanya sambil meletakkan tangan Hyunjin di dahinya.
Hyunjin membolak-balikkan tangannya di dahi Seungmin, lalu turun mencubit hidung bangir si manis.
"Gak tuh. Emang kamu sakit? Kok gak keliatan sih?"
Seungmin mengerutkan keningnya kesal, "Ih tanya aja sama Mama tuh! Udah sana kamu sekolaaaah!"
Seungmin membalikkan badannya memunggungi Hyunjin, memejamkan matanya berharap dapat melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda.
Namun belum sempat ia menghela napasnya, pinggangnya sudah terlilit tangan kekar milik oknum Hyunjin.
"Min, kalau kamu sakit aku peluk aja ya biar sakitnya pindah ke aku."
Tidak mendapatkan respon apapun dari sosok yang dipeluknya, diam-diam Hyunjin menyimpulkan seutas senyum di bibirnya.
Membodoamatkan perihal sekolah, Hyunjin ikut memejamkan matanya berharap dapat bertemu Seungmin di mimpinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐋𝐀𝐍𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍
Hayran Kurgu⸙ᰰ۪۪ 5 tahun sudah Hwang menyimpan semuanya secara diam-diam. Polos dan bodoh memang ditakdirkan menyatu, seperti isian raga seorang Kim. ( 𝗛𝘆𝘂𝗻𝗷𝗶𝗻 X 𝗦𝗲𝘂𝗻𝗴𝗺𝗶𝗻 ) ...