A Stroll Around Incheon

984 72 57
                                    

Katakanlah, kota yang saat ini mereka jajaki, adalah salah satu kota besar di Korea Selatan. Namun, sisi kumuh dan terbuang tak bisa di pungkiri eksistensinya, sekalipun semua itu ditutupi oleh kerlap kerlip kemegahan gedung - gedung perkantoran serta pusat perbelanjaan. Kyuhyun sendiri tidak mengetahui sisi gelap kota ini, yang keadaannya tak jauh berbeda dari tempat tinggal semasa ia kecil dulu. Lorong - lorong berbau sampah, kucing kurus dan gelandangan tua yang tarik menarik makanan bekas, serta tatapan menelisik dari balik celah - celah yang ada. Suatu keberuntungan untuknya yang dulu tinggal di pusat kota tersebut, tidak sekalipun pernah menginjakkan kaki dibagian kumuh kota ini. Netranya menangkap sekelompok anak laki - laki berjalan kearah mereka, yang paling tua terlihat berusia tak lebih dari dua belas tahun. Mereka berjalan santai, tapi Kyuhyun tahu sorot pandangan itu, dingin dan penuh perhitungan. Jika ia membawa senjata, mungkin reflek tubuhnya akan lebih cepat meraih senjata tersebut.

Anak - anak itu tahu bahwa jalanan ini adalah daerah kekuasaan mereka, itulah mengapa ia bisa memperkirakan bagaimana mereka akan memisahkan dirinya dan sang suami. Terlebih, jalanan yang mereka lewati saat ini hanya cukup untuk berpapasan empat orang dewasa, tidak heran jika anak - anak seperti mereka akan melancarkan cara klise untuk melakukan tindak kriminal di area tersebut. Sesuai yang ia perkirakan, salah satu anak tadi menabrak Siwon saat berpapasan diantara mereka, membuatnya mengerjap cepat. Oh, jujur saja, ia sempat mengira bahwa dirinyalah yang akan mendapat tubrukan. Namun, ia sedikit terkejut saat sang suami mencengkram kuat kerah baju milik anak yang berjalan paling belakang, netra kelam menatap tajam pada anak tersebut, bagaikan singa yang mengunci mangsanya.

"Tunggu, nak", tatapan keras yang dilemparkan oleh Siwon, cukup untuk mengintimidasi sekelompok anak seperti mereka. "Aku tidak suka saat ada tangan lain yang menyelinap masuk kedalam baju istri ku"

Bagaikan mendengar sirine mobil polisi, para gelandangan dibawah umur itu mulai berlari ketakutan. Sengaja Siwon memberikan gertakan dengan menyingkap sedikit trench coat hitam yang dirinya kenakan, memperlihatkan sekilas revolver serta alat peyengat yang selalu ia bawa. Tatapannya beralih pada bocah berusia sepuluh tahun yang baru saja mencuri dari istrinya tadi, sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dan mencoba menyerangnya dengan membabi buta. Pelipisnya berkedut kesal.

"Lepaskan aku! Aku tidak menyentuh istri mu!"

"Kau melakukan hal lain, nak"

"Brengsek! Aku tidak mengambil apapun!"

Perkataan anak itu, sukses membuatnya kehilangan kesabaran. Mengangkat kerah belakang kaus lusuh dalam genggamannya, ia lalu mengguncangnya beberapa kali, tidak sedikit pun bergeming ketika kuku dari jemari kecil itu mencoba melukai tangannya. Saat ini, Siwon justru lebih merasa kesal karena cara mencopet si gelandangan yang sangat kikuk daripada tindak kejahatan itu sendiri. Ayolah, seorang Lee Donghae yang dulu selalu menjadi pengalih perhatian untuknya karena tidak bisa menarik dompet korban dengan benar, justru memiliki gerakan yang lebih halus daripada bocah ini. Ia akan tarik kalimatnya dulu, bahwa si Nemo itu adalah orang paling bodoh dan kaku saat mencoba mencopet.

"Turis mabuk yang tersesat saja tahu bahwa dia sedang di copet. Lihat gerakan tangan mu yang ceroboh itu, kau terlalu jelas", berdecak kesal, ia merampas kembali dompet milik Kyuhyun yang tersimpan di kantung depan celana anak itu. "Aku bahkan bisa melakukannya lebih baik dari mu saat umur ku 7 tahun. Sungguh mengecewakan dan memalukan disaat yang bersamaan"

"Hebat, Choi Siwon. Kenapa tidak sekalian saja kau memberinya panduan serta kiat - kiat khusus untuk mencopet"

Kyuhyun yang sedari tadi hanya menjadi penonton, akhirnya angkat suara. Entah mengapa suaminya itu terlihat kekanakan saat ini, dan parahnya lagi, perkara melakukan kegiatan ilegal. Tatapan datar ia arah pada bocah tadi, karamelnya dapat menangkap binar kagum dari sepasang netra milik bocah tersebut, yang langsung saja menghentikan perlawanan tepat setelah mendengar nama sang suami terlontar dari mulutnya. Ia mengumpat pelan ketika Siwon tersenyum puas kearahnya, seketika itu juga ia menyadari bahwa pria itu sengaja melakukan hal tersebut. Sengaja agar dirinya 'memperkenalkan' yang lebih tua pada bocah tadi, menghindari label narsisme tersemat ditengah nama pria itu. Sungguh, Kyuhyun tidak menyangka akan memakan umpan yang dilemparkan si brengsek ini.

Side Story of Hide and Seek SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang