Prolog

304 48 12
                                    

"Mas, emang enggak ada pacar yang bisa diajak nikah ya? Jomblo ya?" Tanyaku harap harap cemas.

"Emang kamu tidak mau menikah dengan saya?" Tanya balik Mas Tama, masih mempertahankan kegiatan bermain ponselnya.

"Ditanya kok balik nanya" ini cuma gumamanku aja loh, yang aku pikir cuma aku aja yang bisa dengar, tapi..."saya bisa dengar Rachita!" Tuhkan aneh emang ini orang!.

"Saya mau menikah" terdapat jeda di kalimatnya "tapi enggak ada yang mau diajak" kubekap mulutku kuat. Sumpah kepingin ketawa banget ini! Hahahah jomblo to ternyata Masnya. Bilang jomblo aja susah banget.

Kuperhatikan Mas Tama mulai menatapku. Meletakkan ponselnya yang sedaritadi menjadi fokus matanya ke atas meja, yang menjadi pembatas antara aku dan Mas Tama.
Di lipat kedua tangannya tepat di depan dada.
"Kamu harus menikah dengan saya!" Eh, buset kaget aku. Ini ape maksudnya? Dia maksa aku biar mau nikah sama dia?.

"Kok aku sih Mas? Maksa lagi" Nanya dong aku masa iya aku mau di paksa nikah sama dia. Emang dia siapa?.

"Ya saya maunya kamu yang menjadi istri saya" selo amat nih Masnya ngomong yak?. Lemes bibirnya kalik. Gila!.

"Aku banget ini, Mas?!"

***

Dedengggg....

Masih prolog ini, di tunggu part pertamanya ya...

Jangan lupa vote and komennya.

Aku Banget Ini?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang