Key sangat terkejut namun masih berusaha tenang. Dengan cepat dia memakai Kupluk Hoodienya lagi.
Terlambat!
Orang orang di sekitarnya mendadak heboh. Damn It Again! Karena sekarang kedai Pak No benar benar ramai pengunjung!
"Ada Keysha!"
"Keysha Arabella disini!!"
"Woi!! Ada Key!"
"Mana mana???"
"Beneran Keysha kah?"
Teriakan orang orang sekitar mulai menggelegar. Key panik bukan main. Dengan buru buru, dia berlari menghindari kerumunan itu.
DOUBLE SHIT!!
Terlambat lagi. Semua orang mengepungnya dari berbagai arah. Dia seperti tahanan sekarang. Yang dia lakukan hanya menunduk dan mencari celah kala semua orang sibuk memotretnya. Bahkan, ada yang terang terangan ingin membuka kupluknya. Namun, Key dengan sigap memegang kupluknya. Key harus bisa bertahan Kali ini.
Key menangis. Dalam hati, semoga ada Mario. Ya! Hanya Mario yang bisa menolongnya. Suasana mendadak ricuh. Ada yang terang terang menyakiti Key juga. Serangan mereka sangat ganas. Beberapa kali dia meringis kesakitan. Namun itu tak meruntuhkan pertahanannya demi menyembunyikan identitasnya.
Key menatap tangan kirinya kala ada sebuah tangan kekar yang menggandengnya dan segera membawa Key pergi dari sana. Key masih menatap tangan itu Dan tanpa sadar senyum kecil terulas dari bibir Keysha.
"Maaf kalian salah Orang. Ini pacar saya, Erin."
"Maaf. Maaf. Jangan ganggu pacar saya!!" ucap orang itu lagi sembari menarik tangan Keysha.
Key tahu pemilik suara dan tangan yang telah menariknya itu. Dia memilih mengekori malaikat penolongnya saja daripada menolak. Tanpa sadar, bibirnya mengulas senyum hangat. Senyum yang bahkan tak pernah dia tampakkan sejak beberapa tahun lalu.
Tangan itu terus membawanya menjauh ke kerumunan. Key masih mengikuti saja kemana tangan itu akan berhenti. Dia tak berani mendongak untuk menatap seseorang itu. Perlakuan itu berdampak pada seluruh organ tubuhnya.
Dan Key sekarang benci dengan organ yang bernamakan Jantung. Si jantung sekarang memompa dengan cepat dan tak terkendali. Ish! Key sangat malu. Jangan sampai cowok itu mendengar suara jantungnya juga!
"Masuk cepetan!"
Key tersentak. Dia segera memasuki mobil hitam yang terparkir di tepi jalan.
"Huft!" Helanya Lega kala sudah duduk di dalam mobil itu.
Key menoleh ke seseorang yang duduk di sampingnya. Nafasnya juga sedikit tak beraturan. Key menatap pahatan hampir sempurna itu dari samping. Hidung mancung, bibir tipis, alis tebal dan rahang tegas. Rey benar benar sangat tampan. Dan ketampanannya berubah menjadi berkali lipat karena sudah menolongnya tadi.
"Lo gila?" Key tersentak. Dia masih menatap Rey yang sayangnya cowok itu masih menatap depan. Seolah tidak mau menatap dirinya. Segelintir upilkah dirinya? Atau hanya serpihan rengginang? Oh. Atau jangan jangan hanya seiris Kentank?
Tanpa ada jawaban dari Key, Rey segera melajukan mobilnya.
Sedangkan Key membuang mukanya ke jendela sampingnya. Jantungnya memompa cepat dan berdebar debar. Ini menyulitkan baginya. Jantung ada apa? Jangan malu maluin! Jangan lebay deh! Padahal si Rey biasa aja tuh!
Key duduk bagai cacing kepanasan. Dia tidak bisa diam dan terus bergerak. Namun beruntungnya, dia masih mengenakan masker yang bisa menutupi rona merah pipinya dan senyum yang tak bisa berhenti. Giginya aja sampai kering sekarang!
Rey melirik Key dengan sinis. Cowok itu juga mengenakan masker lagi setelah dia mencopotnya sebentar tadi. Jadi, Key juga hanya bisa melihat mata tajamnya saja.
"apa lo!" ucap Key mendadak sinis.
Rey mengangkat bahunya acuh. Tak ingin menghadapi gadis gila yang rela membahayakan nyawanya sendiri demi dua bungkus es campur. Rey tak habis pikir dengan tingkah key. Baginya, key hanyalah seorang anak kecil yang belum bisa menjaga dirinya sendiri. Gadis itu bertindak semaunya yang dia suka tanpa peduli resikonya.
Rey menepikan mobilnya dan berhenti.
"Kenapa nolong gue?" Tanya Key tak berani menatap Rey. Gadis itu masih menatap depan."Kalau ngomong itu hadap ke orangnya," sinis Rey.
Key menghela berat.
Dia menghadap Rey yang juga menatapnya dengan mata tajamnya.
"Kenapa nolong gue?" Ulang Key lagi setelah dia berdehem kecil untuk meminimalisir degup jantungnya.Rey tersenyum sinis menatap gadis di depannya. Seperti biasa, dengan tatapan angkuh dan rendahnya. Key meruntuk dalam hati. Benarkan? Dia hanya segelintir Upil di mata Reynand.
"Jangan Percaya Diri. Gue bahkan nggak niat nolong lo," sinis Rey membuat Key terdiam. Entah kenapa dadanya mendadak sesak kala Rey mengucapkan kata tadi.
Key mengepalkan tangannya kuat. Dia berusaha tegar. Mungkin Rey tak akan berubah dan akan tetap seperti ini sampai seterusnya."Tapi buktinya, Lo nolong gue beneran kan?" Tanya Key tak kalas sinis.
Rey terkekeh tak bersahabat. Dia memandang gadis yang masih mengenakan maskernya itu dengan angkuh. Salah satu sudut bibirnya terangkat seolah menjadi pelengkap kengkuhan di wajahnya.
"Kalau nggak disuruh Megan. Gue juga nggak akan nolong lo," jawab Rey enteng.
Megan dan megan! Kenapa nama gadis itu selalu disebut oleh Rey!Amarah Key sudah membludak. Dia menatap Rey dengan tajam. Kenapa Rey tak mengerti dirinya? Kemana reynand yang dulu? Yang selalu berbicara dengan baik bersamanya. Dan selalu membuat Key tertawa? Rasanya sangat mustahil jika berharap Rey akan berubah. Cowok itu sudah terlanjur dingin dan datar.
"Dan disini seharusnya gue yang miris. Kenapa gue harus ditolong sama Lo. Pria yang tak berperasaan," ucap Key tak menatap Rey. Nada gadis itu terkesan menyindir.
"Dan gue yang bodoh. Kenapa gue mau nolongin lo?" jawab Reynand yng juga menyindir Keysha.
Mereka berdua saling berpandangan aneh. Sebelum memutus kontak mata dengan kasar. Dan mendengus kesal dengan kompak.
Dada Key memanas. Dia menatap ke depan. Tampak Mobil Mario baru saja menepi di depan mobil Rey.
"Gue udah punya Mario kalau lo lupa!" Sinis Key sembari mengambil kasar Es Campurnya. Lalu, dia membuka pintu mobil, Keluar dan membanting pintu itu dengan keras tanpa peduli Reynand lagi.
"Gue juga udah punya Megan kalau lo juga lupa!" Teriak Rey yang masih bisa didengar Key.
Key tak menghiraukan. Gadis itu langsung masuk mobil Mario dan membanting pintunya dengan keras juga. Mengakibatkan Mario yang sedikit terkejut dengan tingkah Key.
Sedangkan, Rey masih menatap mobil warna biru Mewah yang masih terparkir di depan mobilnya. Kemudian mobil itu melaju.
Rey memukul stir mobilnya dengan kasar.
"Gila! Lo benar benar Gila Rey!!" umpatnya.***
![](https://img.wattpad.com/cover/234546742-288-k308477.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey And Key
Teen Fiction"Oh iya. Terimakasih udah norehin tinta di buku tulis Matematika Key," Rey diam. Dia semakin aneh dengan Key. "Besok besok torehin cinta di hati Key ya," lanjut Key yang membuat Rey gagal fokus ke soal Fisikanya. Rey menghela berat Dan menatap Key d...