Renjun (Lokal)

1.3K 147 60
                                    

Jangan bosen baca ya, cuman karena aku sering buat cerita lokal.

.
.
.
.
Renjun - Arjuna Suryanata
(Juna)
Chenle - Chiko Atmajaya
(Chiko)
.

.
.
.
.
.
.
.
.
Spesial Edition Idul Adha
Selamat idul adha semuanya🤗
.
.
.

..
.
.

Juna masih berkutat dengan seluruh catatan keuangan perusahaan. Tidak berkedip sama sekali, melupakan waktu yang berjalan kian cepat. Fokusnya sama sekali tidak terpecah dengan berisiknya Harris.

"Ris bisa gak diem bentar! Sumpah lu berisik banget," bentak Tara disertai lemparan gulungan koran.

"Udah jangan berantem, mending cepetan beresin biar cepet balik ke rumah. Udah pada kangen kan sama pujaan jiwa?" ejek Juna pada teman setimnya.

"Ceilah, yang kangen Chiko tuh." goda Harris sambil menampilkan wajah menyebalkan khas miliknya. Tidak ada orang semenyebalkan selain Harris.

Sekitar empat puluh menit berlalu, mereka semua mulai berkemas. Memastikan tiada barang yang tertinggal di kantor cabang. Ingin segera pulang melepas rindu pada seseorang yang menunggu di rumah.

"Kita pulang waktunya Takbiran ya? Ga kerasa udah jadi bujang lapuk disini," keluh Harris seusai memasukkan barang ke dalam bagasi mobil.

"Mampir makan di mana gitu, biar ntar waktu di tol ga usah mampir lagi. Kan enak langsung cuss," usul Tara kepada tiga temannya.

"Mampir di Malioboro gimana? Banyak banget tuh makanannya sekalian beliin oleh-oleh," saut Juna menyetujui usulan Tara.

Mereka bergantian menyetir, sekarang mulai memasuki Malioboro. Jalanan terasa sangat penuh dan sesak. Juna yang menyetir, bahkan berkali-kali diklakson oleh mobil di belakangnya.

"Ga sabaran amat sih jadi orang, parkir deket Indomaret cuss?"

"Cuss"

Juna memarkirkan mobil Ertiga di kawasan parkir sebuah swalayan. Ia mengambil tas berisi semua hal yang berharga. Tidak ingin kehilangan dan berakhir merepotkan banyak orang.


"Fotonya tumben bener, biasanya auto blur." komen Tara terhadap potret Juna yang diambil Harris.

"Julid terus, eh kalo boleh nanya nih, gimana sih ceritanya kok bisa kawin ama si Chiko. Perasaan dulu sukanya ama si Lingling," rasa penasaran Harris membuat Tara dan Juna menoleh bersama. Memang ada saja kelakuan ajaib Harris.

"Bentar jangan cerita, pesen makan dulu baru kita ngomongin itu." sela Tara dengan buru-buru.

Setelah memesan makanan, mereka duduk berdekatan dengan Juna. Berusaha mengetahui kisah asmara Juna dan Chiko, guna menghilangkan rasa penasaran mereka.

"Jadi dulu tuh, ketemu Chiko pas waktu dia diputusin sama mantan pacarnya. Kalau bener sih namanya Bomin. Ketemu di taman kota, dia nangis sampai merah banget hidungnya." Juna menjeda dan meminum teh hangat.

"Terus gimana? Kok bisa sih, kecantol sama lu Jun?" Harris langsung saja bertanya, tidak peduli Juna yang sedang kehausan.

"Ya gua ajakin, makan seblak aja gitu siapa tau suka. Dianya ngikut udah kayak anak ayam. Disitu gua tanya alasan diputusin pacarnya kenapa, lu semua pasti ga bakal percaya alasan putusnya apaan." Juna menatap temannya yang kini kebingungan.

𝔸𝕥𝕥𝕖𝕟𝕥𝕚𝕠𝕟 𝔽𝕠𝕣 ℂ𝕙𝕖𝕟𝕝𝕖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang