Nineteen

13.5K 1.3K 229
                                    

Mark melonggarkan dasinya, rasanya begitu mencekik disaat seperti ini. Jo Company mencabut sahamnya dari perusahaannya, dan kemarin Shotaro menemui Mark bukan untuk membahas tentang perjanjian kerja sama. Namun dia hanya menyampaikan pesan dari Johnny,

"Jangan bermain api dengan orang yang salah. Anggap saja dia melibatkan perasaannya dalam dunia kerja ini, apa yang akan terjadi?"

Dan hal itulah yang membuat Mark berdiam diri didalam ruangannya hampir semalaman dan dirinya yang mengatai Haechan malam itu.

Bodoh.

"Lee Donghyuck!"

Klek!

Haechan masuk kedalam ruangan Mark, menatap bos nya tanpa ekspresi. Sudah siap dengan segala pertanyaan Mark nantinya, dia sudah memutuskan untuk mematikan hatinya.

"Ada apa Tuan?"

"Apa hubunganmu dengan Johnny?"

"Rekan kerja dan teman lama Tuan,"

"Jangan berbohong!"

Haechan terdiam, ia yang tadinya menunduk menatap lantai ruangan kini menegakkan kepalanya, menatap lurus kearah Mark. Kalau memang jawaban yang Mark inginkan bukan ini, mungkin yang satunya..
"Saya...kekasih Tuan Johnny Seo dari Jo Company," ucap Haechan penuh dengan keyakinan,

"Jadi, tolong berhenti bilang kalau saya pelacur, berhenti berkata kalau kita belum putus, karena aku yang akan memutuskan anda terlebih dahulu," mendengar itu Mark terdiam, ada jeda diantara keduanya.

"Jika tidak ada hal lain lagi, maka saya akan kembali ke tempat," ucap Haechan. Mark tertawa sinis,

"Haechan," lelaki manis itu menghentikan gerakannya yang hendak berbalik,

"Comehere," ucapan Mark membuat Haechan semakin ragu untuk mendekat, sorot berapi dan mata tajam itu cukup menjelaskan kenapa dia tidak berani mendekat,

"Cepat," Haechan mulai melangkahkan kakinya, mendekat kepada Mark. Begitu sudah berada dihadapannya, Haechan hanya menunduk.

Sret!

Mark menarik dasi Haechan, membuat lelaki itu terpaksa mendekatkan tubuhnya agar lehernya tidak tercekik.

"Kau pelacur Johnny?"

Lagi.

Haechan mendengar perkataan itu dari mulut Mark yang dulu sering berkata manis padanya, namun sekarang, setiap perkataan yang keluar dari mulut Mark rasanya sangat menyakiti hatinya.

"B-bukan,"

"Katakan padaku sejujurnya,"

"Aku bukan pelacur! Aku tidak bisa dibeli dengan uang!" runtuh sudah pertahanan Haechan, segala amarah yang dia tahan kini keluar, dengan cairan bening yang mengiringi.

"Tolong, jangan sakiti aku lebih jauh lagi kalau kau tidak pernah berniat menjelaskan semua padaku, kalau kau sudah berniat melepaskanku," ucap Haechan.

"Aku tidak pernah bilang akan melepaskanmu, Lee Donghyuck," Mark mengusapkan ibu jarinya ke pipi Haechan, menghilangkan jejak air mata disana, namun mata bulat milik Haechan itu masih setia mengeluarkan tetes demi tetes air mata.

Ini semua ulahnya.

"Aku tidak pernah berniat melepaskanmu!"

"Lalu kenapa kau tidak kembali?!"

"Aku kembali! Aku pasti akan kembali! Masalah ini tidak bisa diputuskan begitu saja! Ini menyangkut nyawa orang lain, Haechan. So please..."

SURRENDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang