"IBU,PERMEN ALFALIBE NYA 1!"
"IBU!"
"PERMISI DONG,ASYA MAU BELI PERMEN INI"
"ISH,NGALAH APA!"
Begitulah hari ini dengan keadaan suasana di Kantin yang seperti pasar yang telah di isi oleh kerumunan preman.
Asya.Gadis yang memiliki bentuk tubuh mungil dengan Rambutnya panjang bergelombang yang hanya sampai dengan sebahu gadis itu.Kini,Ia mengacak rambutnya sebal.
Gadis itu sudah seperti orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa yang terletak disebelah sekolahnya.
Dan Manda.Gadis yang berada disebelahnya,sibuk saja dengan urusannya yang sedang memakan satu per satu batagor yang dibeli tepat disebelah warung yang telah ramai ini."kan gua udah bilang sya!jangan beli permennya disini.lo kaya nggak tau aja disini kaya gimana"
Asya berdecak sebal.
"terus Asya harus beli dimana manda!kan yang jual permen Alfalibe disini doang"Asya berujar dengan suara nada seperti orang yang sedang dilanda keputus asaan.Dia terus mengacak rambutnya hingga rambutnya kini tidak beraturan dengan sempurna.
"nggak tau"sahut Manda yang kembali menikmati batagor ekstra pedasnya.Sementara Asya menatap ke arah langit dengan pasrah.
Gadis itu menggumamkan sesuatu dengan suara yang dapat didengar Manda.
"ya tuhan,Asya cuma mau dapet permen hari ini.Ijinin asya dapetin permennya.Asya udah nyerah"Manda menatap ke arah gadis ini dengan tatapan Aneh yang ia tunjukkan.
"kalo lo mau dapet permen,ya berusaha lah masuk ke sana.Dasar!"Asya menempelkan jari telunjuknya tepat di mulutnya dengan memejamkan kedua matanya.
"Shuuttt...Diem Manda!kali aja keinginan Asya nanti bakal terkabul"Manda menggelengkan kepala terheran dengan tingkah Asya saat ini.
"terserah lo deh sya"
Dengan ekspresi sedih,Asya meratap ke arah depan.
Asya mau dapet permen hari ini.Intinya baginya permen itu ibarat kan nasi campur lauk pauk yang sudah tersedia didepannya yang menjadi kebutuhannya.
Gadis itu masih saja mencebikkan sepasang bibirnya.Akan tetapi,tak lama gadis itu tersenyum layaknya mendapatkan air di tanah yang tandus,tanpa ada kehidupan.
Gadis itu memanggil seseorang dengan rasa antusias.
"AMEL!"Sedangkan yang dipanggil hanya menoleh.Ingat.hanya menoleh!Asya jadi merenggut kesal kearahnya.
"AMEL,sini dong!"
"enggak mau!"Tolak gadis itu.
"ish"Dengan terpaksa,Asya menghampiri gadis yang bernama Amel yang saat ini tidak jauh dari tempat ia berada.
"Amel.Amel mau ke sana kan"ujar Asya seperti anak kecil sembari menunjuk ke arah warung yang kini masih terlihat ramai.
"hmm"
Asya semakin tersenyum senang.Akhirnya!!
"Amel mau ya beliin permen buat Asya ke sana.Amel kan kecil,jadi bisa nyelip buat masuk kedalem"Kedua tangannya ia tangkupkan di belakang badannya.Sedangkan tubuhnya dia ayun ayunkan layaknya seperti anak kecil.
"EH!ngasal banget!"
"udah ya,Amel mau ya.Please...nanti Asya bagi sedikit kok"
Pinta gadis itu dengan nada memelas."ya..amel mau kan"
"yaudah man---"belum sempat Amel melanjutkan ucapannya,Asya langsung memberikan kepadanya gadis itu uang senilai 20.000.
"beli 10 rasanya campur.Caramel sama stawberry.Makasih Ameng.Asya makin jadi sayang.dadah Amel"
*****
Halo semuanya,jangan lupa di vote dan komen cerita aku ya.bagikan cerita ini sebanyak banyaknya supaya banyak yang menikmati cerita baru aku.Semoga kalian suka:)
YOU ARE READING
BADRA GRAHITA{Takdir}
Teen Fiction{ASYA} -》{ASYALFADH} -》{BADRA GRAHITA} ~~~~~~~~~~~~~ Cerita ini hanyalah fiksi khayalan semata yang dibuat oleh penulis.Diharapkan kalian semua dapat menyukai cerita ini ya dan juga menikmatinya😊Happy Reading... Permen,Permen,dan Permen.Itu yang di...