CHAPTER 7

266 21 0
                                    

Alam memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang keindahan melalui indahnya pelangi dengan adanya warna yang beraneka ragam. Jadikan perbedaan sebagai keindahan bukan sebagai perdebatan.
-ismiiwdy-

Bruukkk....

"Astaghfirullah. " ucap mereka bersamaan

"Maaf-maaf saya tidak sengaja, apa ada yang sakit? " tanya laki-laki berbaju kokoh putih itu pada Nafisa yang jatuh terduduk.

"Emm... Iyaa tidak apa kok, hanya sedikit sakit saja. Saya juga minta maaf, saya tidak terlalu memperhatikan sekitar saya. " ucap Nafisa sambil berdiri dan menundukkan kepala nya.

Masyaallah, ternyata masih ada wanita zaman modern seperti ini ada yang masih menjaga pakaian dan tau batasan. Batin laki-laki itu.

"Ehh... Iya tidak apa kok. Kita sama-sama salah. " ucap laki-laki itu sambil tersenyum tipis.

"Kalau gitu saya permisi dulu, Assalamualaikum. " pamit Nafisa

"Wa'alaikumsalam " jawab laki-laki itu sambil melihat dengan ekor matanya, Nafisa yang telah melalui nya.

Astaghfirullah, inget Syah zina mata. Batin laki-laki itu yang terus beristighfar dalam hatinya.

"Bang... Udah belum sih beli bukunya? Lama banget deh. " keluh seorang gadis berpakaian syar'i yang baru datang itu.

"Belum, sebentar lagi. Abang, belum menemukan buku yang bagus. " ucap laki-laki itu sambil melihat-lihat buku di rak.

"Oh iya, wanita bercadar tadi siapa Bang? " tanya gadis itu penasaran

"Lah, mana Abang tau dek. " ucap laki-laki itu cuek.

"Kok bisa gak kenal? Terus kenapa tadi ngobrol?" tanya gadis itu lagi

"Yaa, gak tau. " ucap laki-laki itu

"Ishh... Kebiasaan deh cuek banget kalau ditanya adek nya. Nyebelin tau gak. Aku bilangin Umi nih. " ancam nya

"Apa sih dek? Udah deh, ayo ke kasir. " ajak laki-laki itu lalu, membayar buku yang di belinya dan pergi pulang.

        Mobil Alpart warna hitam itu berhenti di pelataran rumah klasik khas jawa namun, terlihat modern.

"Assalamualaikum " ucap laki-laki dan gadis disebelah nya.

"Wa'alaikumsalam, sudah pulang Nak? " jawab wanita paruhbaya dari dalam.

"Sudah, Umi. " jawab laki-laki itu

"Umi.... Bang Fadsyah nyebelin tau. Masa adek nanya baik-baik jawabnya cuek banget, sih. " rengek gadis itu dengan bergalayut manja di lengan Umi nya.

"Anak gadis Umi ini. Kamu kan tau sifat Abang Fadsyah mu ini gimana?Hmm?" tanya Sang Umi gemas

"Iiihh,,,  Alya kan bilang sama Umi biar Abang itu di tegur Umi. Kok malah belain Abang sih? Bukannya belain Alya. " kesal gadis itu yang bernama Alya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sudah? Bibir mu itu seperti bebek yang sedang kelaparan." ejek Abang nya. Yang ia sebut Abang Fadsyah.

     Yaa, keluarga Abighail. Ayah nya bernama Firza Abighail, Umi nya Fatma Az-Zahra dan anak pertamanya Muhammad Fadsyah Abighail serta anak kedua nya Alayau Faizah Abighail. Keluarga yang terkenal dengan keagamaan yang selalu mereka junjung tinggi.

BIDADARI BERCADAR KU [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang