Twenty Seventh

12.1K 1.1K 37
                                    

Mark menghela nafas, Haechan belum sadar selama lima hari, dan hari ini Mark memutuskan untuk kembali ke rumah untuk mengambil beberapa baju untuknya dan juga Haechan, sedangkan Jisung yang menjaga Haechan dirumah sakit.

Mark membuka pintu rumah yang sudah beberapa hari dia tinggal itu, masih terlihat bersih karena dibersihkan oleh pembantu rumah tangga. Ketika hendak masuk ke kamar, matanya menangkap dua buah kotak diatas meja, dengan sebuah sticky note yang ditulis oleh pembantunya.

Ada beberapa paket untuk Tuan

Mark memutuskan untuk duduk terlebih dahulu, dia membuka paket pertama, kardus ukuran sedang yang Mark ingat itu paket yang diterima oleh Haechan sebelum mereka pergi ke villa. Saat dibuka, ternyata isinya novel dan juga satu buah t-shirt dengan tulisan selamat karena memenangkan give away. Mark terkekeh, Haechan-nya itu masih juga suka ikut giveaway padahal bisa meminta padanya. Lalu ada kotak kecil, Mark membuka kotak kecil dengan bantuan cutter, karena dibungkus dengan selotip coklat yang lumayan tebal. Ketika Mark sudah behasil membukanya, ada sebuah flashdisk dan juga selembar kertas. Mark membuka selembar kertas yang terlipat itu,

'Maaf jika terlambat dan baru bisa memberikan ini padamu sekarang. Tolong jaga Sungchan'

"Sungchan?" gumam Mark, lelaki itu langsung berlari menuju ke kamarnya, mencari laptopnya untuk mengetahui isi dari flashdisk yang dikirim padanya. Ketika sudah berhasil membuka isi flashdisk, Mark membulatkan matanya, ini berisi video-video penyiksaan Haechan! Di villa, maupun digudang lama yang sepertinya waktu Haechan diculik waktu itu. Rasanya Mark seperti mendapat jackpot, padahal sebelumnya Mark hendak meledakkan perusahaan Johnny dan perusahaan keluarga Kang. Mark menghentikan videonya, tidak kuat melihat penyiksaan yang dialami oleh Haechan, apalagi...ketika Haechan dilecehkan oleh Johnny.

"See you in hell bastard," gumam Mark, ia mengcopy video itu, memasukkannya pada laptop untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang terjadi padanya, dan menyimpannya secara online lewat aplikasi yang dia ciptakan untuk menyimpan file rahasia. Mark menghubungi Jaemin jika dia mengirimkan video lewat email pada Jaemin, dan menyuruhnya untuk memprosesnya ke kepolisian.

"Sungchan..." Mark bergumam, ia kemudian mencari kontak Sungchan dan menelfon bawahannya itu.

"Halo?"

"Sungchan, bisa kau ke rumah sakit?"

"Ya Tuan, saya akan segera kesana," setelah itu panggilan diakhiri oleh Mark.


🌻🌻🌻🌻🌻🍉🍉🍉🍉🍉


Rumah sakit

Jisung terlihat bermain game di ponselnya, jujur saja kalau menjaga Haechan tanpa ada yang menemaninya sungguh membosankan.

"Ah! Bajingan, darimana datangnya," gerutu Jisung.

"Jisung-ah,"

"Eo?"

Wait.

Jisung langsung menghentikan permainannya, menatap lurus kearah Haechan yang sudah membuka matanya.

"Aku akan memanggil-"

"Tidak perlu," Haechan menahan tangan Jisung yang hendak pergi, membuat lelaki itu kembali duduk.

"Aku lapar, pesankan pizza untukku," ucap Haechan.

"Kau ini baru sadar, mana boleh makan sembarangan," balas Jisung. Tiba-tiba Haechan tertawa,

"Sebenarnya aku sudah sadar sejak dua hari yang lalu, hehe," ucapan Haechan mengundang satu jitakan pelan di kening Haechan.
"Kau ini!" Haechan mengerucutkan bibirnya, bahkan dokter saja bekerja sama dengan Haechan agar tidak memberitahu jika Haechan sudah siuman.

SURRENDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang