"Setelah ini, kau mau kemana?" Tanya Jungkook pada gadis yang belakangan menjadi kekasihnya sambil memanaskan mesin mobil. Sekedar informasi, Jungkook mulai menjadi 'supir pribadi' Lisa secara tetap sejak menemukan 'surat cinta' di kotak surat Lisa beberapa waktu lalu. Tiap kali Jungkook ke rumah Lisa untuk menjemput, pria itu selalu mencari surat dengan amplop merah muda seperti yang pertama kali ia dapatkan. Namun, nihil. Belum ada surat cinta lagi hingga saat ini.
Oh, ya. Jungkook tak hanya mengantar dari rumah menuju lokasi syuting pertama dalam jadwal. Namja itu mengantar Lisa dari satu lokasi ke lokasi selanjutnya, dari stasiun tv yang satu ke stasiun tv lain hingga jadwal terakhir gadis itu dan mengantarnya lagi ke rumah.
Mari kita kembali ke keadaan saat ini. Lisa yang mendapat pertanyaan dari Jungkook mengecek jadwal yang ia catat di buku sakunya, lalu tampak panik kemudian. "Sekarang kita ke... astaga! Aku lupa kalau ada jadwal membaca naskah pertama hari ini!"
"Naskah?" Ulang Jungkook bingung, diangguki oleh Lisa. "Ya, naskah untuk drama seri tv. Oh, ya. Aku belum bilang padamu, ya? Aku---"
"Kau tak perlu melaporkan hal itu padaku. Ingat, aku cuma pacar bohonganmu." Potong Jungkook malas, sama sekali tak tertarik. Ia memfokuskan diri untuk mengeluarkan mobil dari area parkiran. Lisa yang tadinya semangat ingin bercerita mendadak manyun. "Padahal tadi kau yang bertanya duluan."
"Aku hanya butuh jawaban yang singkat, padat, dan jelas. Kau tahu sendiri aku tak punya waktu mendengar curhatan khas anak SD sepertimu."
Lisa semakin manyun, menatap Jungkook sebal. Diam-diam ia berharap kalau lawan mainnya di drama seri baru ini tidak menyebalkan seperti Jungkook.
Tapi, tunggu dulu. Lisa jadi teringat sesuatu.
Memangnya waktu syuting dulu Jungkook menyebalkan?
Kening Lisa berkerut, mata bulatnya mengerjap. Gadis itu berusaha keras membongkar isi memori di otaknya, membayangkan ulang bagaimana sikap Jungkook selama syuting drama 'Gotta Be Yours' berlangsung. Kalau diingat lagi, Jungkook dulu itu sangat ramah, baik, humble, dan mudah diajak bicara. Kata 'menyebalkan' sama sekali tak cocok disandingkan dengannya.
Tapi, yah, itu dulu. Sekarang lain cerita. Namun, setelah diingat lagi, Lisa sadar. Namja yang saat ini berada di sampingnya itu mulai menyebalkan sejak menjadi 'pacar'-nya.
Ya. Sejak saat itulah gelagat asli Jungkook ditunjukkan. Lisa masih ingat betul betapa terkejutnya dirinya ketika Jungkook membuka 'topeng'-nya.
Sadar akan hal itu, Lisa jadi merinding. Jangan-jangan semua aktor dan aktris melakukan 'pencitraan' selama di lokasi syuting. Lalu, kalau mendapat tawaran atau terjebak keadaan yang mengharuskan keduanya berada dalam lokasi yang sama selama jangka waktu yang lama dan tak dapat ditentukan, di situlah mereka akan membongkar bagaimana kehidupan asli mereka.
Tapi, gadis itu menggeleng kecil. Tidak mungkin semua public figure itu munafik, kan?
Sembilan puluh persen public figure berakting dan bertingkah seolah bukan dirinya hanya demi publik
Perkataan Bambam beberapa waktu lalu mendadak terputar kembali di benaknya, membuat gadis itu jadi tersadar. Segala sesuatu itu mungkin terjadi dan dunia tak se-'suci' apa yang ia bayangkan selama ini. Artinya, meski tak semua, tetap ada kemungkinan bahwa lawan mainnya akan bersikap munafik seperti apa yang Jungkook lakukan dulu padanya dan mungkin juga pada aktris-aktris lainnya.
Gadis itu menautkan alis, bertanya pada dirinya sendiri dalam hati. Apa ia harus menyembunyikan jati dirinya juga?
Lisa menggeleng pelan. Tidak. Dia yakin dia hanya perlu tidak memercayai apa yang ia lihat ataupun terlalu percaya pada orang yang ada di sekitarnya nanti. Tak perlu bersifat munafik. Bersikap seadanya saja mungkin sudah cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gotta Be Yours
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Jeon Jungkook dan Lalisa Manoban. Nama aktor dan aktris muda itu kini sedang menjadi buah bibir semua orang. Bagaimana tidak? Setelah sukses memikat hati jutaan penonton dengan seri drama yang mereka bintangi, mere...