02. Haruskah Aku Menuruti Semua Perintahmu?

1.4K 171 7
                                    

Di Minggu pagi ini, Lisa akhirnya bisa merasakan nikmatnya bersantai di akhir pekan. Rasanya benar-benar melelahkan selama tiga bulan terakhir. Akting mulai dari pagi hingga akhirnya malam tiba. Bekerja tanpa henti seakan kata 'akhir pekan' ataupun 'Hari Minggu' hanyalah mitos belaka.

Syukurlah syuting serial dramanya itu berakhir pekan lalu. Hari ini adalah peluncuran episode terakhirnya. Lisa berniat untuk menontonnya. Hitung-hitung, ingin melihat sendiri sebagus apa aktingnya.

Setengah jam lagi acara serial drama itu akan tayang. Jadi, Lisa mengambil beberapa camilan dan minuman ringan dari kulkas. Selain karena kebiasaannya yang menonton drama sambil ditemani camilan, camilan-camilan yang ada saat ini juga untuk menghilangkan gugupnya.

Lisa orangnya memang begitu. Suka gugup dan takut akan pandangan orang. Ia takut tentang bagaimana respon fansnya tentang episode terakhir serial drama bertajuk 'Gotta Be Yours' ini. Ada ketakutan akan kemungkinan penonton tidak puas dengan episode terakhir yang mungkin dianggap tak sesuai ekspektasi.

Udah ada keripik kentang, soda, sama es krim. Sip. Ini udah oke. Batin Lisa sambil tersenyum puas. Tapi, sayangnya, ketika ia baru saja hendak duduk, bel rumahnya berbunyi menandakan ada tamu yang berkunjung.

Perasaan Mama sama Papa ga ada rencana kesini deh. Batin Lisa. Ia meraih ponselnya, mengecek riwayat chatnya dengan sang mama.

Apa mungkin ingin membuat kejutan?

Ting nong!

Bel kembali berbunyi. Pertanda sang tamu mendesak Lisa untuk segera membukakan pintu.

"Iya, iya, sebentar!" Seru gadis itu sambil berlari kecil ke arah pintu. Ketika pintu terbuka, sosok yang tak ia duga akan berkunjung ada disana.

"Jungkook?"

"Halo, Sayang." Sahut Jungkook begitu manis. Ia berdeham, sebelum akhirnya kembali bicara. "Boleh aku masuk?"

Lisa gelagapan. "Eh, anu. Iya. Silahkan masuk."

Jungkook melenggang masuk ke rumah gadis itu. Setelah Lisa menutup pintu, dapat terdengar helaan nafas panjang dari pemuda berparas tampan itu.

"Aish. Akhirnya."

Lisa mengerjap, menatap Jungkook bingung. "Ada apa? Kau terlihat lelah."

"Ya. Aku lelah berakting sok manis." Jungkook membalas sinis. Lisa menggigit bibir bawahnya sendiri sambil berpikir.

Hei, apa itu salahnya?

"Sepertinya ada yang menguntitku. Jadi, ku putuskan untuk ke tempatmu agar tidak muncul berita yang aneh-aneh." Jungkook berujar tiba-tiba, menjelaskan. Lisa yang masih bingung memutuskan bertanya. "Kenapa berita aneh-aneh akan muncul? Memangnya kamu hendak pergi kemana?"

Jungkook terdiam sejenak sebelum membalas. "Argh. Itu sama sekali bukan urusanmu."

"Aku hanya---"

"Ingat. Kau hanya 'pacar bohongan'-ku. Kau tidak berhak tahu ataupun kepo seakan-akan kau adalah pacar asliku. Jangan baper. Ini semua cuma akting." Omel Jungkook panjang lebar. Lisa akhirnya memilih untuk bungkam daripada dimarahi lagi.

Lisa melangkah menuju kamarnya, ke tempat dimana ia sudah menyiapkan camilan serta perlengkapan nonton lainnya. Ia tersenyum senang. Tapi, lagi-lagi, tepat sebelum ia duduk di singgasana alias kasur, sesuatu menundanya untuk duduk.

"Kau sedang ada tamu tapi malah memilih bermalas-malasan di kamar? Apa kau benar-benar anak gadis?" Jungkook mencibir setelah membuka pintu kamar seenaknya dan dengan santainya pula melenggang masuk. Lisa cengo. "Kamu boleh melakukan apapun. Toh dari awal kamu tak berniat untuk datang ke sini. Berarti kamu tak memiliki keperluan apapun terhadapku. Silahkan cari kesibukan. Aku mau menonton drama."

Gotta Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang