Point of View : Alana
"Bangunn"
Mata ku mengerjap, memaksa terbuka karena dorongan aroma minyak angin yang menyengat. Aku mulai membiasakan pengelihatan ku, dan mulai mencoba terbangun dan duduk.
Dimana ?
Aku di baringkan di atas tempat tidur kecil dengan bau khas obat obatan. UKS ?
"Kenapa ?"
Sebuah suara berat mengejutkan terdengar di belakang tirai tempat tidur ini, aku menoleh mencari keberadaan siapa yang memiliki suara itu. Dan tak lama pemiliknya masuk. Tersenyum.OH ASTAGA! Dia tersenyum!
Dia melangkah, mendekat dan duduk di samping ku. Menatapku dengan senyum yang masi terpampang di wajah tampanya!
Aku menatap nya, dan otak ku, masih mencerna dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sampai akhirnya aku ingat apa hal yang terakhir aku lakukan.PLAAaaakkk !!!!
Tangan ku mendarat tepat di pipinya. Pemilik wajah itu mengaduh, serta dengan cepat menempatkan tangan nya di pipinya. Mengelusnya dengan sedikit kasar, mencoba menghilangkan rasa pedas khas tamparan tangan.
"Dasar orang gila! Lo fikir gue cewe apaan maen cium cium depan orang!" Bentak ku sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.
"Ya makanya, kalo di suruh panitia jangan ngelunjak"
"Ya, kalo panitia nya modelan kayak lo, emang harus nya jangan di turutin terus! Gue, kesini, ikut ospek buat kuliah! Bukan buat lo sosor plus lo malu maluin depan banyak orang! Ga waras lo! Cowok gila!"
Akubergegas berdiri dan ber anjak pergi hingga tangan kuat itu lagi lagi menahan tangan ku, dan menariknya hingga aku terduduk di atas pangkuannya.
Aku memberontak, hingga satu lagi tangan ku dia ambil, dan menyatukan nya dengan tangan ku yang tadi ia tarik. Dia menatapku lekat, sedangkan aku menatapnya dengan marah.
"Kenapa bandel banget si?"
"Lo cuma panitia! Lepasin gue! Atau gue lapor ke dosen! "
"Gaada dosen yang takut sama gue, kalo lo mau aman, ya lo nurut!"
"Amit amit! Lepassssssssss!!!!!! "
Kali ini wajahnya yang mendekat, hingga kurasa aku bisa merasakan nafasnya, hidung kami ber tumpuan dan aku menghela nafas dengan tidak ber-aturan. Persetan!!
Mataku rasanya ingin terpejjam, tak kuat rasanya harus memandang mata licik yang berjaran beberapa milli saja didepan ku ini. Aku tetap membuka mataku, dan sebisa mungkin menatapnya sebagai tanda perlawanan. Dasar cowok mesum!
"Gue bisa se mesum mungkin, sesuai dengam apa yang ada di otak kecil lo sekarang"
Sialan! Dia fikir aku cewek yang kayak gimana ?!
"Lagi pula disini ada kasur, kunci UKS Juga ada nih, sama gue.." ucappnya sambil mengangkat tangan, membunyikan kerincing khas gesekan beberapa kunci yang tertaut.
"Gue.. bisa dengan gampang juga, buka kancing baju lo dangan posisi sedeket ini. Dan,, oh.. nama gue tentu bakal bersih juga di kampus ini kalo gue ngelakuin hal mesum sekarang. Jadi.. masi mau ngelawan?"
"Sialann! Lepasin gue !" Bentak ku sambil meronta.
"Masih bandel, heh ?"
Pertahananku mulai runtuh, aku merasakan maata ku memanas dan akan menangis. Tapi aku tetap bertahan, dan mencoba untuk tetap menatapnya dengan tajam, walau ku rasa wajahku mulai memerah. Kenapa ada manusia sejenis ini ? Kenapa pula dia menjadi ketua ospek?
"Jeha ? Di cariin dosen akuntan... halah Je, nanti aja lanjutinnya, masi banyak itu mabanya yang cantik. Buru!"
Seseorang tiba tiba membuka pintu UKS, seorang lelaki. Memakai setelan petugas ospek juga. Sialan! Mungkinkah hal seperti ini memang sudh sering terjadi!? Kenapa dia biasa saja melihat ketua ospeknya melakukan hal tidak wajar pada mahasiswa baru?!
Jeha hanya mengangguk kecil dan kemnggerakan kepalanya, memerintah dalam diam agar temannya pergi dan tidak meng ganggunya.
Tatapannya kembali mengarah kepada ku. Kepadaku yang kini mulai berkaca kaca.
"Ah.. lemah juga, kan ? Iya gue lepas.. nurut lain kali .. ya"
Dan kemudian dia melepaskan tanganku perlahan. Aku masi menatapnya, memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, dan mencoba menerka apa maksudnya melakukan semua itu.
Lelaki itu berdiri dan segera beranjak pergi. Sampa dia menghentikan langkahnya dan menoleh kearahku.
"Selesai acara ospek ada malam kabut.. lo harus ikut, dan lo.. punya tugas penting. Semoga cepat sembuh ya.., sayang" ucapnya, dan di tutup dengan kedipan matanya.
Berengsek! Dia kira aku akan menuruti apa yang dia mau?!
💕💕💕💕💕💕💕💕💕
Yeayyy another chapter ! Wkwkkw bingung banget sbnrnya mau nulis tapi jarang ada waktu karna kerja, kalo kalian suka, jangan lupa buat spam komen yaa biar akunya juga bisa memperbaiki semua tulisannya! Selamat membaacaa !!
![](https://img.wattpad.com/cover/92177541-288-k923064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
first love, first kiss
Teen Fictionpernah dengar kalau remaja era globalisasi bakalan keambil ciuman pertamanya sebelum ber usia 17 tahun ?, bener gak sih ? gak cuma kalian, Alana pun merasakannya. apa ? tidak, justru dia kehilangan keperawanan bibirnya saat ber usia 16 tahun. terla...