CHAPTER 8

260 20 0
                                    

"Allah telah menuliskan nama pasanganmu. Yang perlu kau lakukan adalah memperbaiki hubunganmu dengan-Nya."
-ismiiwdy-

Cinta bisa tumbuh kapan saja dan kepada siapa saja. Setiap insan manusia berhak jatuh cinta. Kata cinta tak bisa dilepaskan dari segi agama. Karena perasaan cinta tumbuh pada hati pemberian Yang Maha Esa.

Islam mengajarkan cinta dan kasih sayang kepada semua umat manusia yang lain. Ada juga cinta yang ditujukan pada lawan jenis, karena setiap insan pasti memiliki pasangan dan jodohnya masing-masing.

Gambaran soal jodoh terangkum dalam Quran surat Ar Rum ayat 21 yang memiliki arti:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."

Berbicara mengenai cinta, menjalin hubungan cinta yang baik itu tidaklah mudah. Pasti akan ada begitu banyak rintangan yang datang. Salah satu upaya mudah untuk mencairkan suasana adalah dengan membaca kata-kata mutiara cinta islami. Setidaknya dengan membaca kata-kata ini bisa membantu menjernihkan pikiran. Kata-kata mutiara cinta Islami merujuk pada nilai-nilai Islam.

💮💮💮

"Fisaa.. " teriak seorang itu, aku membalikkan badan ku dan hanya menemukan Kak Fadsyah disitu. Dimana Alya? Cepat sekali perginya.

"Iya? " tanyaku menghadapnya yang cukup jauh.

"Saya... " Nafisa pun hanya mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya 'apa? '

"Saya, mau mengucapkan terima kasih karena tadi udah mau tolongin adik saya. " ucap nya tulus

Terima kasih juga Tuhan, kau memperkenalkan ku dengannya walaupun aku belum bisa menyimpulkan perasaan ku ini, setidaknya aku tau namanya untuk ku selipkan dalam do'a sepertiga malam ku. Batin Fadsyah.

"Afwan, kak. Tidak masalah. Sudah kan tidak ada lagi yang mau dikatakan? " tanya Nafisa sopan, membuat Fadsyah yang melamun terkesiap.

"He'em tidak ada " jawab Fadsyah menormalkan kegugupannya.

"Baiklah, kalau gitu saya permisi dulu kak. Assalamualaikum Warakhmatullah. " ucap Nafisa lalu, berlalu dengan degupan jantung yang tak biasa.

Allah, perasaan macam apa ini? Dulu dengan teman ku sekarang dengan seorang ikhwan yang baru kutemui dua kali. Kepada siapa sebenarnya perasaan ini berlabuh? Aku pasrah, Tuhan. Aku percaya semua yang kau rencanakan lebih baik untukku. Batin Nafisa sambil melangkah menjauhi laki-laki itu.

Setelah Nafisa berlalu dari hadapan Fadsyah, masih menatap punggung wanita berpakaian hitam itu. Hingga ada suara yang mengagetkannya.

"Dorrr.... " ucap seorang itu

"Astaghfirullah, adek!!! Mau bikin Abang sakit jantung ya? " kaget Fadsyah

"Hehehhe, afwan Abang. " ucap nya sambil nyengir.

"Untung sayang. " gumam Fadsyah sambil mengacak khimar Alya gemas.

"Sayang siapa? Kak Fisa? " tanya Alya polos.

"Dih... Kan yang Abang ajak omong kamu, dek. Masa Kak Fisa yang disayang Abang? Ya kali. " jelas Fadsyah

"Elah.... Itu mah sekarang. Kalau nanti udah jodoh terus nikah pasti sayang kan? Hayooo ngaku. " goda Alya

BIDADARI BERCADAR KU [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang