Wahai kalian,
Pernahkah kalian merasa terluka karena orang yang sangat kalian sayangi tidak memercayai kalian?
Pernahkah kalian merasa tersakiti karena melihat perubahan sikap yang kian lama kian drastis dari seseorang yang kalian cintai?
Pernahkah kalian merasa benar-benar asing ketika melihat seseorang yang kalian cintai dan sayangi tak lagi seperti orang yang kalian kenal?
Jungkook sedang merasakannya saat ini.
Ia merasa terluka dengan Tzuyu yang menunjukkan bahwa ia sama sekali tak memercayai Jungkook. Jungkook merasa sakit, karena ia merasa gadis yang benar-benar ia sayangi kian lama kian berubah seiring waktu hingga menjadi orang yang tak lagi ia kenali.
Chou Tzuyu.
Bagi Jungkook, gadis yang menjadi cinta pertamanya itu sudah hilang dari muka bumi ini. Jiwanya memang masih menyatu dengan raga. Ia juga masih bernafas hingga detik ini. Tetapi, Jungkook kini sadar. Tzuyu yang ia sayangi sudah tiada. Tzuyu yang saat ini masih menjalin hubungan dengannya itu bukanlah Tzuyu yang merupakan cinta pertamanya. Kini, gadis itu sepenuhnya berubah hingga menghilangkan 'Tzuyu' yang ia kenal dan cintai.
Dada Jungkook terasa sesak, hatinya kian perih. Terlebih, ketika mengingat bagaimana awal mereka bisa bersama, serta bagaimana mereka berjuang agar tak berpisah sejak SMA.
Kisah kasih mereka memang penuh rintangan. Tapi, dahulu mereka saling bergandengan tangan, tak seperti saat ini.
"Jungkook, kita harus bersiap!" Seru Lisa membuyarkan lamunan Jungkook. Jungkook mengerjap, jadi sadar bahwa ia belum benar-benar menghapal lembaran naskah yang tadi diberikan oleh Lisa.
Ya sudahlah. Ini kan ringkasan drama itu. Tak akan jauh berbeda. Batinnya bersikap bodo amat. Ia tinggal berimprovisasi. Toh poin-poin penting naskah drama aslinya pun masih melekat di pikiran dan ia pun sudah sempat membaca skrip tersebut sekali.
Jungkook bangkit dari duduknya, mengatur pernafasannya dan mulai melangkah sambil menguatkan diri.
Jungkook. Kamu seorang aktor profesional. Cukup kisah cinta dan separuh hidupmu yang berantakan. Karirmu jangan!
*
Gotta Be Yours; harus menjadi milikmu.
Drama ini menceritakan kisah cinta Juna dan Lily, seorang pemuda biasa dengan gadis dari golongan terpandang. Tentang bagaimana Juna memperjuangkan cintanya dan Lily yang selalu setia menunggu dan percaya pada Juna.
Gotta Be Yours adalah drama seri yang membesarkan nama Lalisa Manoban di industri hiburan. Drama seri ini begitu fenomenal seantero negeri, bahkan sudah di dubbing dan disiarkan kembali di banyak negara. Selain itu, Gotta Be Yours juga adalah drama yang mempertemukan Lalisa Manoban dengan Jeon Jungkook yang saat ini diketahui sedang menjalin hubungan.
Malam ini, mereka kembali memerankan peran sebagai Lily dan Juna, tokoh sentral dalam drama Gotta Be Yours yang mereka bintangi dalam versi yang lebih singkat.
Saat ini, mereka sudah hampir mendekati akhir kisah.
"Lily, maafkan aku. Aku... aku..."
Lisa----alias Lily----menatap pemuda yang tampak kehabisan kata-kata tersebut lembut. Ia mengusap wajah Jungkook---alias Juna---dengan penuh kasih sayang, menyampaikan rasa cintanya yang besar lewat binar matanya yang indah.
"Jangan merasa bersalah. Pada akhirnya, kau menepati janjimu untuk tetap menjadi milikku, kan?" Tutur Lisa penuh penghayatan. Tetapi, di tengah pementasan ini, dialog milik Lisa tersebut malah membuat Jungkook mengingat perbincangannya dengan Tzuyu beberapa bulan lalu.
Semua yang menjadi milikku akan tetap menjadi milikku, termasuk kamu.
Aku akan tetap menjadi milikmu. Jangan khawatir. I always be yours.
"Li---lily," lirih Jungkook tersenggal. Matanya berkaca-kaca, membuat penonton terenyuh. Bahkan sebagian dari mereka menganggap akting Jungkook saat ini lebih terasa nyata dibanding di drama aslinya. Begitupun dengan Lisa yang lumayan terkejut dengan akting seniornya tersebut. Lisa tahu Jungkook berakting lebih baik dan profesional dibanding dirinya. Tetapi, selama mereka beradu peran, tak pernah Lisa melihat Jungkook seserius ini. Ia sama sekali tak menyangka, terlebih karena sebelumnya Jungkook terlihat sangat tidak nyaman dengan adegan yang sedang mereka tampilkan ini.
Mereka hanya tak tahu, Jungkook tidak sedang berakting. Pria itu sedang tenggelam dalam emosinya sendiri.
Padahal aku sudah bilang akan selalu jadi miliknya. Kenapa ia tak percaya? Batin Jungkook miris. Ia sudah melakukan banyak hal untuk Tzuyu, juga Keluarga Chou. Segala persyaratan Jungkook sanggupi. Bahkan permintaan aneh Tzuyu untuk menerima tawaran dating dengan lawan mainnya pun Jungkook lakukan atas perintah gadis itu.
Lalu, kenapa gadis itu malah marah dan menganggapnya mencari celah untuk mendua?
Jungkook menatap Lisa yang masih mempertahankan aktingnya, dengan jemari bergetar merengkuh tubuh gadis di hadapannya dengan tubuh yang gemetar hebat sesuai skenario----atau mungkin justru atas kehendak pikirannya sendiri.
Saat ini, apa yang ada di benak Jungkook adalah Lily yang serupa jelmaan Tzuyu di masa lalu.
"Lily, aku sungguh mencintaimu. Tetaplah menjadi milikku, Lily."
"Aku selalu menjadi milikmu, Juna. I always be yours cause I'm gotta be yours." Balas Lisa sambil menitikkan air mata.
Ya, tetaplah menjadi milikku. Jangan berubah. Ku mohon jangan berubah. Jungkook membatin, semakin mengeratkan pelukannya pada Lisa dan menangis.
Lisa dan Jungkook akhirnya saling tatap, tepat menatap di manik mata dengan isi pikiran masing-masing yang bertentangan.
Apa dia bisa melakukan adegan selanjutnya? Tapi, dia tampak menjiwainya. Ini terasa sangat nyata.
Bisakah kita kembali ke masa lalu, Tzuyu? Kembali ke saat ketika kamu belum terpengaruh orangtuamu, ketika kamu masih seceria gadis di hadapanku ini. Bisakah?
Jungkook meraih tengkuk Lisa, menatapnya begitu sayu seakan putus asa. Dalam skenario, Juna memang putus asa karena harus berkali-kali menghadapi banyak rintangan dari keluarga Lily agar gadis itu menjadi miliknya. Dalam drama serinya, Juna berkata bahwa ia harus menjadi milik Lily agar ia bisa merasakan bahagia menjelang akhir hidupnya karena hanya Lily orang yang memercayai segala tindakan yang ia lakukan berdasarkan pada sebuah alasan.
Namun, apa yang ada di benak Jungkook berbeda. Ia memerankan ini untuk melampiaskan kekecewaannya pada Tzuyu, mencoba memberitahu Tzuyu bahwa ia terluka atas perbuatan Tzuyu yang seakan tak memercayainya. Ia memang putus asa layaknya Juna, ia juga berjuang demi cintanya seperti Juna, tetapi nasibnya tak seberuntung Juna. Juna berjuang demi Lily dengan kondisi Lily yang selalu percaya atas segala tindakannya. Sedangkan Jungkook... Jungkook sudah berjuang... tetapi Tzuyu nyatanya tak percaya pada dirinya.
Ah, apanya yang sama dengan Juna? Juna memiliki tempat untuk bangkit dari keterpurukan sedangkan Jungkook tidak. Tidak ada tempat untuknya bangkit dari rasa putus asa yang kian meracuninya.
Jungkook menghapus jarak antara dirinya dan Lisa, memejamkan mata seiring dengan bibir mereka yang saling bersentuhan. Awalnya, sesuai dengan skenario. Tetapi, lama-lama bibir Jungkook mulai melumat bibir Lisa.
Ciuman panas itu mungkin akan berlangsung lama andai Lisa tidak berinisiatif mengambil kendali. Ia menangkup wajah Jungkook, pelan-pelan melepaskannya dengan natural agar terlihat seakan sesuai dengan skenario.
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Lisa, entah karena menghayati atau mulai terbawa perasaan karena tak sanggup melihat lawan mainnya menangis.
"Juna, I gotta be yours. And no matter what, you gotta come back to me."
Tepukan meriah mereka dapatkan. Jungkook kembali sadar dari pengaruh emosi serta lamunannya. Ia menatap kumpulan manusia yang memberi apresiasi atas akting mereka, kemudian membungkuk hormat bersama Lisa. Setelah mereka kembali tegak, Lisa berinisiatif memeluk Jungkook dari samping, menarik pelan pemuda itu. Jungkook awalnya mengernyit, namun lumayan terkejut ketika Lisa mulai berbisik.
"Sudah ku duga kamu tidak sedang berakting."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gotta Be Yours
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Jeon Jungkook dan Lalisa Manoban. Nama aktor dan aktris muda itu kini sedang menjadi buah bibir semua orang. Bagaimana tidak? Setelah sukses memikat hati jutaan penonton dengan seri drama yang mereka bintangi, mere...