Haechan (Lagi)

1K 143 16
                                    

Pendek terus oyy ceritanya, biar ga bosen.



.

Sekarang waktu sudah menunjukkan 12.30 malam. Hanya saja Haechan belum beranjak dari depan laptop kerjanya. Dengan channel youtube yang ia miliki semkin tenar bertambh pula kesibukannya.

"Mas Chan ayo tidur, udah malem banget ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Chan ayo tidur, udah malem banget ini." Chenle sudah mengantuk. Tapi tak ada niatan tidur meninggalkan Haechan sendirian bekerja.

"Ululu, ngantuk ya. Sini!" Haechan menggoda Chenle. Memundurkan kursi kerjanya dan meminta Chenle menghampirinya.

Seolah paham apa maksudnya, Chenle segera naik ke pangkuan Haechan. Memeluk beruang madunya yang masih bekerja. Kepalanya terjatuh begitu saja dibahu Haechan tand ntuk yang tak bisa ditolerir.

Haechan memeluk Chenle dengan satu tangan yang masih berkutat dengan keypad. Ia tak begitu keberatan dengan Chenle dipngkuannya.

.
.
Skip pagi
.

"Chenle bangun! Ayo cari makan, laper ini." Haechan menggoyangkan bahu Chenle yang tertidur di mobil. Tak lama Chenle berkedip berulang kali dan menatap Haechan dengam senyum tulusnya.

Chenle berjalan terlebih dahulu, sebab Haechan mengambil tas kamera milik Chenle yang tertinggal. Baru ditinggal beberapa menit saja, segerombolan pemuda menatap Chenle penuh minat.

"Woe itu yang imut, sini gabung mau gak?" dengan lancang salah seorang tersebut menoel dagu Chenle. Sungguh bayi malang ini sekarang ketakutan. Orang tersebut hendak menoel kembali namun, tangannya ditahan dan tubuhnya dibanting secara kasar. Pelaku pembantingan tidak lain adalah Haechan.

"Jangan macem-macem lu ya! Baru gua banting belum gua celupin got!" Haechan merangkul pundak Chenle dan segera berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan macem-macem lu ya! Baru gua banting belum gua celupin got!" Haechan merangkul pundak Chenle dan segera berlalu.

Belum jauh dari tempat tersebut, Haechan kembali emosi lantaran orang yang tadi ia banting menyinggung perasaan Chenle. Bagaimana bisa seseorang seperti Chenle dikatakan tak menarik sama sekali.

"Itu yang jomblo ga punya duit, tampang pas-pasan, moral dan akhlakless ga usah bacot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu yang jomblo ga punya duit, tampang pas-pasan, moral dan akhlakless ga usah bacot. Jakarta makin kena polusi suara tau!"

.
.
.

End

𝔸𝕥𝕥𝕖𝕟𝕥𝕚𝕠𝕟 𝔽𝕠𝕣 ℂ𝕙𝕖𝕟𝕝𝕖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang