Ospek

254 2 0
                                    

Point of View : Alana

Disinilah aku sekarang. Berpenampilan bodoh, menguncir rambutku sejumlah dengan tanggal lahir ku, memakai tudung saji yang selalu kaliat lihat jika berkunjung ke dalam rumah makan. Apa yang para senior itu fikirkan ?

Gerbang ini tampak terlalu kecil dan ringkih untuk kampus dengan ukuran yang besar dan mewah. Entah apa yang ada di fikiran sang pembuat. Entah ide apa yang tersisa di kepala nya saat akan membuat gerbang ini.

Aku berjalan melewati gerbang itu. Melihat sekeliling dan menemukan lebih banyak manusia dengan ikatan rambut yang nampak lebih banyak dari yang kupunya.

Kamu pernah membayangkan seorang pria yang harus berusaha menguncir rambut mereka yang super pendek menggunakan pita berjumlah 30 buah ? Manusia itu sedang ada di hadapanku kali ini.

Brukk!!

Seseorang menabrak ku. Aku terhuyung kedepan dan tutup saji di kepalaku terjatuh. Iya, akujuga terjatuh tentusaja.

Ah! Haruskah ? Mengapa tidak ada nasib baik yang hadir di saat seperti ini ?

"Eh ? Maaf, gue, ga sengaja" suara berat itu terdengar olehku.

Apa katanya ? Tidak sengaja ? Bagaimana ?

Aku mencoba berdiri dan menyadari ada sepasang tangan kokoh memegang pundak ku, mungkin dia ingin membantu.

Ku alihkan pandangan ku saat sudah kupastikan aku dapat berdiri tegak.

Seorang kaka tingkat.

Aku sedikit memoerhatikannya, tertulis jelas namanya pada sebuah 'nametag,. Jeha.

"Sorry sekali lagi. Oiya, masuk fakultas apa ?, Gue Jeha"

"Management, iya gapapa ka"

"Sip, Hm.. karna gue salah nih sama lu, mau gue kasih jalur khusus ga biar lu bisa bebas dari senior ospek hariini?"

Idebagus sih. Tapi kayaknya makasih. Sempat ingin aku bilang iya. Tapi sepertinya aku harus cukup adil untuk ukuran ospek. Kenapa harus curang ?

"Eh? Makasih, tapi gue bisa handle ospek gue sendiri kok. Maaf, duluan ya"
Dan itulah caraku mengakhiri percakapan tak sengaja itu.

                     💕💕💕💕💕💕💕💕

"Jadi, saya mengumpulkan kalian hariini untuk memulai ospek. Dimulai dengan perkenalan para pengerjaanya, dan di lanjutan dengan tunjukan acak untuk mengenalkan diri kalian. Kalian mengerti?"

"Iyaaaa kaaaa" semuanya menjawab

Ohya,yang barusan tadi adalah wakil ketua ospek. Namanya Maya. Cantik, tubuhnya tinggi, bentuk badannya yang seimbang menjadikannya terlihat seperti model. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, kulit nya putih, terlihat sedikit ada bintik freckless di pipinya. Bisa ku tebak. Sepertinyaaa dia cukup populer.

Seperti yang sudah dia katakan, para petugas ospek bergiliran mengenalkan diri. Aku tidak terlalu meperhatikannya hingga dia keaatas panggung.

"Yap, udah selesai nih, tinggal terakhir ketua ospek kita. Jeha, boleh naik ke panggung"

Jeha.

"Oke, gue Jeha Nicholas, gue dari fakultas ekonomi. Gaada sambutan, semoga kalian betah ya di kampus ini"

Dan mata kami bertemu. Entah hanya perasaanku atau tidak, dia juga menyadari tatapanku saat aku sedang menyaksikannya mengenalkan diri.

"Oke, karna gue ketuanya, gue bakal pick mahasiswa baru pertama yang bakal ngenalin dirinya. Oke, lu.. iya, yang iketan rambutnya 7, tudung saji kuning, maju" ucapnya sambil menunjuk ku. Iya, aku

Semua tatapan menuju kepadaku, aku hanya memasang wajah bodoh tidak mengerti dengan apa yang ada saat ini. Kenapa aku? Bukannya dia bisa pilih siapapun yang duduk lebih dekat dengannya ? Apa yang salah dengan ku ?

Dengan berat hati serta dorongan intimidasi dari banyak orang yang menatapku kaliini, aku berdiri dan mencoba berjalan dengan tangguh kearah panggung. Aku.. bingung. Dia masih menatapku, kini, di tambah dengan senyuman.

Aku sampai di depan panggung dengan canggung. Menatap seniorku dengan tajam, serta mencoba membaca apa yang ada di fikirannya. Iya menyodorkan microphone ke arahku, dan menaikan alisnya memberi tanda bahwa aku harus menggenggamnya. Lagi, karena tatapan intimidasi dari banyak manusia yang ada di sini, aku mengambilnya.

"Hei, kenalin diri. Sekalian, kan gue gatau nama lo tadi" ucapnya dengan berbisik

Sialan

Aku menatapnya dengan kesal. Ah, haruskah?

"Hai, nama saya, Allana. Allana septiva Anggar, fakultas Management"

"Oke Allana, bagus namanya ya. Cantik. By the way, gue sama Allana ini udah ketemu sekitar 15 menit lalu. Cuma dia kabur pas mau gue kasih jalur khusus. So, Allana, selamat menjalanin masa ospek ya"

Entah terbuat dari apa manusia ini. Dan entah apa yang dia fikirkan, aku hanya bisa menatapnya dengan tidak percaya. Untuk apa menceritakan kejadian 15 menit lalu yang tentu saja tidak di sengaja didepan mereka semua ? Menggunakan microphone ? Dan dia bisa tersenyumm !? Oh astaga !

"Saya boleh duduk ka ?" Aku bertanya sesopan mungkin untuk bisa duduk

"Nanti dulu, Allana punya pacar ?"
Oh astaga ! Ini pertanyaan soal apa !
"Apa urusan nya dengan ospek, ka ?"
"Uuuuuuuuuuuuuuu" suara sorak mulai menggema saat aku menjawab pertanyaannya.

"Tentu ada, tinggal jawab, yakan ?"
Aku mengertukan dahi ku dan menatapnya. Senyum jahilnua sungguh membuatku muak. Bukannya di awal dia yang salah sudah menabrakku? Utuk apa aku di panggil saat ini ?

"Itu urusan saya kak, maaf"

Aku meletakan microphone yang ku genggam dan berjalan pergi hingga sebuah tangan menarik lengan ku dengan kuat, tubuhku berbalik dan menabrak dadanya. Tubuh Jeha.

Dia menatap ku dan tersenyum, aku membalas tatapannya dengan kesal. Apa yang dia mau ?

"Saya hanya bersikap baik dari awal untuk memberikamu jalur khusus. Kamu menolak dan pergi. Kaliini, kamu gabisa sembarang pergi, anak baru"

"Dan bukan urusan anda menanyakan hal pribadi saya didepan banyak orang, kak"

"Wah, akibatnya akan fatal... Allana ...."

Dan saat itujuga nafasku terhenti. Dia mendekatkan wajahnya dengan cepat dan menciumku! Di bibir! Aku terbelalak. Dan dapat kulihat dia menutup matanya.

Aku memberontak, aku memukul dadanya, dia mencengkram kedua tanganku dengan satu tanyan. Tangan kanannya memegang tengkuk leherku dan membuatnya semakin dalam melumat bibirku. Bibirku terasa panas dan basah. Nafas ku hampir habis, aku mencoba melepaskan diri, hingga dada ku semakin sesak dan semuanya gelap.

^*****^
Wah kacaauu! Bisa bisanya main sosor didepan mabaa!!! To be continue yaa!! Spam komen nya jangan lupa !

first love, first kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang