CHAPTER 5

340 22 2
                                    

Suatu saat,
Kamu akan menerima kabar baik,
Tentang sesuatu yang telah kamu tunggu dengan sabar.

-ismiiwdy-

💮💮💮

1 Minggu Berlalu...

     Kehidupan kerap kali memberikan kejutan dalam perjalanannya. Terkadang kamu menemukan kebahagiaan dalam satu waktu, namun bisa juga seketika hal itu berubah menjadi satu hal menyedihkan. Tentu sebagai manusia kita tidak bisa menebak kapan hal tersebut akan terjadi. Tetapi mungkin kita bisa mengantisipasi dengan lebih bijak dalam membuat keputusan.

      Setelah, kurang lebih 1 minggu kelas 12 melewati masa ujian yang menegangkan untuk mereka semua, termasuk Nafisa dan kawan-kawan nya. Hari ini adalah hari terakhir mereka semua masuk sekolah sebelum, mereka akan libur selama 2 minggu atau lebih.

     Pagi-pagi sekali Nafisa bangun seperti biasa. Jika kebanyakan orang yang sedang santai akan bangun siang, maka tidak dengan Nafisa beserta keluarga nya.

"Assalamualaikum, pagi Umi. " ucap Nafisa yang baru saja turun lalu, mencium pipi kiri Umi nya.

"Wa'alaikumsalam, pagi Nak. " jawab Umi Anisa dengan tersenyum.

"Umi masak apa nih, pagi ini? Biar Fisa bantu." tawar Nafisa

"Umi masak... Sayur sop dengan bakso, ada perkedel, tahu, serta omlet. Baiklah Fisa boleh bantu. " jelas Umi Anisa sambil menatap lurus sang putri.

"Baiklah, kita mulai sekarang. Heheh. " ucap Nafisa sambil terkekeh pelan.

     Saat kedua wanita itu sibuk dengan peralatan dapur mereka. Tiba-tiba ada suara gebrakan meja yang membuat mereka berdua terkejut.

Braakkk...

"Astaghfirullah... " ucap Nafisa dan Umi Anisa

"Hafidzzzz.... Kamu mau bikin Umi jantungan atau bagaimana? " tegas Umi Anisa

"Hehehe. Maaf Umi Hafidz tidak bermaksud seperti itu. Sekali lagi, maaf kan Hafidz. " ucap nya menunduk setelah, terkekeh.

"Hafidz.... Kalau becanda itu jangan keterlaluan kasihan kan Umi. Gimana kalau terjadi sesuatu. Jangan sampai, Yaa Allah. " bentak Nafisa

"Ngegas banget sih, Mbak. Kayak Umi gitu loh... Kalau ngomong tegas tapi, lembut. Itu baru cewek. Lah?! Ini.... Cewek kok petakilan kayak preman aja. " ejek Hafidz pada Nafisa

"Enak aja!! Suka gak bener kalau ngomong. Udah salah ngejek orang lagi!! Kam---"

"Ada apa ini?? Masih pagi sudah ribut. Mau bangunin tetangga atau gimana anak-anak Abi ini? " tanya Abi Rahman

"A--anu Abi... " jawab Nafisa gugup

"Enggak lah, Abi. Mana ada bangunin tetangga dengan cara kita tengkar kayak tadi. Boten sopan, toh? Nggeh toh? " jawab dan tanya Hafidz

"Sudah tau tidak sopan, kenapa sudah ribut pagi-pagi buta gini? " tanya Abi Rahman

Nafisa dan Hafidz saling pandang lalu, menunduk bersama "Iyaa, Abi kami minta maaf. " ucap mereka barengan

"Ya, sudah. Sekarang Hafidz tidak ada kerjaan kan?" tanya Abi

"Abi ini pakai nanya segala, toh? Anak laki mu ini bisa nya cuma guyon terus. " ejek Umi Anisa

Hahahah....

     Tawa Umi Anisa, Nafisa dan juga Abi Rahman pecah setelah mendengar ucapan Umi Anisa. Sedangkan Hafidz yang di goda pun hanya mengerucutkan bibir nya sebal.

BIDADARI BERCADAR KU [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang