Seneng banget waktu lihat respon dari kalian. Aku ga bisa tag maaf ya. Karena ini aku di lapangan futsal nungguin teman sekelasku yang lomba. Dan tetiba muncul ide ini.
Oh iya aku tinggal di daerah Jawa Timur, jadi kemungkinan latar tempatnya daerah sekitar yang aku tau.
"Le, duduk napa. Mondar-mandir mulu kek setrikaan." ujar Renjun menarik Chenle untuk duduk. Mereka sedang berada di stasiun Mojokerto. Mereka akan pergi ke Malang untuk kuliah.
"Frustasi nungguin kereta, kalau telat gimana? Padahal udah janji mau nonton futsalnya juga." Chenle merengek amat keras mengundang perhatian banyak orang. Renjun sudah menutup wajahnya malu.
"Nah itu ditungguin lama amat kayak siput!" Chenle mengambil ransel miliknya dan segera mungkin masuk ke dalam kereta. Meninggalkan Renjun yang kewalahan membawa barang mereka yang cukup banyak.
"Kereta sebanter iku diomong pelan, pancen edan arek iku." (kereta secepat itu dibilang pelan, emang udah gila bocah itu) Renjun duduk anteng disebelah Chenle.
"Ntar bawa sendiri barangmu, untung ga ketinggalan di stasiun." titah Renjun pada Chenle yang menyengir tak bersalah.
Selama perjalanan mereka berbicara banyak hal, mulai dari kekasih mereka, hobi hingga pekerjaan sampingan mereka. Tak jarang pula Chenle yang bernyanyi diikuti Renjun yang salah lirik lagu.
...
"Chenle belum dateng Chan? Masih lama nggak? Lu udah di stasiun kan? Pacar gue jangan sampek ditinggal ya kampret!" Jaemin merebut ponsel Mark, berbicara dengan nada jeras agar terdengar oleh Haechan. Mark sendiri sudah memasang wajah datar.
"Udah Minarto, buset lu ngomong kenceng bener kalah itu motor balap. Udah gua matiin, kang pentol udah dateng nih!." percakapan telah berakhir.
"Bang ini gimana, ayang beb gue belom dateng. Padahal kan ya gue mau pamer gitu kalo bisa maen bola." Jaemin meluapkan emosinya dengan memelas pada Mark dan Jeno.
"Ye, kualat kan lu. Makanya jadi adek jangan durhaka." geplak Jeno dengan handuk kecil yang ia bawa.
"Yang masih ditolak Renjun, congornya ga usah sok keras!" Ledek Jaemin dengan nada menantang.
Semoga kalian ga bosen sama cerita yang fluffy bin menye-menye gini
Permainan futsal harus dilewati dengan menyedihkan, lantaran Renjun, Haechan dan Chenle belum datang. Ketiga orang tersebut tak menunjukkan tanda kehidupan bahkam setelah permainan futsal berakhir.
"Udah ayo jangan loyo, istirahat cumak 15 menit. Bentar lagi tanding ML."
Jaemin yang serius bermain ML, tidak menyadari bahwa Chenle berada di belakangnya. Chenle yang tau Jaemin sedang fokus tidak ingin mengganggu. Ia hanya duduk di belakang Jaemin dan memeluk dari belakang.
"Maaf ya tadi telat, keretanya molor banget tadi." Chenle bersandar pada bahu Jaemin.
"Padahal tadi tuh, aku maen keren banget yang. Pengen pamer kalo cowokmu ini bisa jadi keren mirip Iqbwal Stray Kidx." Jaemin mencium pucuk kepala Chenle. Menghirup wangi apel hijau rambut Chenle.
"Halah sok melas lu anjing!" Jeno menimpuk Jaemin dengan botol air mineral yang telah kosong.
"Ini kakak adek ga akurnya, pengen gua jadiin roti isi lama-lama." Haechan datang dengan wajah garang andalannya.
Mereka bermain kompak. Alhasil mereka akan kembali bertanding pada minggu besok untuk final. Wajah letih mereka benar-benar terlihat jelas. Bahkan Jeno sampai tertidur di bahu Renjun.
"Hei, makan dulu ayo. Aku suapin, nanti pulang biar tinggal mandi terus tidur." Chenle menyuar poni Jaemin ke belakang. Lembut dan berkilau surai Jaemin membuatnya terpesona.
Bukannya membuka mulut, Jaemin malah menjatuhkan diri pada dada Chenle, bersandar dan meminta izin untuk terlelap sejenak. Chenle yang paham hanya mengangguk dan mengusap pelan ounggung Jaemin.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝕥𝕥𝕖𝕟𝕥𝕚𝕠𝕟 𝔽𝕠𝕣 ℂ𝕙𝕖𝕟𝕝𝕖
FanfictionKarena menurutku ff Chenle uke itu jarang pake banget. bisa jadi Jeno x Chenle, Jaemin x Chenle, atau yang lain.... Oneshoot!!! bxb Bott! Sub! Uke! Chenle