I Hate Distance!

52 11 2
                                    

Amanda tertegun Dan menghentikan acara menulisnya. Key juga sama. Mereka saling berpandangan. Setelah itu Key merengek menatap Amanda.

"Bantuin gue ndaaa."

"Nggak! Silahkan berbuat semau lo!" Tolak amanda jengah dengan kedua tangan yang mengibas. Seolah Tak mau ikut campur lagi urusan Key.

Selalu seperti ini hidup keysha dan amanda juga yang pusing karena rengekan gadis itu.
Key menghela pelan. Sepertinya kali ini Amanda tak mau membantunya.

Key juga sadar diri. Sudah cukup dia merepotkan Amanda dan selalu membawa amanda ke dalam masalahnya.
"Oke. Gue bisa sendiri," gumam Key lalu berlari meninggalkan kelas tanpa izin.

Lagi lagi Amanda yang merutuk. Dia menatap Bu Luluk yang juga menatapnya.

"Kebelet bu. tadi," cengir Amanda ke Bu Luluk. Berharap guru itu Tak mau memperpanjang lagi.

Bu luluk menghela kasar lalu melanjutkan tulisannya di papan. Dalam duduk, Amanda bergumam, "Benar benar tuh anak!"

***

Tangan mungil Key berpegangan pada pohon besar. Gadis itu menunduk, mengontrol deru nafasnya yang tak beraturan.  Gila saja! Lari dari lantai atas ke lantai bawah lalu menuju taman belakang itu adalah kegiatan Unfaedah yang sangat melelahkan. Hanya orang gila yang may melakukan kegiatan itu. Huft!

Key duduk di bawah pohon besar. Dia mengedarkan matanya. Sangat sepi sekali.
Memang, taman belakang ini adalah tempat yang jarang dikunjungi siswa. Konon, tempat ini angker dengan adanya pohon beringin yang sekarang berada di samping Keysha. Namun, Fakta itu tak membuat seorang Keysha takut. Toh, dia juga sering bermain film Horor yang bahkan hantunya ada yang asli.

Begini ya, selama kita tidak mengganggu mereka, mereka juga tidak akan mengganggu kita. Itu adalah prinsip Keysha.

Key menekuk kedua kakinya dan membenamkan kepalanya. Terlihat, raut wajah gadis itu sangat lelah. "Huft!" Dia membuang nafasnya dengan kasar. Skenario hidupnya menjadi Dua kuadrat. Dunia nyata Dan Dunia Maya. Belum lagi dengan drama yang membuktikan seolah dia baik baik saja.

Hembusan angin pagi nan sepoi menyapa dirinya. Membuat gadis itu sejenak memejamkan matanya. Tadi malam, dia pulang jam 02.00 setelah selesai Syuting. Memang, akhir akhir ini jadwalnya sangat padat. Sebagai remaja yang masih sekolah, dia juga harus bisa mengatur waktunya untuk belajar dan bekerja.

Hingga Key mulai terbawa suasana sepoi. Semilir angin masih mau menyapa dirinya.
Mungkin gadis itu tertidur? Ataukah melamun?

Oke! Sepertinya sekarang  kita harus berkenalan dengan sosok Key.

Siapakah dia?

Keysha Arabella. Gadis berusia 16 Tahun itu bersekolah di Harley International High School dan Kini singgah di kelas X IPA 3.

Paras cantik, hidung mancung dan bibir tipis. Astagaa! Dia sangat menawan. Tak sampai disitu saja. Dia juga seorang Artis yang sangat terkenal.

Butuh bukti? Oke! Akan aku beritahu sesuatu tentang Key.

Key punya Followers instragam 2,5 juta. Subscriber Youtubenya sudah mencapai 4 Juta. Dan pengikut Twitternya sudah 1 Juta. Dan... Fansnya ada dimana mana. Padahal usianya masih tergolong muda. Sangat muda malahan.

Key, Nama panggilannya. Dia sudah menjadi artis sejak kelas 1 SMP bertepatan dengan Buku novel karangannya yang terbit.

Judulnya Yesterday,You and Me. Novel itu masuk kategori novel Best Seller dan sangat laris dipasaran. Hingga.. Novel Yesterday, You and Me itu menarik minat seorang Sutradara ternama untuk memfilmkannya.

