Budayakan vote sebelum membaca, comment setelah membaca
Terima kasih :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Let me photograph you in this light In case it is the last time That we might be exactly like we were Before we realized We were sad of getting old It made us restless It was just like a movie It was just like a song
Wendy bernyanyi sekencang-kencangnya di mobil menuju kantor, bukan tanpa alasan melainkan agar dia tidak mengantuk saat menyetir mengingat dia hanya tidur 1 jam setelah menyelesaikan editing sebuah program acara televisi. Benar, Wendy bekerja disalah satu perusahan televisi di Korea Selatan dan bekerja sebagai Editor. Jam tidurnya bisa dihitung karena begitu banyak program acara yang dia tangani, tapi hal itu tidak membuatnya mengeluh karena dia sangat mencintai pekerjaannya.
Waktu menunjukkan jam 09.30 pagi, sedikit telat dan dia harus berlari ke lobby kantor agar tidak menunggu lift terlalu lama. Ruangannya berada di lantai 8 dan membutuhkan waktu lama untuk sampai ke sana karena begitu banyak orang yang menggunakan lift, tidak hanya karyawan tapi juga para selebriti.
Dengan susah payah berlari, Wendy telah sampai di depan lift dan tentu saja akhirnya dia harus menunggu.
"ckck, lagi dan lagi..." terdengar suara wanita yang tiba-tiba berdiri di sebelahnya, dan tentu saja membuat Wendy langsung menoleh.
"good morning, Yeri-ssi..." Wendy menyapa dengan senyum singkat.
"aku yakin kamu pasti juga belum mandi bukan ?" Yeri menatap Wendy.
"tenang saja, aku bisa mandi di kamar mandi ruanganku hahaha..." Wendy tertawa lebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeri adalah seorang yang bekerja sebagai Agent Model di perusahaan televisi tersebut, tidak bisa dibilang dekat dengan Wendy atau tidak bisa dibilang bersahabat dengan Wendy tetapi mereka sering makan siang bersama.
Asal tahu saja, Wendy bukanlah orang yang terbilang ramah pada orang lain. Dia hanya akan menyapa orang yang dikenalnya, selebihnya dia hanya mengabaikan orang-orang yang tidak dikenalinya. Banyak yang mengatakan bahwa dia angkuh dan tidak pandai bersosialisasi padahal kenyataannya dia tidak begitu. Dia hanya terlalu serius dengan pekerjaannya dan hampir lupa cara untuk bersenang-senang.
Pintu lift terbuka, Wendy dan Yeri masuk ke dalam lift di mana ada satu orang sudah berdiri di sana dan menampilkan senyum cerahnya.
"kalian berdua telat ?" tanya wanita yang bernama Joy itu saat keduanya masuk.
"tidak, aku membeli kopi di lobby. Kalau dia, kamu tahu sendiri bukan kalau dia telat setiap harinya ?" sahut Yeri sembari memandang Wendy dengan senyuman meledek.
"hmm, bukan urusan kalian. Lagipula perusahaan membutuhkanku bukan ?" Wendy tersenyum licik memberikan opininya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.