❄️ Bagian 4 ❄️

127 105 14
                                    

Rizky melanjutkan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Banyak sekali pengendara lainnya yang protes,tapi dirinya tidak memperdulikan.

Selang beberapa menit Rizky sampai di parkiran sekolah. Ia turun dari motornya dan langsung menuju kelasnya.

"Widih tumben banget jam segini baru datang biasanya pagi-pagi mulu sambil duduk anteng ditaman." Dia sahabat Rizky yaitu Adnan

"Hm"

"Percuma lo nanya ke Rizky Nan, kagak pernah dijawab," ucap Putra

"Ki, Nan, Put kantin yuk? Laper gue belum sarapan nanti kalau gue mati kelaparan gimana? Kan kagak lucu seorang Azi yang ganteng ini mati karena kelaparan terus setelah itu masuk film azab," ucap Azi dengan nada mendramatisir

"jijik gue!!" Adnan menatap Azi dengan tatapan jijik

"Alay monyet muka pas-pasan aja"

"Yee lo mah gitu terus ke gue! Lo berdua tuh hidupnya sirik terus, ah gue tau karena gue lebih ganteng dari lo semua"

"Pede banget sih lo!" sahut keduanya bersamaan

Pusing mendengarkan mereka bertiga Rizky bangkit dari tempat duduknya ke luar kelas. Saat di koridor ada seseorang menabrak punggungnya. Rizky membalikkan tubuhnya melihat siapa pelakunya, ternyata seorang perempuan yang lucu pikirnya. Ah ralat yang lucu baginya hanya orang dimasalalu nya.

Perempuan dihadapannya merapihkan buku yang terjatuh.

"Maaf..maaf saya buru-buru."

"Hm."Rizky tidak memperdulikannya, langsung saja ia melanjutkan langkahnya kembali menuju kantin.

"RIZKY FREDDY BRAMASTA SIALAN LO NINGGALIN KITA BERTIGA!!!" Kesel Azi

"Hm."

"Susah ye, ngomong sama manusia es yang kalau gada pawangnya" ucap Azi sembari menduduki kursi paling pojok tempat favorit mereka bertiga

"Eh setan uda dong kata lo tadi laper! Sekarang mau pesan apa gue yang pesan nanti?" Ucap Adnan

"Gue nasi goreng sama es teh aja" ucap Azi

"Lo berdua?" tanya Adnan menatap kedua sahabatnya yang sedang sibuk dengan handphone.

"Samain aja," jawab keduanya. Adnan berlalu pergi memesan makanan

"Ki katanya nih nanti bakalan ada murid baru."

"Hm"

"cape gue ngomong sama lo mah, pacaran mulu sama hp," kesal Azi

"Ini pesanan kalian." Adnan datang membawa pesanan. Mereka memakan dalam diam. Ah mungkin hanya Rizky dan Putra saja yang diam sedangkan kedua temannya yang rada gila tidak henti-hentinya berbicara.

Rizky melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah. Ia bersandar pada pohon beringin. Sembari menyalakan benda beracun yang selalu ia bawa.

Ia menyesapnya dengan hikmat. Menopong satu lengan di dengkul sebelah kakinya. Sambil memasang handset disatu telinganya.

Rizky merasakan kekecewaan. Kapan semua berakhir? Kapan dia kembali? Membuat hari-hari nya yang indah seperti dulu.

Rizky membuang gumpalan asap ke udara.

Rizky sesekali melihat pada pohon yang tertiup oleh angin.

"Hai!" Sapa cewek itu pada Rizky

Cewek itu duduk disampingnya Rizky lalu ia merempas benda beracun itu dari jari Rizky. Lalu membuangnya.

"Ngapain lo pasang buang itu ditangan gue hah?! Gue uda diemin lo duduk disamping gue bukan berarti lo ganggu ketenangan gue!!!" Tanyanya dengan murka tatapan matanya yang tajam seolah tidak membuat gadis itu takut

"Nggak baik buat kesehatan kamu, jauhin benda sialan itu, dan inget Syahkina nggak pernah suka sama cowok perokok seperti kamu!"

Gadis itupun secepatnya bergegas pergi.

Rizky menggelengkan kepalanya. Siapa perempuan aneh itu, mengapa dia tau jika Syahkina membenci dirinya yang perokok. Ketika gadis aneh itu pergi dari hadapannya. Dan dia pun pergi karna bel sudah berbunyi.

                               ***

"Selamat siang anak-anak."

"Siang pak," jawab mereka serentak.

"Buka buku paket halaman 145".Dan pembelajaran berlangsung dengan keheningan, tidak ada satupun yang berani membuka suara disaat Pak Andre menjelaskan.

"Tringg". Bel pulang berbunyi bagaikan penyelamat bagi mereka.

Rizky baru saja sampai dirumahnya. didepan teras rumahnya ia melihat adik perempuannya sedang menatap ponsel serius seperti orang yang sedang ditagih hutang.

"Ye bocil tuh hp bisa suka sama lo kalau lo begitu" ucapnya

"Wah kurang asem gue dikacangin, mau coklat?" Tanyanya

"Ah hayu kita beli coklat sekalian aku mau ketaman, aku ganti baju dulu by hehe" jawabnya cengengesan lalu pergi dari hadapannya

"Yee kalau soal coklat lo baru respon gue,adek durhaka!!!"

Setelah itu dia menyusul adiknya yang sudah pergi dari hadapannya.

Sampai dikamar ia duduk terlebih dahulu di kursi meja belajar nya.

Terdengar pesan masuk dari ponselnya. Ia melihat pesan masuk dari ponselnya tetapi tidak ada namanya.

+628++++

"nyatanya tidak ada manusia yang benar benar bisa melupakan,kita semua hanya sedang belajar untuk terbiasa.
terbiasa tanpa kehadirannya,terbiasa kesepian,terbiasa menerima bahwa memang ga semua hal harus selalu ada dalam genggaman kita."

"Aku yang mengagumi sosok dirimu"


"Syah andai yang memberi pesan ini kamu pasti aku balas dalam waktu cepat, tapi sayang orang asing selalu iseng ngechat aku terus, coba  kalau dari kamu senyum-senyum sendiri aku nantinya"Gumamnya

"Syah andai yang memberi pesan ini kamu pasti aku balas dalam waktu cepat, tapi sayang orang asing selalu iseng ngechat aku terus, coba  kalau dari kamu senyum-senyum sendiri aku nantinya"Gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kamu nggak bakalan pernah kembali lagi? " gumam, Rizky

_________________________________________________

SPAM KOMEN UNTUK NEXT PART!!!

SEMOGA JADI AWAL YANG BAIK YAA, AMIN, AMIN🙏

Bram (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang