Conference

45 8 0
                                    

Gia sedang terbaring lemah di rumah sakit saat ia melihat konferensi pers yang digelar Lingga secara tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gia sedang terbaring lemah di rumah sakit saat ia melihat konferensi pers yang digelar Lingga secara tiba-tiba. Tidak hanya para penggemarnya yang bertanya-tanya, pun agensi yang menaunginya. Bahkan, Candra pun tidak mendapatkan jawaban apapun.

"Ling, ini untuk apa?"

Lingga diam.

"Lingga, jangan main-main. Ini untuk apa?"

Lingga masih diam.

Dalam diamnya, ia mengumpulkan keberanian.

Dalam diamnya, ia bertarung melawan berbagai macam pikirannya.

Dalam diamnya, ia terus memikirkan Gia yang masih terbaring lemah tak berdaya.

Setelah menunggu, akhirnya para wartawan dapat melihat Lingga yang sudah berdiri di sana. Ia terlihat nampak gugup. Namun, berusaha untuk menutupinya dengan senyuman yang ia kembangkan di wajahnya.

Begitu pun Gia, ia dapat melihat rasa ragu dari mata laki-laki yang sedang ia lihat di layar kaca tersebut. Tak hanya orang-orang yang hadir di sana, Gia pun penasaran dan takut akan apa yang ingin Lingga utarakan.

Tanpa banyak menunggu lagi, Lingga langsung angkat bicara,"Saya ingin mengumumkan, bahwa saya akan menikah. Dan, pernikahan akan dilaksanakan dalam dua hari lagi. Saat ini, semua sedang dalam persiapan. Terima kasih."

Gia, Ina, dan sang Mama pun menganga.

Begitu pun Candra. Ia hampir saja memuntahkan kembali makanan yang tadi pagi baru saja ia makan.

Lingga meninggalkan tempat konferensi pers tanpa memberi kesempatan wartawan untuk bertanya. Meninggalkan banyak pertanyaan di dalam benak wartawan dan para penggemarnya.

Lingga, siapa calonnya?

Dari kalangan artis juga atau gimana?

Penyanyi? Model? Bintang film? Siapa, Lingga?

Lingga, kok tiba-tiba?

-

Lingga Ardhana akan segera menikah?

Siapa calon istri Lingga Ardhana?

Lingga Ardhana, secara tiba-tiba mengumumkan pernikahannya H-2 menjelang pernikahan.

Siapa sosok yang akan dinikahi Lingga Ardhana?

Menikah di usia muda dan saat karir sedang bagus-bagusnya, Lingga Ardhana terlibat skandal?

-

Ina meraih ponsel yang ada di tangan Gia.

"Sudah, cukup baca beritanya. Nanti akan membuatmu tambah stres."

Gia menurut. Ia memalingkan pandangannya kepada sang Mama yang masih diam sambil duduk di sofa di ruang inapnya.

"Ma," panggil Gia dengan suara lembutnya. "Maafin Gia."

Airmata Gia terjatuh.

"Maafin, karena Gia bukan anak yang baik seperti yang Mama harapkan."

Ina mengusap pucuk kepala Gia.

"Kalau Mama tidak akan mengakui anak Gia nanti, tidak apa-apa. Gia akan merawatnya sendirian, dan berusaha untuk tidak merepotkan Mama," suara Gia semakin parau dan bergetar, tangisnya semakin terisak.

Mendengar tangisan anak perempuannya, sang Mama pun terenyuh. Ia tak mampu lagi meluapkan amarahnya. Ia memilih untuk memaafkan dan menerima kondisi Gia saat ini.

Sang Mama berjalan menghampiri Gia yang sedang terbaring.

"Maafkan Mama juga, yang meninggalkanmu saat kau sedang membutuhkan bantuan. Kuat ya, sayang. Kamu harus kuat," tangis sang Mama pun ikut pecah.

Gia memeluk tubuh Mamanya dengan pelukan rindu dan penuh ketakutan. Ia takut, ia begitu takut untuk menghadapi ini semua. Ia tidak siap dengan berbagai macam hujatan yang akan ia terima nantinya.

-

"Setelah menghilang tanpa kabar, dan kini kau mengumumkan akan menikah? Apa kau sudah gila?" teriak Arsya.

Lingga menundukkan kepalanya.

"Lingga, jawab!"

"Maafkan saya, pak."

"Maaf? Apa maksudmu? Aku tidak butuh permintaan maafmu, beri aku penjelasan tentang ini semua," bentaknya.

"Apa ini ada hubungannya tentang..." Candra ikut angkat bicara.

"Tentang? Tentang apa?" tanya Arsya.

Lingga mengangkat wajahnya, memberanikan diri menatap CEO-nya.

"Saya..."

"Menghamili anak orang?" tebak Arsya.

Lingga diam.

Arsya menghela napasnya,"Apa ia menuntutmu untuk bertanggung jawab? Ia mengancammu? Atau –"

"Tidak. Dia menyuruhku pergi."

"Bagus. Lalu, kenapa kau harus bertindak sejauh ini?"

"Tapi, aku tidak ingin menjadi pengecut. Aku ingin bertanggung jawab," jawab Lingga dengan lantang.

"Kau yakin itu anakmu? Bukan anak orang lain? Kau yakin dia hanya tidur denganmu?

"Aku yakin," jawab Lingga dengan cepat. "Dan, ini keputusanku. Tolong hormati itu. Dan, aku tetap akan melakukan yang terbaik untuk karirku. Ku berjanji."

Arsya dan Candra saling bertatapan, kemudian menggelengkan kepala secara bersamaan.

"Apa kau tidak memikirkan dampaknya? Jika publik sampai tahu –"

"Oleh karena itu, aku mohon pada kalian, tolong rahasiakan ini. Jangan sampai ada publik yang tahu. Agar ku bisa menyelesaikan ini semua tanpa masalah," pinta Lingga.

Arsya memijit dahinya pelan,"Baiklah. Akan ku lakukan. Dengan catatan, kau harus fokus dengan karirmu saat ini."

Lingga mengangguk. Tak lama, ia pun pamit undur diri. Ia langsung berlari menuju tempat di mana mobilnya parkir. Dalam perjalanan, ia mengecek ponselnya berkali-kali. Begitu banyak pesan dari kerabatnya yang masih terkejut dengan pengumuman pernikahannya barusan.

Termasuk kedua orang tuanya.

Namun, Lingga mengabaikan pesan mereka semua. Dan, mulai melajukan mobilnya menuju rumah sakit di mana Gia berada.

Keputusannya sudah final. Dan, ia tidak ingin satu orang pun merusak rencananya. Ia akan memilih untuk bertanggung jawab atas semua kekacauan yang sudah ia buat. Mungkin, ia masih memiliki pilihan untuk pergi dan melarikan diri. Tapi, ia tidak ingin menjadi pengecut yang bersembunyi.

Maka, ia memutuskan untuk menghadapi ini.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang