***
Seorang laki-laki yang sedang bergelut dalam mimpinya, menggeliat kesel karena gedoran pintu yang mengganggu tidurnya. Pasalnya, hari ini adalah hari minggu dimana hari dirinya beristirahat dan bermalas-malasan.
Lama kelamaan gedoran itu semakin mengganggu tidurnya, dengan kesal Rizky menyingkap selimutnya dan bangkit untuk membukakan pintu.
Tatapannya semakin mendatar disaat seseorang menatapnya dengan tatapan cengiran yang menghiasi wajahnya.
Rizky hendak menutup pintu kembali, namun sebuah tangan menahannya.
"Apa sih ra ganggu abang aja!!"
"Ayolah abang anterin ara ih kita main keluar!!!" Rizky tidak memperdulikan sosok adeknya, ia kembali berjalan kearah kasurnya.
"Ish abang dengerin aku dong nyebelin banget!!!"
"Bram sialan sma adeknya sendiri ish, ini manusia harus mandi, terus temenin ara jalan biar gak jomblo pokoknya, enak aja ara jalan sendirian!!" Ara menarik baju Rizky dan menggiringnya kearah kamar mandi.
"Cepetan mandi sana jomblo, apa perlu aku mandiin? Setelah mandi temenin aku!!!" Ditutupnya pintu kamar mandi itu dan berlalu pergi keluar dari kamar kakak jomblonya.
Dengan perasaan sebel, Rizky keluar dari kamar menemui dimana adeknya berada.
"Wah jomblo dikeluarga Papah sudah keluar" ledek sang Papah-Nathan
"Aku gak jomblo tapi sedang menunggu seseorang saja pah"balasnya sebel
"Tetap aja jomblo sayang, makanya samperin Syahkina nya" sahut mamahnya-Anggi
"Udah udah kesian jomblo satu ini diledek terus haha" balasnya Ara dengan mengejek.
"Gausah jadi aja ra kita perginya!!"Rizky memutar bola matanya kesal saat mendengar ucapan yang dilontarkan adiknya.
"Ululu tayang akuh malah cama dek"
"Ayo buruan pergi nanti nggak jadi lagi!!!"
"Bacot ra"
"Mah,pah kita berdua berangkat dulu!"
"Hati-hati dijalan"sahut keduanya bersamaan
"Cepet bang!!" Ara sudah memasuki mobilnya dan melemparkan kuncinya kearah Rizky.
Rizky dan Ara berlalu pergi menuju tempat yang Rizky tidak tahu akan kemana.
"Ke mall bang gue mau beli buku hehe."
"Hm"
"Wah bahaya nih ara salah bawa orang ternyata."
"Yaudah turun kamu!" Rizky hendak menepikan mobil itu namun ditahan oleh ara.
"Becanda doangan bang, jalan sama jomblo baperan gini nih!!"
"Gaperlu ngeledek abang juga raa!!"
"Hehe udah kebiasaan bang khilaf"
Rizky menghentikan mobilnya saat sudah berada diparkiran depan mall dengan sangat malas Rizky menuruni mobil mengikuti kemana Ara pergi.
Ara memasuki toko buku, Rizky sudah sangat kesal dengan kelakuan adeknya yang masih belum mendapatkan apapun yang dia inginkan.
"Abang!! Ara mau kesana dulu nanti kita ketemuan ditempat ini lagi!!!"
"Iya ra"
Rizky berjalan tak tentu arah, Tatapannya berhenti pada sosok yang sangat familiar baginya. Sosok itu sedang berada dihadapan rak buku seperti sedang menimang-nimang buku apa yang hendak ia beli.
Sosok itu seperti Syahkina tapi tidak mungkin bukankah Syahkina tidak ada di Indonesia. Sosok perempuan itu melemparkan pandangan kearah Rizky disaat dirinya menyadari ada orang yang memperhatikannya.
Ketika Rizky ingin menghampiri perempuan itu sosok adek menyebalkan memanggil dirinya.
"Abang ayo pergi!"
"Eh..mau kemana lagi ra?
"Ara mau es krim kita beli dulu ya bang!"
"Gak."
"Ayo bang ih!!"Ara menarik tangan Rizky keluar dari toko buku,nampak raut wajah bahagia tertera pada ara.
Dirinya senang jika adek perempuannya itu senang.
Walaupun adeknya sedikit menyebalkan tapi dia menyayangi sosok ara.
Seketika Rizky menarik tangan Ara ke sampingnya karena Ara hampir tertabrak oleh orang yang sedang berlari terburu-buru.
"Lo cereboh banget sih hah! Gausa lari-lari kalau lo kenapa-kenapa gue juga yang khawatir!! Rizky melepaskan cengkeramannya disaat muka ara memerah.
"Sorry"
"Sifat lo tu terlalu ceroboh sama seperti Syahkina!!mana yang sakit?"
"Gak papa ko, nanti juga gak akan sakit lagi. Abang lupain kak Syahkina ya karna dia...."
Ucapan ara terpotong karna Rizky tidak suka jika ada seseorang yang menyuruh dirinya melupakan Syahkina.
"Lo gak akan pernah ngerti apa yang gue rasain ra, lo semua terlalu mudah mengatakan lupakan. Tapi gue yang menjalani nya susah ra bahkan sampai 3 tahun gue nggak pernah bisa lupain dia" ucapannya marah dan meninggalkan ara seorang diri.
"Padahal aku mau bilang kalau kak Syahkina sendiri yang mengatakan aku harus bisa membujuk abang buat lupain dia"Gumamnya setelah kepergian Rizky.
"Kalau aku bilang yang sebenarnya pasti abang bakalan sedih"
"Aku gamau abang sedih, dan aku juga gamau membuka rahasia kak Syahkina!"
Ara membuat ponselnya dan mengetik sesuatu pada seseorang.
From kak Syahkina
"Kakak cepat kembali ke Indonesia ya!"
"Kesian abang menunggu kakak bertahun-tahun"
"Aku juga merindukan kakak!"
"Bahkan mamaku berharap kakak kembali!"
Setelah itu dia menyusul kakaknya yang menunggu dirinya dimobil.
***
Ditempat lain seorang gadis sedang menatap kamarnya yang penuh dengan foto dirinya dan seorang laki-laki yang ia rindukan.
Terdengar pesan masuk dari ponselnya. Ia melihat pesan masuk dari ponselnya ternyata Ara.
Raracecann
"Kakak cepat kembali ke Indonesia ya!"
"Kesian abang menunggu kakak bertahun-tahun"
"Aku juga merindukan kakak"
"Bahkan mamaku berharap kakak kembali!"Dia tersenyum ketika melihat pesan yang dikirim oleh Ara padanya, dia juga cerita tentang penyakitnya pada Ara. Ketika dia pergi meninggalkan Bram, Ara marah besar padanya tapi disitu dia menjelaskan, bahwa tidak mungkin dirinya bertahan untuk memberi luka yang akan membuat Bram sedih.
Dia membalas pesan pada Ara dengan semangat dia akan memberi tahu bahwa dirinya akan kembali ke Indonesia.
"Hai sayang"
"Aku akan kembali lagi!!"
"Tunggu aku di Indonesia!!"Setelah membalas pesan pada Ara dirinya bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia.
"Tunggu aku bram, aku akan kembali!!"gumamnya
"Aku harap dirimu memaafkan diriku!!"
"Dan mau mendengarkan penjelasanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bram (Completed)
Teen FictionSudah bertahun-tahun ini ia sudah tidak mendengar kabar perempuan itu lagi, semenjak lulus SMP. Entah bagaimana kabarnya, apakah ia sudah mempunyai kekasih, atau sudah melupakan dirinya, apakah dia sudah sedikit lebih tinggi dari sebelumnya, apakah...