Tadinya, Lisa punya tekad untuk tidak mudah percaya pada orang lain setelah mengingat bahwa Jungkook dulu hanya memasang topeng di lokasi syuting.
Tadinya, Lisa berniat agar bersikap seadanya pada orang-orang yang bekerja dengannya selama syuting, tidak terlalu dekat maupun jauh agar tidak terperdaya siapa pun.
Tapi, itu semua hanya sekedar tekad dan niat tanpa tindakan, persis seperti janji manis pejabat menjelang pemilu. Karena, setibanya di lokasi pembacaan naskah pertama yaitu stasiun tv SDS, Lisa langsung lupa akan niat dan tekadnya itu. Melihat penulis, penanggungjawab, dan juga kru yang akan menjadi rekan kerjanya selama beberapa waktu ke depan menyambutnya dengan ramah, gadis itu langsung ambyar dan membalas luar biasa ramah dan meluap-luap.
Jangankan bersikap seadanya. Lisa sudah lepas kendali saat ini.
Terlebih, ketika ia berbincang dengan lawan mainnya yang ternyata satu frekuensi dengannya.
"Kau tahu? Aktor favoritku adalah Gong Yoo! Dia aktor terbaik sepanjang masa!" Seru Taehyung semangat ditimpali oleh Lisa tak kalah semangat. "Benar! Dia juga aktor favoritku sejak aku masih kecil! Ah, drama apa yang paling kau suka darinya?"
"Coffee Prince. Bagaimana denganmu?"
"Aku suka itu! Tapi, aku paling suka Goblin! Ah, bayangan tentang bagaimana ia mencium Ji Eun Tak saat salju pertama turun masih ku ingat jelas di otakku!"
Di saat para kru tersenyum senang melihat interaksi Taehyung dengan Lisa yang seakan menjamin kelancaran syuting karena memiliki chemistry dan komunikasi yang bagus, Jungkook yang duduk di sudut ruangan justru menghela nafas gusar. Meski ia tampak sedang sibuk dengan ponselnya, sebenarnya sejak tadi ia memerhatikan kedua orang yang sama hebohnya itu lewat lirikan mata. Tiap kali ia melihat Lisa yang tertawa begitu ringannya, ia jadi kesal.
Kenapa gadis itu sangat mudah akrab dengan lelaki?
Tidak! Ia sama sekali tidak cemburu! Hanya saja, Jungkook sangat sadar bahwa itu bisa menjadi bahan rumor. Jungkook tidak ingin gadis itu menimbulkan rumor-rumor merepotkan seperti apa yang terjadi di awal mereka mempublikasikan hubungan. Orang-orang bisa curiga pada hubungan mereka jika gadis itu terus-terusan dekat dengan laki-laki lain!
Kekesalan Jungkook semakin menumpuk ketika ia melihat jam berapa sekarang. Sudah setengah jam berlalu, tapi pembacaan naskah tak kunjung dilakukan. Berdecak, Jungkook akhirnya buka suara.
"Maaf, tapi kenapa pembacaan naskahnya tidak dimulai?" Tanyanya berusaha sopan dengan senyuman yang ia buat sebisanya untuk menyembunyikan kesal. Rose, si penulis naskah drama, menatap Jungkook dengan perasaan tak enak. Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ah, Jungkook? Maaf, aku lupa kau ada disana. Pasti kau cemburu melihat pacarmu akrab dengan pria lain dalam waktu yang lama."
Jungkook berusaha mempertahankan ekspresi ramahnya.
Demi Tuhan, aku hanya malas berurusan dengan rumor jika dia terlalu dekat dengan orang lain
Ingin sekali Jungkook membalas seperti itu. Tetapi, tentu bukan itu yang ia katakan. "Yah, itu menyebalkan. Tapi, boleh aku tahu kenapa kalian tidak segera memulai pembacaan naskahnya?"
"Pemeran wanita yang akan menjadi second lead belum datang. Tapi, tenang saja. Ku dengar dia sudah tiba di gedung." Jimin selaku CEO rumah produksi mencoba menjelaskan pada Jungkook. Jungkook mengangguk paham walau sudah mendumel dalam hati.
Aktris teledor macam apa yang membuat orang-orang menunggu padahal ia bukan tokoh utamanya? Bahkan jika ia adalah pemeran utamanya sekali pun, ini tetap tidak dapat ditolerir. Ini adalah sikap yang tidak profesional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gotta Be Yours
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Jeon Jungkook dan Lalisa Manoban. Nama aktor dan aktris muda itu kini sedang menjadi buah bibir semua orang. Bagaimana tidak? Setelah sukses memikat hati jutaan penonton dengan seri drama yang mereka bintangi, mere...