Renungan 2

25 1 0
                                    

Tuhan telah mentakdirkan ku untuk dekat denganmu.Akan tetapi,apakah Tuhan telah mentakdirkan kita untuk bersama di akhir hidup?

_________

Dengan suasana di pagi hari meliputi dunia yang cerah.Terlihat seorang pemuda yang nampak sudah bersiap dengan Sepedanya juga.

Selepas dirinya merasa demikian dengan penampilannya,Kedua kakinya segera bergerak,mengayuh sepedanya.

Pemuda tersebut di dalam sepanjang perjalanan,terdapat seperti biasa harinya melakukan perjalanan menuju ke arah sekolah.Tanpa hambatan,melewati jalan pada Rumah kompleknya yang tampak senggang langgang dengan di sisinya tersebut terdapat banyak orang penduduk yang tengah melakukan aktivitas di pagi hari mereka.

secara pada kesempatan yang sama dengan pula yang bersamaan,Asya bersama kakak perempuannya tengah menghantarkan adiknya tersebut dengan menggunakan Mobil keluarga untuk menuju ke sekolah.

Disepanjang perjalanan antara keduanya,kakak permpuannya ini tidak ada henti hentinya berbicara.

"intinya kamu harus bersikap baik dan memilih pergaulan yang baik nanti supaya kamu jadi lebih baik.Dan kakak mau kamu bergaul dengan orang yang pintar sya,supaya otak kamu bisa kebawa sama mereka.Dan nanti,kakak nggak mau kamu mendapatkan nilai yang buruk lagi seperti tahun lalu.Malu tau nggak kakak jadi wali kamu setiap ambil rapot,kamu selalu aja mendapatkan nilai yang rendah"

Asya rasanya jengah mendengarnya.
Dan disinilah di tiap kakaknya menghantarkannya sekolah,selalu terdapat perdebatan sengit diantara keduanya.

"kakak malu sama nilai Asya?!kakak nggak usah lagi ambil rapot Asya di sekolah!"

"Kamu dibilangin tuh harusnya berfikir!kamu nggak malu sama teman teman kamu disekolah yang ledekin kamu terus karena nilai kamu yang jelek?"

"Untuk apa Asya ma..."

DRIITT

Mendadak Kak melinda mengerem mobil yang Alhasil membuat mereka berdua berada di dalam mobil  terjungkal kedepan.

"Kakak Bisa nggak sih nyetir mobil?!"

Kak Melinda terdiam.Bukan karena pertanyaan yang dilontarkan dari Asya,Melainkan ia merasakan sesuatu yang telah terjadi.

"kamu coba liat kedepan.kakak seperti nyenggol sesuatu"suruh kak melinda pada Asya.

"kok aku!"

"udah sana!"dengan terpaksa,gadis mungil itu dengan ekspresi muram menuruni Mobil dari tempatnya.

Gadis itu sepertinya melihat sesuatu yang telah terjadi.

Asya melihat seorang Remaja yang sepertinya dua tahun lebih tua darinya,terduduk ditanah yang dilapisi oleh Aspal sembari meniup sesuatu yang berada di bagian lutut tubuhnya.

Sembari itu juga,gadis itu melihat Sepeda yang tidak jauh dari tempat remaja lelaki itu berada,tergeletak di atas tanah dengan Roda sepeda tersebut yang masih berputar dengan kencang.

Asya segera menghampirinya dengan rasa cemas.

"Aku minta Maaf ya.Sungguh kakakku tadi itu tidak sengaja telah menabrak kamu"

Remaja lelaki tersebut hanya mengangguk.Tanpa mengalihkan pandangannya terhadap luka yang berada di salah satu tubuhnya.

Asya masih memperhatikan pemuda itu yang masih terduduk diatas jalanan Aspal.

"Kamu terluka?"Asya melihat salah satu kaki pada  pemuda itu.Luka yang sedikit parah dengan apa yang dilihat gadis itu.Asya merasa simpati kepadanya.Lagipula dirinya merasa bahwa ia juga harus bertanggung jawab dengan hal ini.

"Kamu mau kami an..."Asya  menghentikan suaranya setelah dirinya dapat melihat wajah rupawan dari pemuda ini.Gadis itu sangat terkejut melihatnya.

Bukankah Pemuda itu...

Mendadak gadis itu menjadi merasa gugup sendiri.

"k-k-kamu Alfadh bukan?"

Pemuda itu hanya sekedar mengangguk.Asya lantas mencubit pipinya.

"Awww"Asya meringis sembari mengusap pipinya yang bekas ia cubit.Ternyata bukan mimpi.

Asya mengambil salah satu lengan pemuda itu dan menaruhnya di atas pundaknya.

"lo mau ngapain!"

Alfadh dengan refleks langsung menangkisnya.

"Mau bawa kamu"ujar Asya polos.

"hah?"

"mau mapah kamu ke mobil maksudnya"Asya tersenyum kikuk.

"Gak usah"

Alfadh berusaha mencoba untuk bangkit dari tempatnya dan dengan secara perlahan pemuda itu melangkahkan kakinya.

"kamu yakin?itu kaki siku kamu berdarah"Gadis bertubuh mungil tersebut menjadi merasa khawatir dengan ia melihat kondisi Alfadh yang seperti ini.

"Gue bisa sendiri!"

Dirinya berusaha kembali mengayuh sepedanya.Pemuda tersebut meninggalkan begitu saja pada gadis bertubuh mungil yang jika dibandingkan olehnya hanya semapai pada Dada bidangnya saja.

Gadis tersebut memandang lelaki itu dengan sebuah tatapan yang tidak dapat diartikan.

"aku yang aneh?apa sifat orang itu udah begitu"

*****
Ayo ayo!!!vote dan komen dong.bahagiain hati orang dapet pahala juga lho...amiiinn

BADRA GRAHITA{Takdir}Where stories live. Discover now