Pukul 17:30.
Rizky yang masih memakai baju seragam sekolah. Ia tengah berada di taman, sembari menidurkan tubuhnya disana. Melipat kedua tangan di belakang kepala untuk di jadikan sandaran. Pandangan matanya mengarah pada langit yang akan berubah warna. Meskipun tatapan matanya kosong. Rizky membiarkan tiga kancing baju seragamnya terbuka.
Rizky sudah cukup lama terdiam di taman. Tanpa sedikitpun mengeluarkan suara. Hanya terdengar angin yang tertiup sangat kencang, dan hembusan nafasnya.
Rizky sangat merindukan seseorang dimasalalu nya, dia mencintai seseorang perempuan yang suka merengek-rengek meminta coklat dan martabak padanya.
Tiba-tiba seseorang duduk disamping Rizky. Namun Rizky tidak memperdulikan orang itu. Ia masih tenggelam dalam lamunannya.
"Gue tau lo bakalan ketempat ini ki," ucap seorang cowok yang bernama Putra
Akan tetapi Rizky masih saja diam. Putra menoleh ke arah Rizky sekilas
"Kenapa dia tega ninggalin gue put?" Katanya lirih tanpa sedikitpun menoleh pada Putra
"Sebaiknya lo lupain dia ki masih banyak orang yang ngejar-ngejar lo"
Rizky mengubah posisinya menjadi duduk. "Gabakalan bisa! Karna dari dulu gue udah coba itu tapi hasilnya gue masih merindukan dia. Apa dia bisa kembali lagi?"
Putra menepuk punggung Rizky. "Lo pasti bisa ki, lo hanya belum mengikhlaskan dia pergi aja. Udah mau magrib. Kita balik yuk, percuma disini terus takut ada tante-tante yang nyulik lo. Bahaya ki mending kalo yang diculik si Azi gue kagak peduli haha"
Rizky terkekeh kecil mendengar ucapan sahabat nya itu. Rizky meraih tas nya lalu ia beranjak pergi terlebih dulu.
Putra menoleh, menatap punggung sahabatnya yang berjalan meninggalkan dirinya. "Syahkina kamu salah udah ngelukai dia, dia menyayangi dirimu, cepat lah kembali, dan jelaskan semuanya. I mis you little girl"
Akhirnya Putra menyusul Rizky.
Diperjalanan Putra menyusul Rizky untuk mengantarkan sahabat pulang.
Beberapa menit Rizky sampai dirumahnya.
"Gue balik dulu bro, semoga dia cepat kembali" pamit Putra
Rizky hanya mengangguk.
Kemudian Putra pergi dari rumah Rizky. Rizky memberhentikan motornya di garasi rumah nya.
Ketika Rizky membuka pintu utama. Ia di suguhkan pemandangan yang menatap nya kasih sayang dan senyum hangat yang diberikan padanya.
Ia menatap putranya penuh dengan kehangatan. Anggi sudah tau penyebab putranya selalu murung, selalu terlihat sedih ketika dihadapannya.
"Kok baru pulang sayang? Abis dari taman hm pasti?" Ujar Anggi dengan tersenyum
"Itu mamah tau, aku ke atas dulu" balasnya dengan senyum
"Jangan lupa ganti baju setelah itu makan sayang" teriak Anggi
"Iya ibu negara!"
Anggi yang melihat kelakuan anaknya hanya tersenyum, ia tau putranya sangat merindukan sosok Syahkina. Ia berharap gadis itu kembali dan membuat putranya bahagia kembali seperti dulu.
Sedangkan dikamar, Rizky sedang merebahkan tubuhnya dikasur miliknya. Tanpa melepaskan seragam dan sepatunya.
Ponsel disampingnya bergetar,ia mengambil ponselnya dan membukanya. Keningnya berkerut heran siapa yang memberi pesan seperti ini.
From:+628+++++
"Hai mis me?"
"I love you"
"Wait for me there"
"I hope you find a replacement me"Dia menatap heran siapa orang ini yang menghubungi dirinya,dia tidak mengenal orang itu. Dia mengabaikan pesan nomor tidak dikenal itu.
Sampai akhirnya ia terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bram (Completed)
Teen FictionSudah bertahun-tahun ini ia sudah tidak mendengar kabar perempuan itu lagi, semenjak lulus SMP. Entah bagaimana kabarnya, apakah ia sudah mempunyai kekasih, atau sudah melupakan dirinya, apakah dia sudah sedikit lebih tinggi dari sebelumnya, apakah...