Thirteen

14.6K 1.5K 98
                                    

Haechan langsung melangkahkan kakinya keluar dari mobil ketika mereka sudah berhenti di tempat parkir.

"Laut! Aku datang!!" teriak Haechan sembari menatap hamparan laut luas di depannya. Renjun yang baru saja keluar dari mobil langsung digandeng oleh Jeno,

"Aku bisa jalan sendiri," ucap Renjun, lelaki dengan eye smile itu makin tersenyum lebar,

"Mana bisa aku membiarkanmu jalan sendiri saat sedang mengandung," jawaban Jeno sukses membuat wajah Renjun bersemu merah. Sedangkan Jisung yang menyaksikan hal itu memilih untuk menyusul Haechan yang sudah berlari kearah pantai.

Sudah lama rasanya Haechan tidak bermain di pantai seperti ini, terlebih bersama dengan teman-temannya. Sayang sekali Mark malah pergi, Haechan mengerucutkan bibirnya,

Jisung berjalan mendekati Haechan,

"Bagiamana perasaanmu?" tanya Jisung, ia ikut berdiri menghadap kearah laut.

"Entahlah, rasanya akan ada sesuatu besar yang terjadi. Tapi aku harap semuanya akan baik-baik saja," jawaban Haechan mengundang senyuman kecil dari bibir Jisung.

"Oh ya, aku lupa mengenalkanmu pada Lami. Dia tunanganku,"

1

2

3

"Hah?! tunangan?!" Haechan membulatkan matanya, menatap tak percaya pada sosok tinggi disampingnya. Jisung mengangguk,

"Bagaimana bisa? Biasanya kau akan menolak untuk di jodohkan," Jisung nampak tersenyum malu-malu,

"Karna itu Lami," dan Haechan menatap Jisung dengan tatapan yang seolah mengatakan 'terserah kau saja lah'

"Jisung ayo beli es kelapa," ajak Haechan,

"Kebetulan tenggorokanku sudah kering kerontang, ayo,"

Pukul tiga sore, Haechan masih setia merebahkan dirinya diatas kasur, selepas bermain di pantai tadi, mereka memutuskan untuk menginap dihotel sekalian. Memesan dua kamar dengan ranjang king size, Jisung masih keluar untuk mencari camilan malam, sekalian menunggu makanan dari hotel datang. Jeno dan Renjun pun terlihat asik di kamar mereka,

Haechan menatap ponselnya beberapa saat sembari berfikir, ia sudah mengirim banyak pesan pada Mark, tapi belum juga ada yang dibalas olehnya, padahal ia juga mengirim banyak foto tentang jalan-jalan dadakannya ini.

"Aish...kemana sih dia?!" Haechan melempar ponselnya dengan kesal diatas kasur, kemudian ia mendudukkan dirinya, dengan bibir mengerucut sebal.

Klek!

Haechan tak memperdulikan Jisung yang sudah kembali, bahkan sekarang ia berguling-guling diatas kasur dan uring-uringan sendiri.

"Kenapa sih?!" Jisung menarik selimut yang menutupi kepala Haechan,

"Jisung-ah, bisa kau bantu aku untuk mencari tahu dimana Mark hyung?" tanya Haechan dengan wajah melasnya. Sahabat Haechan itu menghela nafas,

"Iya-iya," Jisung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang,

"Makanan sudah datang, keluar dari kamar," setelah berkata demikian Jisung keluar lebih dulu, baru disusul oleh Haechan. Entah kenapa mood nya tiba-tiba jadi buruk.

 Entah kenapa mood nya tiba-tiba jadi buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SURRENDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang