Hari ini Haechan harus pergi ke persidangan, untuk memberikan kesaksian mewakili perusahaan dan kepada media. Haechan pergi bersama dengan Jaehyun, si wakil ketua tim PR.
Sebelum berangkat, Haechan masih membuka jendela mobil dan melihat ke luar, lebih tepatnya melihat mobil Mark yang melintas melewati mereka. Haechan bisa melihat dengan jelas sosok Mark yang terlihat fokus dengan ponselnya dan Jaemin yang fokus menyetir disampingnya.
"Apa ada yang tertinggal?" suara Jaehyun membuat Haechan menoleh menatap teman kerjanya itu,
"T-tidak kok, ayo berangkat," balas Haechan. Jaehyun membalas dengan anggukan kecil, kemudian mobil SUV putih milik kantor itupun mulai melaju.
Keadaan di mobil Mark hanya diisi dengan lagu yang mengalun dari radio mobil, yang tentu saja dinyalakan oleh Jaemin. Kedua manu6sia ini bertemu empat tahun lalu ketika kedua orang tua mereka setuju untuk membiarkan kedua perusahaan mereka digabungkan dan Mark yang dipilih menjadi pemimpin perusahaan.
"Bagaimana keadaan istrimu?" tanya Mark setelah ia selesai membalas pesan dari ayahnya,
"Baik, dia sudah keluar dari rumah sakit, hanya perlu banyak istirahat," jawab Jaemin. Perjodohan Jaemin dengan anak dari sahabat ayah Jaemin menghasilkan sebuah keluarga kecil, dengan dua anak kembar bernama Na Jaerin dan Na Jaera.
"Kau bisa mengambil cuti untuk menemani Arin," ucapan Mark dibalas dengan gelengan kecil,
"Kau tidak bisa melakukan semua pekerjaan tanpaku," balasnya,
"Tentu aku bisa, kau tinggal memberitahuku jadwal hari itu," Jaemin terkekeh,
"Kau pernah tersesat saat ingin ke rumahku, aku tidak mungkin membiarkanmu menyetir mobil sendiri," balasan Jaemin membuat Mark berdecak kesal, dia memang sedikit buta arah. Sebenarnya dia bisa menyewa sopir untuk mengantar Mark, namun lelaki itu tidak mau karena memiliki trauma tersendiri dengan menyewa sopir. Namun sebuah nama tiba-tiba muncul di otaknya,
"Ambil lah cuti, aku punya seseorang untuk mengantarku," Jaemin menoleh menatap Mark dengan kerutan di dahi, melihat dari ekspresi Mark yang dapat dibaca oleh Jaemin dengan mudah, Jaemin mengerti siapa yang dimaksud.
"Haechan?" tanya Jaemin yang membuat Mark menoleh ke depan,
"Dia manis, iya kan?" Mark menatap Jaemin,
"Dulu kau berteman dengannya waktu SMA kan?" kini Mark menoleh menatap Jaemin yang tersenyum penuh arti saat memikirkan Haechan.
"Lebih dari itu, dia pacarku," jawaban dari Jaemin membuat Mark kaget, namun ia masih bisa menyembunyikan keterkejutannya itu dengan baik.
"Sampai setelah awal kuliah, ayahku menjodohkanku dengan Arin, dan kita putus," jelas Jaemin, ia kemudian menatap Mark,
"Alasanku kembali kesini, karena Haechan,"
Fakta yang baru Jaemin ketahui semenjak mereka bersahabat, Mark biasanya berbagi cerita, namun tentang Haechan dan Mark, big no.
"Kau mengenalnya sejak kapan?"
"SMA, aku dulu ikut pertukaran pelajar. Dan disanalah aku bertemu dengan Haechan. Dan setelah aku kembali, aku tidak bisa melupakannya,"
"Jadi kau kembali, untuk mencarinya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER (MARKHYUCK) END
FanfictionHaechan bukan sekertaris Mark Lee, tapi dia selalu diperlakukan seenak hati oleh boss nya Markhyuck story WARNING! THIS STORY CONTAIN BXB 18++ Sebaiknya No Childern, tapi kalo masih maksa dosa ditanggung sendiri ya. Sama tanggung sendiri keuwuan pas...