Rumors

127 10 0
                                    

Lingga Ardhana keluar dari hotel ternama di Jakarta pada pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lingga Ardhana keluar dari hotel ternama di Jakarta pada pagi hari.

Lingga Ardhana berkencan?

Lingga Ardhana 'One Night Stand'?

Lingga masih terdiam di hadapan Candra, sang manager. Ia juga masih mengenakan pakaian yang sama dengan kemarin malam.

Mereka sama-sama sedang terkejut dengan banyaknya foto yang beredar pagi ini. Menjadikan nama Lingga haedline berita yang langsung menghebohkan para penggemarnya.

Candra menghela napasnya dengan kencang,"Where have you been?"

Sambil menyeruput kopi yang disajikan pengurus rumahnya, Lingga menjawab pertanyaan demi pertanyaan Candra dengan santainya.

"Lingga?" Candra dengan intens melemparkan pertanyaan pada sang artis.

"Hotel, Can."

"With who? What are you doing?"

Lingga memutar bola matanya, mencoba untuk berpikir.

"Aku tertidur di kamar hotel semalam karena after party yang melelahkan," ujar Lingga dengan disertai tawa di akhir jawabannya.

"Gimana bisa? Kita gak memesan kamar hotel tadi malam. Dan, lagi pula, kau menghilang begitu saja tanpa pemberitahuan. Ling –" Candra menggantungkan ucapannya. "Dengan siapa lagi kali ini?"

Pertanyaan Candra barusan menunjukkan bahwa kejadian ini bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh sang artis.

Lingga mendesah, napasnya terasa berat. Ia bersiap untuk memberikan jawaban.

Candra memasang wajah menyimak.

"Candra, i'm sorry. I'm really sorry," ucap Lingga penuh ketulusan.

"Kenapa? Apa kau baru saja mengakui bahwa kau telah melakukan kesalahan?"

Lingga mengangguk dengan wajah yang begitu tenang.

Candra menghela napas beratnya,"Ceritakan padaku."

"Sepertinya aku tidur dengan seorang perempuan," ucap Lingga yang nyaris membuat Candra menumpahkan kembali kopi yang tengah berada di dalam mulutnya.

"'Sepertinya'?" balas Candra sambil mendelik tidak percaya. "Apa maksudmu? Kenapa kau tidak memberikan jawaban pasti? Iya atau tidak? Perempuan atau laki-laki?"

Kedua bola mata Lingga melotot, tidak percaya dengan pertanyaan yang barusan diajukan Candra,"Laki-laki? Kau pikir aku-"

Lingga kembali menghela napasnya.

"Sejujurnya, aku tidak tahu pasti aku tidur dengan siapa. Dan, bagaimana bisa berada di sana. Aku benar-benar tidak mengingatnya, Can."

Candra terdiam. Ia langsung memutar kepalanya untuk membereskan kekacauan yang baru saja Lingga lakukan.

"Bagaimana kalau ini adalah jebakan untuk orang yang akan menghancurkan karirmu? Apa kau tidak berpikir sejauh itu?"

"Apa kau pikir aku bisa berpikir waras ketika sedang berada di bawah pengaruh alkohol?" Lingga terlihat frustasi, ia mencoba untuk mengingat apa yang telah ia lewatkan.

Namun, potongan-potongan ingatan itu tidak juga ia temukan.

Untuk sepersekian menit, mereka terdiam. Hening, tidak ada yang bersuara.

Candra masih berkelut dengan pikiran-pikirannya.

"Ya sudahlah, anggap saja itu hanya kesalahan satu malam," ucap Lingga pada akhirnya.

Membuat Candra semakin geram dengan sikapnya.

Candra pun mendelik.

"Kau tau seberapa besar kesalahan yang sudah kau perbuat?"

Lingga kembali mengembangkan senyumnya,"Kau akan membantuku, 'kan?"

Candra mengacak rambutnya, frustasi.

"Ya, ya, baiklah. Ini memang selalu terjadi. Kau yang membuat masalah, dan aku yang membereskannya untukmu."

Lingga tersenyum lega.

"Lingga, saat ini kau telah berhasil mencapai kesuksesan di karirmu. Kau harus ingat semua perjuangan yang telah kau lakukan dari nol. Dan, aku harap, kau tidak akan mengacaukan segala usaha yang telah kau lakukan untuk sampai berada di titik ini," ucap Candra dengan tulus mengingatkan Lingga.

Lingga melemparkan senyumannya pada Candra.

"Iya, Can. Aku tidak akan mengulanginya. Ini akan jadi kesalahan yang terakhir."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang