"Key! Awass!!" teriakan itu menggema di lapangan dengan hebohnya.
Di sisi lain, Bola berwarna Orange yang salah lemparan dan berujung melayang ke udara dengan kecepatan 20m/s itu siap menghantam sasarannya.
Kejadian yang berlangsung secara slow motion itu menyandra semua penghuni lapangan. Mereka terfokus pada satu titik, yaitu gadis cantik yang masih berdiam diri di tempatnya.
Dugh!
"Aduh!" pekik Keysha-gadis yang kepalanya baru saja terkena bola Orange itu.
Tidak satu atau dua saja siswa yang melongo. Namun, semuanya yang menyaksikan kejadian itu sangat terkejut.
Bahkan, mereka sampai lupa menutup mulutnya!Sangat Menyedihkan!
Key sejenak memejamkan matanya untuk meminimalisir rasa sakit yang bersarang di kepalanya. Key tidak bohong. Ini benar benar sakit. Hantaman tadi begitu kuat dan cepat.
Namun, keysha bukanlah gadis lemah yang akan mengeluarkan air mata berharganya begitu saja. Tidak Akan pernah sama sekali!
5 detik.
Dengan tatapan tajamnya, dia membalikan badan dan langsung berjalan tegap menuju jajaran pemain basket laknat itu. Dia sudah tahu jika para pemain itu kebanyakan adalah kakak kelasnya dan hanya ada beberapa teman seangkatannya. Ingat! Hanya beberapa.
Key berjalan dengan berani sembari menatap dua belas pasang mata itu dengan angkuh. Dan Iya! Itu Keysha, gadis angkuh yang sayangnya berwajah cantik sebagai daya pikatnya.
"Siapa yang ngelempar?" Lantangnya tanpa ada rasa takut sedikitpun. Kedua tangannya dia sendekapkan sembari menunjukan wajah angkuhnya yang sayangnya cantik itu.
Bukannya langsung menjawab, 12 pemain itu malah saling berpandang mata satu sama lain. Membuat Key menggeram kesal di tempat.
"Jawab apa gue laporin ke pak kepala sekolah!?" Teriak Keysha lagi.
Sinar matahari ikut menyilaukan paras cantiknya. Wah! Dia benar benar cantik dengan wajahnya yang bersinar. Tak ingin melewatkan moment itu, para penonton kini mengeluarkan ponselnya masing masing dan memotret Key secara diam diam. Dia sangat cantik walau berada di Pose apapun.
Sedangkan disana, key masih memandang sinis semua laki laki yang bungkam itu.
"Gue Tanya sekali lagi. Si-"
"Gue," suara bernada dingin milik lelaki berbadan tegap itu membuat ucapan Key terpotong Dan dengan segera dia menoleh ke sumber suara itu.
Gadis itu sempat mengatupkan mulutnya karena sedikit terkejut dengan dalang yang telah melempar bola dari.
Key menarik nafas beberapa kali sebelum menghampiri cowok itu.
"Nggak bisa main basket?" Tanya Key masih dengan nada angkuhnya.
Dia berusaha berani di depan laki laki itu. Key akan buktikan jika dirinya bukan gadis lemah yang seenaknya bisa ditindas.
10 detik.
Keysha mengumpat dalam hati karena cowok itu masih diam tanpa berniat menjawab pertanyaannya tadi. Bahkan tatapan intimidasi yang ditodongkan oleh cowok itu membuat Key sedikit takut. Apa apaan ini! Seharusnya yang menyorot tajam itukan Key!
"Gue saranin nggak usah main basket deh!" Cibir keysha lagi dan langsung berbalik badan meninggalkan lapangan basket. Hatinya mendadak panas jika bersangkutan dengan cowok itu.
Key menggigit bibirnya karena merasa heran dengan sikapnya sendiri. Tepatnya, tingkahnya saat di depan cowok itu. Yah! Sekuat dan setegar apapun keysha, namun jika berhadapan dengan dalang dari pelempar bola tadi maka dia akan memilih mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey And Key
Teen Fiction"Oh iya. Terimakasih udah norehin tinta di buku tulis Matematika Key," Rey diam. Dia semakin aneh dengan Key. "Besok besok torehin cinta di hati Key ya," lanjut Key yang membuat Rey gagal fokus ke soal Fisikanya. Rey menghela berat Dan menatap Key d...