Apa? (L.ver)

1.2K 179 0
                                    

 

Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin









__________

Pintu terbuka, kakinya melangkah masuk. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan, apart sepi.

Biasanya berisi suara berisik dari manisnya.
"Kak Lisa," belanjaannya di taruh di atas meja.

Ruang tengah kosong.

"Kak"

Merasa tidak ada jawaban akhirnya dia berjalan menuju kamar.

"Kakak sayang," Oh jantungnya hampir saja berdetak kencang karena tidak mendengar jawaban, ternyata tidak lama kemudian Lisa- kakak manisnya keluar dari kamar mandi.

"Kirain kemana"Soobin bernafas lega, lalu Soobin menatap Lisa yang juga sedang menatapnya.

Kakak manisnya berjalan mendekat lalu menatap Soobin intens,

"Ada yang mau kamu omongin ke aku?"tanya kakak manisnya ke dia

"Hah?"

"Kamu. Mau ngomong suatu hal ke aku?"

"Eh-- ahh iya.. tadi aku-"

"Aku tunggu di ruang tengah. Cuci kaki tangan dulu sana,"

Setelahnya Lisa berlalu menuju ruang tengah. Datar sekali. Udah pasti Lisa lagi badmood.

Masuk kamar mandi, cuci tangan, cuci kaki, terus nyusul kesayangan diruang tengah.

Mau ngomong serius.

Duduk disebelah Lisa, yang lagi ngemil biskuit sambil natap kosong kelayar tv.












"Jadi gue dipermainin atau gimana?"

Lisa menyodorkan sebuah foto dan satu kertas.

Sumpah mati rasanya dunia Soobin berhenti berputar detik itu juga. Natap ragu kearah foto dan kertas pink ditangan Lisa. Lalu memastikan penglihatannya.









Fotonya dengan Arin, juga sepucuk surat berisi pernyataan cintanya- yang ditolak.

"I-tu.. udah dulu k-kak.." Natap ragu kearah Lisa yang masih memandang layar tv kosong.

"Udah dulu apa? Kalo udah dulu kenapa lo gak cerita sama gue?".

Lo-gue?

Mata merah Lisa langsung beralih ke Soobin yang senantiasa nunduk.

"Katanya dulu lo pernah bilang. Dari awal gak ada yang lo tutupin ke gue, kenapa gue malah dikirimin foto kayak gitu"

Jangan teriak kak aku gak suka.

"Gue gak pernah nyangka ya, jadi lo selama ini lampiasin doang ke gue ha? Jawab bangsat,"

Air matanya mulai netes, mulai lemah.

"Setelah lo di tolak dan di tinggal gitu aja, lo cari pengganti gitu? Dan lo nemu gue? Lo ngerti Anji-


Gak. Jangan. Jangan ngomong kasar aku gak suka.

Badan Lisa sempat berontak saat dibungkam oleh ciuman lembut Soobin. Tapi sekarang dia pasrah, air matanya mengalir.

Pukulan tangan di dadanya tambah kuat.

"Lo ngerti anjing kan"ucap Lisa dengan isakan yang hebat di pelukan Soobin.

"Jangan ngomong gitu kak,"bisik Soobin di telinga Lisa. Di pelukannya tubuh ramping itu.

"Maaf, maaf. Aku minta maaf"

"Aku emang gak jujur untuk ini. Aku takut kakak ngira aku cuma lampiasin semuanya ke kakak"

"Lo emang lampiasin semuanya ke gue bangsat"Lisa terisak.

"Tapi aku gak ada niatan untuk itu, sama sekali enggak. Aku sayang sama kakak. Kalo aku emang lampiasin semuanya, aku gak akan tetep disini sama kakak,"

"Mungkin aku udah balik lagi sama dia, gak sama kakak"

"Jangan, gak boleh. Gak boleh balik sama dia, disini aja"ucap Lisa dengan mempererat pelukannya.

Soobin tersenyum kecil.

Gak akan, gak akan pernah dia tinggalin kakak manis kesayangan ini walaupun masa lalunya kembali.

"Gak akan pernah, dan gak akan mau walaupun kakak sendiri yang suruh aku pergi"bisik Soobin

Itu janji Soobin.





Ahayyy dek Coobin
bisa aja.

Pop rock'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang