Mistakes

202 16 0
                                    

Gia masih dalam setengah sadar saat ia bangun dan menyadari ia telah melakukan sebuah kesalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gia masih dalam setengah sadar saat ia bangun dan menyadari ia telah melakukan sebuah kesalahan. Kepalanya terasa berat. Ia tidak ingat telah menghabiskan berapa banyak alkohol. Yang ia sadari, ia hanya terbangun di kamar pagi ini dengan...

Seorang laki-laki?

Ia terkejut mendapati Lingga yang masih tertidur di sampingnya.

"What the-," umpatnya.

"Li-lingga?" Gia tak berhenti-hentinya terkejut saat melihat laki-laki itu yang masih tertidur dengan begitu pulasnya. "I'm, n-naked?"

Jantungnya mencelos dari tempatnya detik itu juga saat ia menyadari ia tidak memakai sehelai pun pakaian di tubuhnya.

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, Gia memaksakan dirinya untuk bangkit dari tidurnya.

Gia langsung memakai kembali pakaiannya dan meraih tasnya. Ia pun bergegas meninggalkan hotel. Melarikan diri dari kesalahan yang telah ia perbuat.

Sebelum benar-benar meninggalkan hotel, Gia menjambak rambutnya. Menyesali apa yang baru saja ia lakukan.

"Lingga?" Gia kembali mengacak rambutnya dengan frustasi. "Aku pasti sudah benar-benar gila."

Ia kembali berusaha untuk mengingat apa yang telah ia lakukan sampai ia dan Lingga berada di dalam satu tempat tidur yang sama.

"God," Gia menelan ludah keringnya. "I'm in trouble."

-

Ring.

Lingga terbangun karena dering ponselnya yang telah berbunyi berkali-kali. Dengan suara paraunya, ia menjawab telepon yang masuk.

"Hallo?"

"Lingga, di mana?"

Suara laki-laki dari sebrang sana terdengar begitu panik.

"Baru bangun," jawab Lingga yang masih setengah sadar.

"Baru bangun? Kau tidur di mana? Aku menunggumu di rumah semalaman, dan kau tidak pulang. Sekarang, kau di mana?"

Mendengar rentetan kata tersebut, Lingga sontak terbangun dari posisi tidurnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba menyadari keberadaannya.

Betapa terkejutnya ia saat mendapatinya terbangun tanpa satu helai pun pakaian di tubuhnya.

"Shit," umpatnya. "I'll call you later."

Klik.

Panggilan terputus.

Lingga masih terdiam. Ia begitu terkejut.

Kenapa aku ada di sini?

Kenapa aku tidur tanpa satu helai pakaian?

Dengan siapa? Dan, bagaimana?

Lingga frustasi dengan rentetan pertanyaan yang berputar di kepalanya. Ia mencoba kembali mengingat kesalahan apa yang telah ia lakukan sampai ia berada di tempat ini.

Nihil.

Ia tidak mendapatkan jawaban apapun.

Ia bergegas meraih pakaiannya dan keluar dari kamar hotel yang tidak ia ketahui tersebut. Ia menuju resepsionis, dan mencoba mencari tahu jawabannya di sana.

Langkahnya terhenti saat ia teringat, bahwa ia seorang Lingga Ardhana.

Di tengah karirnya yang cemerlang saat ini, ia tidak ingin satu orang pun tahu bahwa ia baru saja melakukan kesalahan.

Ia membelokkan langkahnya dan berjalan keluar hotel untuk mencari taksi.

Sialnya, beberapa orang berhasil mengenali dirinya. Mereka bahkan sempat memotret Lingga yang tengah menunggu taksi.

Dan, itu jelas akan membuat kehebohan di dunia maya dan karirnya.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang