Bagian 13

36 27 8
                                    

Rizky mengambil sebatang rokok dan ia selipkan dibibirnya. Pematik api ia nyalakan tepat di ujung rokok. Menyesapnya, lalu ia hembuskan dengan perlahan.

Rizky sedang berada di balkon kamarnya. Duduk sambil menatap gelapnya malam yang sangat sunyi. Padahal hari ini adalah saatnya para human yang sedang kasmaran pergi keluar. Menikmati indahnya malam dengan sepasang kekasih. Itu juga kalo punya, kalo jomblo dan tidak punya kepastian seperti Rizky mending diem dirumah. Jangan bikin jalanan macet.

Entah apa yang sedang Rizky rasakan sekarang. Perasaannya mendadak bimbang, dan tak tenang. Namun, seketika menghangat saat ia melihat wajah gadisnya yang baru-baru ini telah kembali lagi, wajah gadis itu selalu ada dipikirannya muncul tiba-tiba di benaknya. Ah gadis itu. Gadis menyebalkan sekali yang telah meninggalkan dirinya selama 3 tahun.

Entah dorongan darimana, Rizky tiba-tiba mengambil ponselnya dan memulai mencari nomor seseorang.

Rizky langsung membuka roomchatnya dengan gadis itu yang tentu saja masih kosong, dan wow ternyata pujaan hatinya sedang online.

Bram's
P
P
P

My love
Waalaikumsalam

Bram's
Eh iya lupa

My love
Kebiasaan.
Ngapain cht?

Bram's
Gak boleh?

My love
Kebiasaan kalo ditanya suka nanya balik. Ngeselin banget

Bram's
Bdo amat
Kamu dmn?

My love
Cafe

Bram's
Sama siapa?

My love
Kepo bgt.

Bram's
Serius sayang

My love
Sendiri hehe. Jomblo mah bisa apa atuh

Bram's
Mau ditemanin gak?

My love
Hah?

Bram's
Ok aku otw

My love
Loh? Emg tau aku ada di cafe mana?
Haiii Bram
Ngeselin bgtt.

Read.

Disana, Rani mendengus melihat chatnya hanya di read saja. Jadi begini rasanya di read doang? Gak enak banget ya, hehe.

"Paling Rizky hanya bercanda saja, dia juga gak mungkin tau aku ada di cafe yang mana." Rani hanya bermonolog pelan sambil memainkan ponselnya.

Sebenarnya Rani ke sini tidak sendiri, ia tadi ke sini bersama Putra. Namun, Putra harus kembali pulang karna ada urusan penting katanya. Biasalah fakboy dadakan.

Putra juga sempat mengajak Rani untuk pulang, namun dengan cepat Rani menolaknya. Yakali, baru saja datang beberapa menit ia harus kembali lagi ke rumah, kan gak seru banget. Jadi terpaksa Rani berbohong berkata bahwa temannya akan datang kesini, padahal mah enggak. Lagi pengen sendiri aja untuk menenangkan hati.

Etss. Namun, nyatanya ada satu pria yang tanpa diundang ia datang.

"Rizky gak bakalan mungkin kesini. Aku gak mau sampai dia nanya untuk lanjut hubungan kita seperti dulu lagi," gumamnya pelan bermonolog.

"Tenang aku gak bakalan menanyakan hal itu"

deggg

Rani membeku seketika. Tubuhnya berbalik, dan benar saja. Pria yang baru saja ia gibahkan dengan pola pikirnya kini muncul dibelakangnya. Rani hampir saja terpaku karena ketampanan pria itu. Lihat, hanya memakai celana Levis panjang dengan sobek dibagian lutut dan juga hoodie berwarna abu sangat sederhana namun bila Rizky yang memakainya lebih dari kata itu. Dia sangat tampan sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bram (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang