Jangan jadi silent readers! Pencet vote dan komen sekaraang!
Terima kasih sudah menghargai karya author 😊
***
"Aku mau ke toilet dulu," ucapku sembari mengangkat tubuh 'tuk berdiri.
"Mau aku temenin?" tanya Defan enteng.
Aku memutar bola mata, "masa ke toilet aja harus di temenin."
"Ya nggak apa-apa, dong, superhero, 'kan, harus selalu bersama kamu," jawabnya menahan tawa, aku hanya menanggapi dengan senyum dan pergi menuju toilet.
Langkahku terhenti saat sudah sampai di pintu toilet wanita. Seperti ada yang mengikutiku, ah, sudahlah! Mungkin itu hanya halusinasiku, aku tidak peduli dan segera masuk ke dalam toilet.
"Loh, kok, nggak bisa di buka, sih?" Aku panik karena pintu toilet tidak bisa dibuka dan terkunci dari luar, aku terus menggedor-gedor berharap ada seseorang di luar sana, tetapi percuma saja karena tidak ada yang menyahut sama sekali.
"Ada orang nggak diluar? Tolong bukain pintu ini," teriakku berulang-ulang sambil terus menggerak-gerakkan gagang pintu.
Ceklek.
Akhirnya ada juga yang membukakan pintu, aku pun tersenyum lebar. Tetapi saat orang itu telah menampakkan dirinya, senyumku luntur seketika.
"Ka-kamu mau ngapain?" tanyaku sedikit takut karena seseorang di depanku ini terus berjalan perlahan mendekatiku, membuatku mundur dan bertambah masuk ke dalam toilet hingga terhenti oleh tembok.
"Masih nanya kenapa? Haha." Dia pun mulai bicara dan mengeluarkan tawa jahatnya.
"Ngapain lo deket-deket sama anak baru itu? Sok ketawa-ketawa bareng lagi, lo itu nggak pantes bahagia!" Dia bicara dengan penekanan di akhir kalimatnya.
"Tapi, Vin, aku emang udah kenal sama dia sebelumnya," aku menjawab jujur.
Seseorang yang sedang memojokkanku saat ini 'tak lain adalah Vina, dia pun hanya membuang mukanya 'tak peduli, "mau udah kenal kek atau belum, intinya gua nggak suka liat lo bahagia!"
"Ta-tapi kenapa Vin?" tanyaku sedikit takut karena tatapan kebencian dari Vina.
Dengan cepat Vina mendekatiku dan beralih menjambak rambutku dengan kuat, aku pun meringis kesakitan tetapi Vina tidak peduli, "nggak usah ditanya juga harusnya lo sadar, dari SMP semua cowok yang gua deketin sukanya sama elo dan lo udah ngerebut status gua sebagai murid terpintar, itu yang bikin orang tua gua ngambil semua aset yang udah mereka kasih ke gua karena prestasi gua menurun."
"Itu salah kamu sendiri, Vin," kataku mulai berani menjawab dengan nada yang masih menahan sakit.
Tiba-tiba Vina menampar pipi kiriku tanpa dosa, dan bertambah kuat untuk menjambak rambutku.
"Aww!" Aku hanya bisa meringis sambil memegangi pipi dan rambutku.
"Inget, ya, gua itu nggak pernah salah, dan satu lagi, lo harus jauhin Defan karena gua suka sama dia," ucap Vina memperingati.
Dengan cepat aku menggeleng, "aku nggak bisa, Vin."
"Oh, udah berani ngelawan, ya? Ha!" bentak Vina kembali menjambak kuat rambutku sampai membuat kepalaku mendongak ke atas. Andai kamu ada disini untuk menolongku, Def, batinku dalam hati.
"Lagian siapa juga, sih, yang mau temenan sama hama kaya lo!"
"Gua." Sontak aku dan Vina pun menoleh ke sumber suara, Vina sangat terkejut lalu segera melepaskan tangannya dari rambutku dan aku sangat bersyukur dalam hati atas kedatangan lelaki ini.
"Jadi gini, ya, kelakuan murid SMA Kebangsaan? Emang, sih, terkenal bagus, tapi sayang, muridnya biadab!" ucapnya dengan mata 'tak lepas dari Vina.
"Defan ..." ucapku berkata lirih, 'tak terasa air mataku mengalir perlahan, antara bahagia dan tidak percaya, akhirnya pahlawan yang selama ini aku tunggu-tunggu telah datang, menjelma dalam sosok seorang Defanda Herdiansyah.
"Defan, ini semua nggak seperti yang kamu liat. Tadi, tuh, aku lagi kebelet buang air kecil terus Hera mau dorong aku biar kepeleset, tapi aku menghindar makanya aku jambak rambut dia biar ...."
"Drama!" Belum selesai Vina berbicara, Defan sudah memotong dan membuat Vina diam seribu bahasa.
"Gua emang belum kenal lo siapa, tapi dari yang gua liat tadi itu udah cukup nunjukin kalo gua nggak perlu kenal sama orang kaya lo," ucap Defan yang sukses membuat Vina kesal sekaligus malu.
"Justru harusnya lo yang nggak perlu kenal Hera, dia itu cuma hama. Gua ingetin, ya, lebih baik lo jauhin anak ini dari sekarang daripada suatu saat nanti lo nyesel." Defan tidak menghiraukan ucapan Vina, dia masih saja menatap wajah Vina 'tak suka dan tetap membelaku.
"Kalaupun gua nyesel akhirnya, gua bakal tetap bahagia karena seenggaknya gua udah pernah hadir dalam hidup dia untuk buat dia tersenyum lagi," jawab Defan membuat Vina kembali menutup mulutnya rapat-rapat, aku hanya diam sedari tadi menonton bagaimana diriku dijatuhkan tetapi terus dibela oleh Defan.
Vina pun menggenggam tangannya kesal dan menghentakkan kakinya sebelum benar-benar pergi, karena sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Sekilas Vina menatapku dengan penuh kebencian lalu pergi dari toilet ini.
Setelah kepergian Vina, aku pun segera mendekati Defan dan memeluk dirinya, seolah tidak ingin dia pergi.
"Udah, ya, kamu jangan takut lagi, disini ada aku yang akan selalu jagain kamu," ujar Defan membalas pelukanku dan mengelus lembut rambutku.
'Tak terasa aku sudah menangis sendu dalam dekapan Defan, antara bahagia dan takut. Bahagia karena Tuhan telah mengirimkan sosok Defan yang selalu melindungiku, juga takut jika pada akhirnya Defan akan pergi meninggalkan diriku.
"Sekarang kamu cuci muka sana terus rapihin rambut kamu, biar nggak acak-acakan kaya nenek lampir gitu," ucap Defan masih bisa bercanda di situasi mengharukan seperti ini.
Dengan cepat kulepaskan pelukanku lalu memasang wajah bete dengan air mata yang masih tergenang di pelupuk mataku, "masa aku di samain sama nenek lampir, huh."
Tawa Defan meledak saat melihat ekspresiku yang mungkin sangat lucu menurutnya, "hahaha, biarin aja. Tapi ... mau di samain sama siapapun juga tetep cantikan kamu."
"Huh, gombal, bilang aja kalo aku ini jelek!" kesalku dengan wajah cemberut dan segera beralih untuk merapihkan penampilan diriku yang acak-acakan.
"Kamu jelek di mata mereka yang membenci kamu, tapi di mataku, kamu cantik, Her," ucap Defan lirih.
______________________________________
Vina jahat mulu sama Hera 😭
Untung sekarang ada Defan, lopyouu, Def❤️ lopyouu juga kaliannnn semua💞
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST FRIEND AND FIRST LOVE (SUDAH TERBIT!!)
RomancePLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! BUKU SUDAH DITERBITKAN DAN BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU ONLINE ATAU WEBSITE guepedia.com Sinopsis: Seorang wanita yang hidup dalam kesengsaraan, menjalani hidup dalam kepedihan. Kebahagiaan 'tak pernah berpihak padanya, b...