Camera, Roll And Action!

44 9 0
                                    

"Keysha!! Mama peringatin kamu jangan coba coba kabur lagi!!"

"Kamu tau kan kalau sekarang ada jadwal syuting!?"

"Kamu udah besar key!"

"Harusnya ngerti dong!!"

Keysha Muak. Dia masih menolehkan kepalanya ke kiri. Menatap Lalu lintas kendaraan dari jendela  mobil dengan tatapan kosong. Mamanya yang sekarang berada di sampingnya itu terus memarahinya tidak jelas yang membuat telinga Keysha semakin panas.

"Keysha! Kamu dengar mama nggak sih!?" Nada bicara wanita itu naik satu oktaf yang otomatis membuat key terkejut.

"Udah mbak. Yang penting Key udah ketemu kan,"  ucap Risa-managernya yang sekarang duduk di depan bersama sopir.

Key menoleh ke Arum-mamanya. Dia menghela berat kemudian bergumam, "key denger ma. Key janji nggak ngelakuin itu lagi," sesal Key.

Arum tersenyum tipis. Dia mengelus rambut anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Good girl!" Ucapnya sembari tersenyum

Key tersenyum kecil.

***

Keluar dari mobil hitamnya, Key langsung disambut oleh pria berpakaian hitam yang memang sengaja menunggunya.

"Ayo cepat key! Syutingnya akan segera dimulai," ucap Pria itu sembari melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Key mengangguk dan langsung berlari menuju lokasi Syuting. Risa menyusul di belakang sedangkan Arum langsung melaju ke butiknya karena banyak pelanggan yang sudah membuat janji padanya hari ini. Dan hal itu membut dia tidak bisa menemani Key syuting.

Dengan nafas ngos ngosan, Key mencari Lina-penata riasnya. Semua orang disana terkejut dengan kedatangan Key. Wajah gadis itu berkeringat banyak dan sangat menyedihkan.

Key mengedarkan pandangannya, semua sudah siap kecuali dirinya. Dia menatap Mr. Jeremy-sang sutradara dengan was was karena pria paruh baya itu terus menatapnya dengan tajam.

"I am so sorry sir." sesal Key menatap Mr.jery.

Mr.Jery mengangguk sekali.  "I forgive you. Dont repeat it again!" Tegas Mr.Jery.

Sejenak Key bisa bernafas lega. Namun dia masih celingukan ke sana sini mencari seseorang.

"Lina ada di tenda 3," ucap Mr.Jery yang seakan mengerti kebingungan Key.

"Thanks sir."

Key segera berlari ke tenda 3. Dia menemukan Lina yang sedang berkutat dengan alat riasnya.

"Kak lina," Panggil Keysha heboh.

"Astaga key!" Pekik Lina karena kaget mendapati kedatangan Keysha yang Tiba tiba.

Key segera duduk di kursi. Dan Lina dengan tangannya yang cekatan langsung memoles wajah key.  "Kok bisa gini sih key? Kakak nungguin dari tadi loh," ucap Lina di tengah kesibukannya.

"Gue kabur kak," ucap Key enteng Tak berdosa. Lina menghembuskan nafas berat.
Fyi, Lina dan Key memang sangat dekat.

Bagi Key, lina adalah temannya di dunia intertainment. Mereka biasanya berbagi keluh kesah Dan cerita bersama. Dan selisih umurnya juga tidak banyak. Hanya 4 tahun saja. Memudahkan keduanya untuk berbagi Hal Hal terkait remaja.

"Homeschooling aja lah key."

Entah ini adalah ucapan keberapa yang sering dilontarkan oleh Lina. Lina capek sendiri mengucapkannya.

Jangankan Lina, Key pun juga sama capeknya ketika mendengar kalimat itu.

"Gue pingen punya temen kak," jujur Key namun terdengar sangat lirih.

***

"Camera , Roll and Action!!"

Key menatap Mario-lawan Mainnya dengan datar. Disini, Dia berperan sebagai gadis sederhana yang menjadi pelayan Café dan sayangnya juga dicintai Boss-nya. 

Key berperan sebagai Ara. Dan Mario sebagai Rio. Umur mereka pun selisih 5 Tahun.

"Tuan memang gak berperasaan!" Sarkas Key mengikuti dialog dari script yang sudah dia pelajari tadi malam.

"Bukan begitu ra! Tapi gue emang nggak suka sama Dinar!" Sanggah Mario.

Dan begitulah seterusnya. Jam terus berputar dan Adegan yang diperankan Key dan Mario sangat memuaskan.

Key memang artis Multitalenta di usianya yang masih terbilang sangat Muda. Dia juga sering mendapat penghargaan award. Bahkan gadis 16 tahun itu juga sangat cocok jika memerankan anak Kuliahan. Postur yang tinggi dan tubuh yang tidak terlalu kurus. Intinya Key seperti bidadari yang menjelma Manusia. Sangat kharismatik!

"Cut!"

Key tersenyum lebar mendengar itu. Kemudian semua Kru bertepuk tangan ke arahnya.

"Always good job key!" Ucap Mr.Jery bangga sambil mengacungkan Dua jempolnya.

Key langsung duduk di kursinya. Risa-managernya datang dan memberikan Key minuman.  "Terimakasih kak," ucap Key sembari mengambil minuman itu.

Risa mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Key karena dia harus melakukan hal yang penting.

Mr.Jery masih melihat hasil syuting hari ini. Key memperhatikannya kemudian buru buru mengalihkan pandangan kala Mr.Jery menoleh ke arahnya.

"Key," panggil Mr.Jery.

Key menoleh. "Iya?"

"Besok kamu ke sekolah?"
Key menghentikan minumnya. Tapi sedotannya masih tetap di dalam mulutnya.
Key mengangguk sembari berpikir. Tumben sekali Mr.Jery menanyakan tentang sekolahnya.

Mr.Jery tersenyum Misterius yang membuat Key malah bingung. "Besok kamu boleh sekolah karena besok adalah syuting terakhir dan akan kita laksanakan jam 3 sore," jelas Mr. Jery.

Key tak kuasa menahan senyumnya. Gadis itu meletakan Minumannya dan berlari memeluk Mr.Jery.

Baginya, Mr.Jery adalah ayah untuk Key. 7 bulan terlibat dengan kontrak itu, membuat Key sangat dekat dengan Mr.Jery.

Mr.Jery juga sangat mengerti keadaan Key. Gadis itu menginginkan kebebasan tapi kontrak kerja sering membuatnya tertekan. "Terimakasih banyak sir." Ucap Key masih tersenyum.

Mr. Jery mendengus kesal. "Kau membuatku hampir mati key!" gumam Mr.Jery yang membuat Key melepaskan pelukannya. Dia menyengir tak berdosa.

"Maaf," ucapnya sambil menunduk.

Mr.Jery tersenyum kecil. "Tak apa gadis kecil. Sekarang silahkan pulang dan istirahat. Ini sudah larut malam."

Key menggeleng lucu. "Mama belum jemput," adu Key membuat Mr. Jery menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Pasalnya, pekerjaannya masih banyak untuk bisa mengantar Key pulang.

"Biar gue yang anterin lo," suara bariton yang berada di belakang Key membuat Key membalikan badan.

"Kak Mario?"

Mario tersenyum tipis.

"Lagipula kita juga udah jarang pulang bareng," ucap Mario.

Key mengangguk menyetujui.
Dia menatap Mr.Jery lagi. Terlihat Mr.Jery menganggukan kepalanya beberapa kali dan mengacungkan jempolnya.

"Jangan ceroboh, waspada dan hati hati," pesan Mr.Jery.

Key mengangguk dan tersenyum. Kemudian berlari mengambil tas Sling-bagnya yang berada di ruang rias.

"Tungguin bentar kak!" Teriak Keysha.

***

Holaaa!! Kasih Kritik sarannya dong guys!

Terimakasih

Rey And KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang