Alfadh memasuki Rumah maksimalis yang terdapat banyak tanaman hias yang berada disekitarnya.Dengan wajah yang sangat muram,Ia membuka pintu sebelum mengucapkan salam.
"Udah selesai kak tugasnya?"Bunda menatap wajah putra sulungnya.Seketika Bunda menatap dirinya dengan perasaan cemas.
"Kenapa kamu muram kak?Ada masalah?"Alfadh memandang wajah berparas ayu tersebut.lantas pemuda itu tersenyum lembut.
"Nggak kok bun.Kakak cuma lelah karena tugas kelompok tadi.Kakak istirahat dulu ya bun"Alfadh mengecup singkat pipi Bunda dan Alfadh melangkahkan kakinya menuju kamar.
Sesampainya,Pemuda itu langsung berbaring diatas Ranjang dengan tangannya yang menggenggam ponsel guna menelfon seseorang.
"Gue mau ngomong sesuatu dulu.Lo kerumah gue sekarang!"
.....
"Tuh bocah lagi?"Tanya pemuda yang berada di sebelah Alfadh.
Alfadh duduk di atas sofa single yang berada didalam kamarnya.Sembari menyesap minuman teh yang dibuatkan oleh sang Ibunda.
"Ya...begitulah"Alfadh menghela nafas lelah.Dia melonjorkan punggungnya itu pada sofa.
"Lo pindah aja!"Rino.Pemuda itu berujar dengan tampang yang ia buat buat serius.
Alfadh mengernyit heran"Pindah Apanya?"
"Sekolah.Setidaknya lo nggak diikutin sama tuh satu cucunguk seharian penuh nanti!"Rino menyesap Air teh yang masih utuh yang tersedia di atas meja.
Alfadh menatap pemuda itu heran"Lo tau darimana Asya gangguin gue?"
Alfadh merasa tidak mengatakan sesuatu jika ia selalu di ganggu oleh gadis itu dan sekalipun begitu dia hanya mengatakan 'karena Asya' dan setelah itu dia tidak mengatakan apapun lagi.Apalagi alasannya mengapa.ya walaupun apa yang dikatakan Rino saat ini memang benar.
"Gue cuma menduga"
Alfadh.Pemuda itu berfikir dengan keras."Menurut lo rencana ini bakal berhasil dengan gue pindah sekolah?"
Rino kembali menimbangkan rencana yang dibuat olehnya"Menurut gue mah nggak masalah.Lagian lo nanti cuma pindah sekolah sekali.bukan hal yang berat bukan?"
"Daripada lo nanti begini terus.gue lama lama jadi kasian sama lo Al.Lo bisa jadi geser tau nggak gara gara digangguin tuh perempuan satu itu dan emang nggak jelas apa yang ada di otaknya.Gue bener bener nggk ngerti sama jalan pikiran tuh bocah"Lanjut Rino.
Apa benar rencana ini akan berhasil?
Menurutnya ini rencana yang konyol.Pemuda tersebut pindah sekolah hanya karena seorang gadis.Seorang gadis yang berhasil mengganggu ketenangan hidupnya.
....
Asya,gadis itu saat ini tengah memandang langit Malam yang dihiasi oleh Bulan dan Bintang yang berkilau.
Gadis itu memandang dengan penuh decak kagum.Alangkah indahnya ciptaan tuhan sang maha pencipta yang menciptakan dengan sempurna dan detail yang terkadang tidak bisa dijangkau oleh akal sehat.
Gadis itu dengan penuh rasa syukur yang dipanjatkan untuk Tuhannya yang menciptakan semua ini tanpa sia sia belaka.
Asya memandang Jendela Kamar seseorang melalui jendela kamarnya yang tepat berada di hadapannya.
Asya menduga jika pemuda itu sudah tidur saat ini.Gadis itu terkadang sempat berfikir.Mengapa Ia bisa mampu bertahan sejauh ini Tanpa ada kepastian yang datang?
Dan kalian tau perasaannya?
Ia ingin berhenti,tetapi rasanya Hati ini berkata Tidak!
Ia juga ingin pergi,Tetapi rasanya hati ini lagi lagi berkata Jangan!
Dan Ingin sekali hatinya Bertahan,tapi seolah dirinya ragu.Apa ia bisa?
Apa yang harus Ia lakukan?Hatinya seolah olah bertolak belakang dengan keinginannya.
Andai alam semesta tau sesungguhnya bahwa dirinya ini benar benar sangat Lelah....
Disini seolah olah hanya dirinyalah yang berjuang sendiri,selama 5 tahun.Bayangkan?!
Tanpa mendapatkan respon yang baik dari seseorang yang kita perjuangkan.Apa kalian mampu bertahan?
Asya menghela nafas pelan.
Berulangkali Egonya berkata seperti itu yang seolah olah tidak setuju dengan jalan yang ia raih saat ini.Ia menatap cahaya bulan yang tepat menyinari wajahnya.Gadis itu berfikir,
Apakah pejuangannya ini akan berakhir sia sia?Sementara gadis itu tidak sedikitpun menginginkannya.
Ia takut hal itu terjadi.Sungguh siapapun nanti pasti ingin hidup bersama dengan orang yang menjadi ruang hatinya bukan?Begitupun Asya.Gadis mungil dengan rambut hitam legam yang berukuran sebahu.
Gadis itu sempat berfikir,Bukankah keinginan kita akan memungkinkan dikabulkan dengan kekuatan Doa?
Akan tetapi apakah harapan yang selalu Ia rangkai akan bisa tergapai menembus Awan?
Dan saat ini gadis itu tengah terbingung.
Apa antara Doa dan Harapan itu sama saja?
Asya kembali memandang langit yang terlukis jelas di atas Tubuhnya.Gadis itu menikmati semilir Angin tengah malam lembut yang menyentuh kulitnya.Dan hal tersebut dapat membuat hatinya kembali tenang.
Aduhh...nanti jangan marah ya sama aku yang terkadang suka mengubah jalur ceritanya...hehhehe.Maaf bangett jika aku mengganggu kalian lagi baca cerita ini😊.Gimana menurut kalian,jangan lupa vote dan comment sebanyak banyaknya ya.Aku harap kalian suka💖
YOU ARE READING
BADRA GRAHITA{Takdir}
Teen Fiction{ASYA} -》{ASYALFADH} -》{BADRA GRAHITA} ~~~~~~~~~~~~~ Cerita ini hanyalah fiksi khayalan semata yang dibuat oleh penulis.Diharapkan kalian semua dapat menyukai cerita ini ya dan juga menikmatinya😊Happy Reading... Permen,Permen,dan Permen.Itu yang di...