Awalnya, Key hanya menjadi tokoh figuran di dalam novel karangannya sendiri. Namun tak apa, itu hanyalah awal. Dan seiring dengan  berjalannya waktu, Key terus melatih kemampuan Actingnya. Bahkan mamanya menyuruh Key untuk mengikuti kelas Acting.

Key menyetujui dan kelas Actingnya berlangsung selama 3 bulan. Akhirnya, gadis multitalenta itu bisa menunjukan kemampuannya. Hingga mamanya mencarikannya manager yang bernama Risa.

Key sangat pandai menceritakan keadaan lewat Ekspresi. Akhirnya, Key melakukan Syuting kedua sebagai pemeran utama saat dia kelas 2 Smp. Tak sedikitpun kentara jika Key masih sangat muda untuk menjadi pemeran anak SMA. Karena Key memiliki tubuh ideal daripada teman teman seumurannya.

Itulah tentang Keysha Arabella. Artis multitalenta yang masih remaja. Key juga sering memenangkan penghargaan Award sebagai artis pendatang baru yang banyak penggemar. So, Jangan remehkan siapa itu Keysha.

"Lari dari masalah hanya dimiliki oleh jiwa jiwa bodoh," gumam seseorang yang baru saja melewati Key.

Mendengar suara itu, Key mendongak dari posisi semulanya. Dia menatap cowok yang baru saja melewatinya yang kini berjalan dengan posisi yang membelakanginya.

Key menatap punggung cowok itu. Dia tahu siapa pemilik punggung itu. Dan dia juga tahu, dia rindu dengan sosok itu.

"Tunggu!" Teriak Key.

Cowok itu berhenti tanpa berbalik badan. Kedua tangannya dia masukan di dalam celana seragamnya. Menambah kesan dinginnya.

Key segera berdiri Dan mengejarnya.

"Lo nggak ada niatan buat minta maaf?" Tanya Key menatap punggung kekar cowok yang masih membelakanginya itu.

Cowok itu tersenyum sinis. Dia membalikan badan menatap Key yang mungkin sedang gugup. Terbukti dengan kedua tangan gadis itu yang saling meremas.

"Kenapa gue harus minta maaf?" Tanya cowok itu. Terkesan dingin. Salah satu alisnya terangkat.

Key menarik nafasnya berkali kali. Dia semakin kesal dengan cowok di depannya ini.

"Karena tadi pagi lo udah ngelempar bola basket ke kepala gue!" Ucap Key setelah mengumpulkan keberaniannya. Padahal bibirnya tadi sedikit bergetar.

Cowok itu diam. Dia masih menaikan alisnya dan menatap Key dengan intens. 

Dan benar! Cowok itu adalah dalang yang telah membuat kepala Key nyut-nyutan di pagi hari yang cerah ini. Namun, ditatap seperti itu membuat Key menggigit bibir dalamnya. Tangannya dingin dan mulai berkeringat banyak. Key mengerjab. Berusaha berani lagi.

"Ce.. cepet minta maaf!!" Ucap Key sembari mengulurkan tangannya.

Cowok itu mengangkat salah satu sudut bibirnya. Tersenyum sinis dan tanpa menjabat tangan Key, dia berbalik badan lalu melenggang pergi.

Key membelalak Tak percaya. Dia menatap tangan mulusnya lalu tersenyum kecut dan  menarik tangannya kembali. Key menatap punggung kekar cowok itu dengan mata yang memanas.

"Dulu kita pernah sangat dekat. Tapi sekarang, kita tak lebih dari dua Orang asing yang bahkan tak pernah bertemu!" Teriak Key terbawa emosi.

Gadis itu mengepalkan tangannya dan masih memandang punggung cowok itu yang tiba tiba berhenti lagi.

Cowok itu tak berniat membalikan badannya. Masih tetap di tempat, dia berucap, "Wartawan ramai dilapangan. Jangan coba lari dari kenyataan!"

Kepalan tangan Key semakin kuat. Air matanya jatuh tanpa tahu malu. Dan dia masih memandang hampa cowok itu yang kini semakin berjalan menjauh. Pergi.

"Gue sangat membenci jarak, Rey!" Teriak Key lagi bersamaan dengan jatuhnya air matanya berharga itu.

***

Rey And KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang