Sulit Dipercaya,Tapi Nyata(mission two)

12 1 0
                                    

"Halo Sya "

"Halo.."Sahut oleh seorang gadis yang tengah memakai Baju santai dengan corak yang berwarna merah Muda. terlihat Manis sekali.Gadis itu,terduduk di atas kursi belajarnya.

" Lo ada Catatan Mathtematic yang di tulis di Papan kemarin "Bola mata Gadis itu nampak memutar ke arah atas,seperti mengingat ingat sesuatu hal yang terjadi hari lalu.

"Belum"Ujarnya santai sembari meminum Teh Manis dengan tubuhnya ia pandangkan melihat pemandangan langit sore yang akan terbenam.

"Emang buat apa?"

"Lo lupa?!Senin besok kita kan PAT Sya.Semester 1..."

"Lo lupa lagi!.Padahal gue udah ingetin lo terus di sekolah "Gadis itu menepuk keningnya kasar.

Mampus Asya!

Gadis itu terus merutuki kecerobohannya.

"Astaga Rin!!.Asya belum belajar.."

"Gimana nih?"
Asya mendesah kesal.

"Bukan Kemarin Lo udah Belajar sama Kak Alfadh "

Gadis itu meringis pelan.

"Asya udah Lupa..."Terdengar suara decakkan yang ber ulang ulang di sambungan Telfon.

"Lo sih,Pikirin Kak Al terus..."

"Gapapa kok,orang Calon Suami Asya sendiri.Kalo Pacar Orang baru..."

"Baru dikira Pelakor"

Gadis yang bernama Rini itu menggelengkan kepala berulang-ulang mendengar penuturan Gadis yang satu-satunya hanya akrab dengannya.Walaupun mereka hanya bertemu dalam waktu singkat.

"Lo seenak aja main Klaim orang jadi Calon Suami Lo.Tapi kok Kak Al juga gak pernah Marah ya lo bilang gitu.Kak Al malah lebih kelihatan
cuek "

Asya yang mendengarnya hanya tertawa pelan.

"Kan Asya udah bilang..."

"Terserah lo"Rini segera menutup Sambungan telfon secara sepihak.

♧♧♧

Di dalam Rumah yang memiliki suasana Rindang yang terdapat di sekelilingnya ditanam oleh berbagai jenis-jenis pepohonan yang bertumbuh lebat.Terdengar Suara ketukkan Pintu dari Halaman depan.

Seorang Wanita Paruh baya yang telah Berumur,membuka pintu Rumah yang dibaliknya terdapat Seorang gadis yang tersenyum kearahnya yang secerah Cahaya mentari yang bersinar terang di waktu fajar mendatang.

"Asya?"Panggilnya,begitu lembut didengar.Gadis itu segera mencium punggung wanita yang telah berumur tersebut.

"Asya mau belajar,Bunda"Ujar gadis itu Semangat.

"Sama Al ya?"Bunda segera menggiring Asya masuk ke dalam Rumah dengan langkah yang ringan.

"Kok kemarin gak belajar sama Al lagi hm?"Asya menjadi salah tingkah mendengar pertanyaan Bunda.

"Gapapa Bunda.Asya terlalu sibuk kemarin"Gadis itu memamerkan gigi kuda.

"Yaudah.Itu Al-nya..."Asya menoleh melihat ke arah dua orang yang sedang duduk di depan Televisi yang lebar,tengah menonton Asyik bersama.

Asya segera menghampiri mereka dengan tasnya ia taruh di bawah Lantai yang di lapisi oleh Karpet secara Asal.Gadis itu,tanpa disuruh,langsung menduduki tempat yang berada di sebelah pemuda yang tengah asyik menonton.

Asya melihat ke arah apa yang menjadi titik pusat perhatian mereka.

Gadis itu mengernyit heran.

BADRA GRAHITA{Takdir}Where stories live. Discover now