Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix Lee
__________
Kalian tahu yang namanya hubungan hambar? Iya, hubungan hambar. Dimana tak ada cinta diantara keduanya. Tapi hubungan ini hanya satu pihak yang memiliki perasaan.
Lalisa yang menikah dengan Felix Lee tanpa ada cinta awal mulanya. Tetapi lama kelamaan Lalisa yang memiliki perasaan lebih kepada pemuda yang lebih muda dari pada dirinya. Apa yang membuat Lalisa jatuh cinta?
Oh ayolah, Felix Lee CEO sukses yang tampan dan keren ini menikahi nya, mungkin itu pikir semua wanita. Tapi tidak dengan Lalisa, dia mencintai Felix Lee karena kebaikannya yang telah menolongnya memenuhi permintaan terakhir Mama Lalisa untuk menikah.
Lalisa tahu Felix Lee itu terpaksa menikahinya, tetapi karena paksaan orang tua nya dia mau menurutinya. Tetapi Felix Lee tidak memperdulikan pernikahan ini.
Dia pernah bilang kepada Lalisa "Jangan berharap lebih padaku bodoh. Kau tau, kau ini hanya beban" ucap Felix Lee yang membuat sekarang tinggal di rumah almarhum ayah nya sendiri.
Sudah tiga Minggu dia menjalani harinya dengan satu asisten di rumah ayahnya tanpa pengetahuan Felix. Rasanya sepi, ya walaupun setiap hari dirinya memang kesepian. Tetapi kali ini berbeda, tak ada teriakan Felix yang dia dengar.
Tak ada umpatan Felix untuknya, tak ada Felix yang selalu mengomeli dirinya karena katanya tidak becus melakukan pekerjaan rumah. Dan Lisa juga tak mengira, itu malah yang dia rindukan.
"Non, ada tuan Felix diluar" kata asisten rumah tangga nya dengan sedikit panik. Lalisa yang awalnya sedang sibuk dengan laptopnya langsung turun ke bawah mengintip di jendela sampai suara Felix mengintruksi.
"Tak usah mengintip disitu. Atau kau ingin aku mendobrak pintu mu, hmm?"suara deep Felix membuatnya merinding, lalu segera membukakan pintu dan terkejut saat Felix memeluknya erat.
"Puas membuat ku seperti ini?"Bisik Felix sambil menghirup aroma tubuh yang dia rindukan 3 Minggu ini.
"A-aku..
"Apa sayang? Mencoba kabur dariku?"Felix menatap kedua bola mata istrinya yang memandang penuh ketakutan.
Jangan, jangan memandang ku seperti itu. Aku sakit melihat mu seperti itu.
"Maaf"ucap Lalisa menunduk
"Kau berhasil."
"Kau berhasil membuat ku sadar, sialan."Ucap Felix lalu memeluk Lalisa lebih erat lagi, dengan air mata yang keluar dari matanya.
"Jangan lis, jangan menatapku seperti itu. Hatiku sakit melihatnya,"Felix mengusap air mata istri cantiknya. Dan mengecup bibir Lalisa, hanya mengecup tidak lebih.
"Hei, aku suka melihatmu seperti ini. Wajahmu memerah?"kekeh Felix mengusap pipi istrinya lembut.
"Berapa banyak waktu yang ku lewatkan? Sampai aku baru saja mengetahui wajahmu secantik ini, apalagi sampai pipi mu memerah"Felix mengecup hidung Lisa.
Lalisa heran sekaligus bahagia, sejak kapan Felix Lee mudah menggombal?
"Gak mau ganti baju?"tanya Felix membuat Lalisa mengernyitkan keningnya bingung.
"Ganti baju? Untuk apa?"tanya Lisa
"Kau tak tau, aisshh menyebalkan padahal aku sengaja memakai kaos dan celana ini untuk mengajak mu berkencan"Ucap Felix kesal, Lalisa dibuat terkejut tiga kalinya.
"Berkencan?"
"Iya berkencan, aku tahu ini sedikit aneh mungkin. Tapi kan aku ingin mencoba berkencan dengan mu, hehe"Felix
"A-ah iya"Lalisa tersenyum masih merasa canggung dengan keadaan ini. Kalian tahu ini sangat tiba tiba.
"Melamun? Katanya ingin ganti baju, kenapa masih disini. Atau ingin aku yang menggantikan, hmm?"goda Felix dengan kedipan mata nya, membuat Lalisa mendelik.
"YA!! FELIX LEE!!!"
"Hahahahahahahha"
...
Sejak tadi Lalisa sungguh bersemangat mencoba berbagai macam wahana, dan yang membuat Felix gemas adalah bagaimana Lalisa meminta untuk dituruti.
Bahagia? tentu saja.
Baru kali ini Felix melihat Lalisa tersenyum lepas dan tidak ada raut ketakutan yang ditunjukkan, berbeda dengan yang dulu.
Oh iya dia sampai lupa, bagaimana imut nya Lalisa saat meminta permen kapas tapi ia tolak. Lalisa merajuk menghentakkan kakinya dengan pipi yang menggembung.
Ya Lalisa! Berapa umurmu itu sayang?
"Apa yang kita lakukan disini?" Tanya Felix saat melihat benda besar yang gerakan nya naik turun dengan cepat.
"Tentu menaiki wahana nya!"ucap Lalisa dengan pukulan kecil di lengan Felix, lalu menggandeng lengan Felix tanpa sungkan.
"Tapi aku takut"keluhnya yang membuat langkah mereka berdua terhenti.
"Takut apa?"
"Takut kehilanganmu Lisa"
Oh Lalisa langsung memukul dada Felix pelan dibalas dengan Felix yang mengedipkan mata. Ini rasanya seperti banyak bunga bermekaran di sekeliling Lisa. Felix membuat Lalisa berbunga bunga.
"Mulai dari awal dengan ku?"bukan, itu bukan pertanyaan melainkan perintah.
"Umm"ucap Lalisa malu dengan kepala diangukkan. Dan Felix semakin memuja wanita gemas didepannya ini. Dan Felix akan berusaha merubah segalanya.