{Part 3} Benih-benih Cinta

181 21 0
                                    

Banyak hal baru dan unik yang terjadi...
Hilya sangat suka dengan kebiasaan hidup barunya pagi sampai siang dia sekolah, siangnya istirahat kemudian sorenya dia pergi ke pondok pesantren sampai pagi lagi, semua itu sungguh nikmat.
Sebenarnya dari awal Hilya tidak ingin melanjutkan ke sekolah formal tapi dengan penuh pertimbangan dia masih tetap melanjutkan sekolahnya dan bisa dibilang menjadi sampingan.
Mendalami 2 ilmu sekaligus bagi Hilya sangatlah berat, dan tidak disadari jika dia lebih memberatkan pada pengetahuan di pondoknya.

Pagi ini Hilya pergi kesekolah mengendarai motor sendiri tidak sengaja dijalan berpapasan dengan santri putra yang tidak ia kenali, sejak tadi kang santri itu memang membuntutinya

"Tiiinnnnn...duluan mbak".
Ucap kang santri tersebut.

"Iya.." Hilya menjawab sambil mengingat-ingat wajah yang tidak asing baginya.

Ketika sampai disekolah Hilya merapikan pakaiannya dikamar mandi karena terlihat acak-acakan setelah mengendarai motor.
Ketika dia keluar melewati kamar mandi laki-laki
"Mbak...apa kabar ?"

"Alhamdulillah baik...kamu lagi ?
Kamu siapa to sebenarnya ? Pernah liat tapi lupa dimana."
Wajah Hilya menatapnya dengan rasa penasaran.

"Nggak inget kan ? Sudah kuduga mbak..."

"Huuuffttt...terserahlah" Hilya mendengus dan pergi meninggalkan laki-laki itu.

"Mbak...Namaku Hafidz Ramadhan. Kita pernah ketemu dipondok" teriaknya

Hilya membalikkan badanya
"Santri putra ? Berani banget dia menyapa ? Baru kali ini aku liat santri putra menyapa orang yang baru dia lihat"

"Ingat kan mbak ? Nama panggilanku Hafidz...aku juga adek kelasmu mbak"

"Astaghfirullah...kok dia nggak malu ya banyak orang gini ? Sabarr sabarr..." Ucap Hilya menunduk tanpa memperhatikan laki-laki itu karena ia merasa malu.

Hafidz Ramadhan, dia santri baru di PPTQ AL-FURQON sekaligus murid baru di SMK ISLAM. Hafidz terkenal pemberani dan mudah bergaul...lebih tepatnya percaya diri. Di pondok juga tidak sedikit yang suka dengannya, karena perilaku baik dan ramahnya.

~~~♡~~~♡~~~♡~~~♡~~~♡~~~♡~~~
Tak terasa hari demi hari berlalu...sudah 2 tahun lamanya Hilya menuntut ilmu dipondok pesantren ini. Hilya hanyalah santri kalong, namun tak jarang juga Hilya mukim hingga berbulan-bulan.
Dari sekian banyaknya santri putri sosok Hilya merupakan satu-satunya santri yang tidak begitu dikenali oleh santri putra karena sifat pendiam dan pemalunya.
Malam itu semua santri ada kelas di asrama putra, ngaji kitab dengan Abah. Dari awal cuaca memang sudah mendung tadinya mbak Aida mau membawa payung tapi tidak jadi...dan ketika mau pulang tiba-tiba petir menyambar dan angin bertiup kencang yang tak berselang lama air hujan pun turun. Semua mengucap "Alhamdulillah" walaupun pada akhirnya bingung bagaimana cara untuk kembali. Terpaksa semua harus kembali dengan hujan-hujan an.
Hilya, mbak Aida & mbak Husna masih diteras asrama putra, karena hujan semakin lebat. Tiba-tiba dari arah belakang ada santri putra yang memberikan payung.

"Mbak...ini ada payung dipakai ya hujannya makin lebat soalnya"

Hilya tidak langsung menerima payung itu dia hanya melongo melihat kang Irsyad menyodorkan payung.

"Ciee...kang Irsyad ternyata perhatian ya sama kamu Hil" goda mbak Husna.

"Iya kang makasih. Ini nggak papa kan ya kalo dibawa ?"

"Iya bawa aja mbak..."

Akhir-akhir ini Hilya merasa dekat dengan kang Irsyad, tidak hanya dipondok. Mereka disekolah satu angkatan kelasnya pun berdekatan, ketika dirumah tidak jarang juga mereka berkomunikasi lewat medsos.
Mungkinkah benih-benih cinta sudah mulai tumbuh ?









Assalamu'alaikum readers🤗
Bagaimana ceritanya ?
Apa masih perlu dilanjut ?
Pleasee...tinggalkan like, coment & vote ya😉
Happy reading😄

Kisah Cinta Santri Itu Indah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang