Jungkook jatuh tersungkur akibat dorongan dari Taehyung. Jungkook sebisa mungkin menahan amarah dan sedihnya, saat ini ia sedang berhadapan dengan geng King Kim dimana geng tersebut terdiri dari Kim Taehyung, Kim Seokjin, dan Kim Namjoon. Ketiga orang yang bermarga Kim itu adalah orang-orang elit di sekolah mereka.
"Yakk, kalau jalan pakailah matamu dengan baik" tukas Taehyung dengan pandangan tidak suka dengan Jungkook, padahal Taehyung lah yang menyenggol lalu mendorong Jungkook dengan kasar. Jin (Kim Seokjin) dan Namjoon (Kim Namjoon) hanya diam melihat Taehyung yang kekanakan dan cukup jahat.
"Mianhe" hanya ucapan itu yang bisa Jungkook ucapkan karena ia sadar siapa dirinya dibanding mereka bertiga.
"Ada apa ini ramai-ramai" tanya seseorang dengan ekspresi datar yang baru datang ketempat yang cukup ramai.
"Eeh.. bukan apa-apa" ucap Namjoon dengan cepat karena takut berurusan dengan orang tersebut.
"Maaf Suga, ayo kita pergi saja" ajak Jimin yang juga baru datang menarik tangan Jungkook dari kerumunan itu.
"Hmm" jawab Suga tetap dengan ekspresinya yang sulit ditebak itu.
"Kenapa masih disini?" Tanya Suga setelah Jimin membawa pergi Jungkook, dan karena takut semua orang yang ada disana pergi dari hadapan Suga sesegera mungkin karena takut dengan si nomor satu di sekolah mereka tersebut, bahkan geng King Kim juga ikut pergi dari hadapan mereka.
Suga mulai melangkahkan kakinya
"yakk!!" Teriak seseorang dengan maksud memanggil Suga, Suga sangatlah malas kalau berhadapan dengan seseorang yang baru saja berteriak, bukan karena benci atau apa tetapi karena yang berteriak barusan adalah orang yang suka ngerocos sendiri, suaranya juga sangat nyaring, dan tentunya juga sangat kepo.
Suga berbalik lalu membuang nafas untuk bersiap siap dengan ketek yang akan menghujam lehernya.
"Yakkk... kemana saja kau kurang ajar" J-hope memekik sambil menghampit leher Suga sampai Suga sedikit berjongkok.
"Aku hanya di sekolah ini saja" ucap Suga
"Iya aku tahu kok. Tapi kenapa tidak menjumpaiku?" Tanya J-hope merangkul pundak Suga .
"Bukan urusanmu kok" ucap Suga membuat J-hope cemberut.
Mereka melanjutkan langkah mereka ke lapangan basket. Lapangan basket adalah tempat yang mereka suka kunjungi. Dalam perjalanan mereka J-hope terus menerus bercerita pada Suga, padahal Suga tidak melihat kearah J-hope maupun mendengarkan ceritanya. J-hope adalah sahabat Suga sejak duduk di Hight Shcool Junior, kepribadian mereka memang sangat bertolak belakang. Suga hanya menyukai musik dan olahraga ia juga orang yang jarang menampakkan ekspresinya dan sebaliknya si J-hope adalah anak yang selalu ceria dan ekspresif ia tidak suka musik tetapi ia masih menyukai olahraga terutama tarian, J-hope adalah top 1 penari disekolahnya. Walaupun J-hope tidak terlalu suka musik ia bisa ngerapper dengan khas hiphopnya. Tetapi tak bisa dibandingkan dengan Suga sang dewa rap.
.
.
.
.
.
.
Jimin menarik Jungkook ke taman belakang sekolah, disana Jimin dan Jungkook duduk dibawah salah satu pohon besar dan rindang.
"Jungkook-ah... Mianhe karena aku tidak menemanimu tadi jadi bermasalah lagi dengan dengan geng brengs*k itu" ucap Jimin dengan rasa penyesalan.
"Gwencanha Jimin-ah. Aku hanya didorong saja kok" ucap Jungkook memaklumi segala yang telah terjadi pada nasibnya.
"Kalau saja tadi tidak ada Suga disana, aku pasti membalas perbuatan mereka" ucap Jimin berandai-andai
"Hehehe... gwencana, lagi pula yang bersalah itu bukan mereka tapi Taehyung saja. Selama ini kan Namjoon dan Jin tidak pernah mekukaiku bukan?" Ucapan Jungkook tersebut membuat Jimin merasa muak.
"Aishh... mereka juga sama brengs*k nya dengan Taehyung. Sudah tau kau didorong tapi diam dan tidak menolongmu sama sekali" geram Jimin.
"Sudahlah Jimin-ah. Itukan sudah berlalu" ucap Jungkook yang semakin membuat Jimin geram.
"Aishh... kau taruh otak mu dimana sih... pabbo sekali. Kalau kau membiarkan dia terus menerus seperti itu nanti dia semakin melakukan hal yang membahayakan dirimu" protes Jimin pada Jungkook
"Entahlah... Aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau tidak ada kau disampingku. Aku kan bukan anak yang ngetop disekolah ini. Bahkan keluarga ku tidak masuk 10 keluarga besar di sekolah yang megah ini" ucap Jungkook dengan banyak kesan mengeluh atas ucapannya."Aishh... terserah mu saja. Hanya saja kalau ada apa-apa maka kau harus cepat-cepat katakan padaku arrasso??" Perintah Jimin.
"Arra" ucap Jungkook sambil merebahkan tubuhnya dan menikmati langit biru dan cerah dan di hiasi dengan awan awan membuat musim summer sangat lah indah. Hal-hal yang seperti inilah yang disukai Jungkook, bersantai dengan tenang dengan sahabatnya membuat suasana dan perasaannya terasa damai.
.
.
.
.
.
"Jungkook-ah ikutlah dengan ku dan J-hope nanti ku antar kerumahmu" ajak Jimin dengan semangat.
"Annio, tadi aku datang ke sekolah bawa mobil sendiri kok" tolak Jungkook
"Kalau begitu tubggulah disini" baru saja Jimin mau pergi tetapi Jungkook menahan tangan Jimin.
"Wae?" Tanya Jimin.
"Tidak perlu seperti ini. Aku tahu pasti kau ingin izin pada J-hope-ssi agar pulang bersamaku bukan? Aku rasa aku bisa pulang sendiri kok. Kan aku bawa mobil, jadi jangan khawatir" ucap Jungkook meyakinkan Jimin.
"Nanti kalau Taehyung mengganggu mu lagi bagaiman?" Bukan apa hanya saja Jimin tidak yakin kalau membiarkan Jungkook pulang sendiri.
"Arra, aku paham kok. Pasti aku akan baik-baik saja kali ini" jawab Jungkook
"Lalu bagaimana kalau kau diganggu?" Protes Jimin
"Ya ya ya ... pergilah pulang, pasti J-hope-ssi menunggumu" Jungkook mendorong punggung Jimin bermaksud mengusir
"Sudahlah kalau begitu. Jaga dirimu ok? Kalau ada apa-apa cepat telepon aku arrasso?" Suruh Jimin
"Arra. Sana pergi" Jimin pun pergi dari hadapan Jungkook.
Belum lama Jimin pergi lalj si pembully mendatangi Jungkook lalu menarik Jungkook ke dalam kamar mandi.
"Sekarang hanya ada aku dan kau. Sebaiknya kuapakan kau ya" ucap Taehyung sambil mendorong Jungkook sehingga membuat Jungkook mengaduh kesakitan karena akibat dorongan yang membuat punggungnya terbentur ke dinding dengan cukup keras.
Taehyung mengambil air bekas pel lalu mengguyur tubuh Jungkook tanpa rasa kasihan sedikitpun.
Jungkook hanya diam saja dan menahan rasa sedihnya karena ia tidak bisa melawan. Jungkook bukan lah orang yang bisa bela diri ataupun sebagainya. Apa lagi Jungkook adalah orang yang lembut dan murah hati membuat banyaknya siswa/i menyukai sifatnya, tapi tidak dengan Taehyung.
Setelah mengguyur Jungkook, ia mengunci Jungkook dalam kamar mandi dan meninggalkannya disana.
Jungkook berteriak meminta tolong agar pintu tersebut dibukakan. Tetapi Jungkook harus menunggu beberapa jam sampai salah seorang satpam membuka kamar mandi karena mendengar suara minta tolong dari arah kamar mandi laki-laki.
Jungkook sambil menangis pulang kerumahnya. Jungkook memang anak yang cukup cengeng.
Sampai dirumahpun Jungkook langsung kekamarnya dengan basah kuyup dan bau air bekas pelan, bahkan ia tidak sanggup untuk sekedar menjawab pertanyaan ibunya yang khawatir dengan kondisi anak laki-lakinya itu.
.
.
.
.
BAGAIMANA MENURUT KALIAN CERITA SAYA KALI INI?
JANGAN LUPA KOMEN DAN KLIK BINTANG YA
JANGAN PELIT BINTANGLAH YA KALAU TIDAK MAU KOMEN
DUKUNGLAH SAYA WAHAI PARA PEMBACA DURJANA
HEHEHE
MAAF-MAAF BERCANDA