Menghela nafas berat, ia menggenggam erat pinggiran balkon kamar hotel tempat dirinya dan sang suami berlibur. Kepalanya menunduk saat merasakan sepasang lengan kokoh yang familiar melingkar di pinggangnya. Kyuhyun akui, dirinyalah yang meminta bulan madu kedua untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan mereka, namun bukan berarti mereka harus pergi ke tempat yang cukup jauh. Katakanlah dirinya tidak mempermasalahkan lokasi tujuan, tetapi selama perjalanan, ia sendiri sama sekali tidak mengetahui keberangkatan mereka akan tiba dimana. Selama berada di pesawat, tidak satu pun awak dan bodyguard yang ikut dalam perjalanan ini, bersedia memberitahunya. Dan alhasil, perjalanan yang memakan waktu hingga 27 jam lebih itu, memicu penat dan lelah yang memaksa tubuhnya untuk beristirahat. Ya, Kyuhyun tertidur di sisa akhir penerbangan mereka, dan terbangun disebuah kamar hotel dengan balkon yang langsung memperlihatkan pemandangan indah dari bibir pantai. Nuansa mentari yang tampak turun dari puncaknya, menandakan hari sudah mulai memasuki penghujung sebelum tirai malam yang dipenuhi kemerlap bintang turun.
Jujur saja, menghabiskan waktu berjam - jam di pesawat tanpa tahu tujuan mendarat, membuat jet lag yang ia alami menjadi lebih parah dari yang pernah ia rasakan sebelumnya. Pusing dan nyeri menyerang kepalanya, seakan - akan ia baru saja terbangun setelah mabuk delapan botol vodka. Asam lambung pun ikut bergejolak, refluks yang ditimbulkan memicu rasa mual yang luar biasa. Saat ini, ia harus mengesampingkan niatan untuk mengkonfrontasi sang suami, melontarkan sumpah serapah yang sejak awal perjalanan sudah dirinya tahan. Sepasang lengan itu menariknya masuk dalam dekapan hangat, menuntunnya perlahan menuju meja makan berukuran sedang yang sudah dipenuhi berbagai macam menu, dan tentu semua telah di pilih agar cukup ringan untuk di konsumsi lambungnya. Kyuhyun tidak tahu bagaimana Siwon bisa menyadari kondisinya, tetapi hal ini tetap tidak akan menghalangi dirinya untuk menyumpah serapahi sang suami. Kekesalannya tidak akan reda hanya dengan makanan dan sedikit perhatian, atau bagaimana jemari itu memberikan usapan di tengkuknya, maupun ciuman ringan yang mampir di kedua pipi serta puncak kepalanya. Dasar penggoda sialan.
"Selamat sore, sayang. Aku tidak tega membangunkan mu tadi, jadi aku memilih untuk membiarkan mu tidur"
"Bagaimana kalau asam lambung ku saja yang menyapa wajah mu, huh?"
Kekehan pelan lolos dari belah bibir joker tersebut, tangannya menyodorkan tablet berukuran sebesar koin pada yang lebih muda. "Minumlah ini dulu, lalu makan. Kau boleh memaki ku saat tenaga mu sudah terkumpul lagi"
"Aku masih bisa memaki mu sekarang, hyung", menerima tablet tersebut, segera saja ia mengunyahnya hingga hancur, lalu melarutkan rasa mint yang tertinggal dengan segelas air mineral. "Tapi aku akan menyimpan itu untuk nanti. Kau pantas mendapatkan pengampunan untuk saat ini"
Mereka makan dalam keheningan, atau lebih tepat jika dikatakan, hanya dirinya lah yang menyantap hidangan di meja tersebut. Netranya sesekali melirik kearah sang suami yang sibuk berkutat dengan gadget, membuatnya merengut kesal. Jika kepalanya tidak berdenyut sakit, mungkin saat ini Kyuhyun akan melemparkan sendok dalam genggamannya ke benda persegi yang mengambil seluruh perhatian suaminya itu, sungguh menyebalkan. Sinar jingga yang menelusup dari balik tirai jendela, berhasil mengambil atensinya dan membawa tubuhnya untuk berjalan menuju balkon. Jika diingat lagi, bulan madu pertama mereka juga dihabiskan di pinggir pantai, diawali dengan sebuah ciuman saat matahari terbenam ke peraduannya. Kyuhyun enggan beranjak dari balkon tersebut, hingga tirai langit berubah gelap dan bintang - bintang mulai bermunculan, bagaikan taburan berlian yang ikut memperindah pemandangan. Kecupan di pipinya menandakan bahwa sang suami sudah selesai berkencan dengan pekerjaannya, menyebalkan tapi Kyuhyun tidak bisa melarang pria itu. Bagaimanapun juga, dirinya tidak jauh berbeda dengan Siwon ketika ia sudah tenggelam dalam urusan pekerjaannya.
"Dimana kita sekarang?"
"Pulau Isabela di Ekuador. Kau suka dengan pemandangannya?"
"Kenapa kita pergi kesini?", tidak heran ia mengalami jet lag yang cukup parah, itu pikirnya. Entah berapa zona waktu yang sudah mereka lewati hingga membuatnya mengalami simulasi hangover dadakan. Mungkin untuk sang suami, perjalanan seperti ini adalah hal biasa. Tetapi, tidak bagi Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Story of Hide and Seek Series
Fanfic"Pria tolol mana yang tahan mengejar satu orang dan melamar hingga tujuh kali?" - Cho Kyuhyun "Itu aku. Tapi aku ingin membela diri. Aku menjadi seperti itu bukan tanpa alasan. Ini semua karena dirimu yang sangat memabukkan" - Choi Siwon *** Awal...