Ini namanya Takdir

18 1 0
                                    

Alfadh menyusuri lorong lorong kelas yang sedang sepi karena beberapa siswa masih melaksanakan KBM dikelas mereka.Dengan langkah lebar,pemuda itu terlihat sedang tergesa gesa.Sementara Pandangannya tampak lurus ke depan.

Alfadh sempat berfikir,Sudah lebih dari seminggu ini dirinya tidak lagi diganggu oleh gadis itu.Bahkan mucul dihadapannya saja tidak.Sekalipun bertemu,gadis itu dapat membuat Alfadh menjadi merasa heran dengan tingkahnya yang kini tidak lagi sama seperti anak kucing umur 2 bulan saat mengikuti induknya.

Seperti 3 hari lalu saat kejadiannya tersebut terjadi di kantin.
Alfadh pikir gadis itu akan seperti biasa,Muncul tidak diundang,Nempel disampingnya bagai terkena lem perekat,Dan selalu mengeluarkan perkataan yang dapat membuat Alfadh harus lebih mengekstrakan kesabarannya dengan tinggi.

Alfadh sudah pasrah!.

Dan gadis itu melewatinya.
Tunggu!!Kok...

Alfadh segera melihat ke arah gadis itu.Tingkah dari gadis itu dapat membuat pemuda itu terkejut sesaat.Alfadh terheran.

Kenapa anak itu gak kejar gue lagi ya?

Asya hanya berjalan saja dan melewatinya begitu saja.Gadis itu tampak terlihat cuek.Seolah olah dia tidak melihat ke arahnya.Meskipun melihat,gadis itu akan berjalan biasa dihadapannya dan merasa pura pura tidak melihat ke arahnya.

Alfadh menghela nafas kesal.Kenapa dirinya menjadi memikirkan gadis itu?

Alfadh segera melangkah masuk ke dalam Ruangan guru yang memanggilnya 4 menit yang lalu.

......

"Kamu harus fokus saat belajar.Bagaimana sih?!saya sudah mengajarkan kamu berkali kali,tetap saja kamu tidak mengerti!"Ujar gurunya sangat jengkel dihadapannya.

Gadis itu menarik nafas dalam dan dihembusnya dengan kasar.

Gak semudah itu!!.Pikirnya.

Asya.Gadis itu merasa jengah dengan guru yang ada berada di hadapannya yang terus saja mengoceh tidak jelas di telinganya.Gadis itu memutar bola matanya malas.

Kenapa Asya harus ke sini?

Niat ingin bertanya,tapi dicerocosi hal hal yang tidak berguna.Setiap orang memiliki kapasitas otak yang berbeda bukan?

Asya biarkan guru ini terus saja mengoceh.Tidak lama terdengar suara pintu terketuk yang mengalihkan pandangan antara mereka berdua.

"Masuk"Ujar guru yang ada dihadapan Asya dengan tenang.

Pintu mulai terbuka dengan munculnya seorang pemuda yang mengarahkan kakinya menuju antara mereka berdua.

"Kak Alfadh?"Gumamnya.

Jantung Asya berdetak dengan kencang.Dan bahkan dirinya dapat mendengarkan suara detak jantungnya sendiri.

"Ada apa bu?"
Suara Alfadh yang begitu sopan dapat membuyarkan lamunan dari gadis tersebut.Seorang guru yang ada di hadapan Asya menghela nafas sejenak,lalu menatap pemuda tersebut yang tidak jauh jaraknya dengan Asya.

"Kamu anak kelas 11 Ipa 1 bukan?"Alfadh mengangguk singkat.

"Bisa kamu ajari dia?Ibu dengar kelasmu ini lagi free jadi tidak masalah bukan?Ibu harus segera mengajar murid ibu yang lain,Ibu sudah telat 10 menit yang lalu nak...Tolong bantu ibu ya"Alfadh menatap Asya sejenak.

Niat dirinya ingin menolak,tapi rasanya pemuda itu merasa tidak enak saat melihat pandangannya apalagi gurunya ini sampai memohon kepadanya.

Alfadh lantas berfikir.Apa yang harus ia lakukan?

Sementara Asya.Gadis itu yang mendengarnya kini hatinya bersorak dengan girang.

Tanpa perlu dicari,jodoh datang sendiri.

"Mau tidak nak?"Tanya guru itu sekali lagi yang membuat Alfadh langsung memandang kearahnya.

Mau gimana lagi?
Dengan terpaksa pemuda itu harus mengangguk.Ia pasrahkan takdirnya nanti pada Tuhan.

Asya semakin bersorak girang.Sepasang bibirnya tidak bisa menahan lagi untuk membuat sebuah lekukan ke atas dengan sempurna dan indah.

"Terima Kasih nak.Ibu segera pergi dulu ya...Kalian bisa belajar dimanapun nanti"

Guru tersebut mengambil barangnya yang akan digunakan untuk mengajar.Selepas itu dia segera pergi dengan tergesa gesa.Meninggalkan mereka begitu saja dengan beberapa guru lain yang ada didalam sana.Rupanya terlihat sekali bahwa guru tadi ini sangat takut untuk terlambat dalam waktunya.

"Kak.Mau kemana?"Tanya Asya yang melihat Alfadh juga akan berdiri dari sana.

"Perpus"Jawab pemuda itu singkat.Tetapi membuat Asya menjadi terbingung mendengarnya.

"Mau ngapain kak?"Ujarnya yang masih belum nyambung.

Alfadh menarik nafas dalam.Selain menyebalkan,rupanya gadis ini sangat LOLA.

"Kita belajar disana"

Alfadh pergi dengan langkah Asya yang berada di belakangnya.

....

"Lo baca materi semua ini dan setelah itu kalo lo udah paham,Kerjain soal soal ini.Kalo lo gak ngerti,lo tanya gue.Dan Gue akan ngawasin lo!"Titah Alfadh.

Asya semakin jengah.
sama saja kalau begini ia belajar dengan kakaknya atau dengan guru yang tadi.Bukannya mengerti,dirinya malah jadi ngalor ngilir.

Asya baca berulang kali membaca bab itu dan beberapa kali juga dia terus saja menguap dan memejamkan matanya.Alfadh yang melihatnya menjadi kesal saja.

"Lo bisa belajar yang benar!!"Asya langsung menegapkan tubuhnya ketika mendengar suara Alfadh dan kedua matanya terbuka dengan sempurna.

5 menit berlalu.Asya melakukan hal yang sama seperti tadi.Sungguh gadis itu mau baca 25 kali,rasanya tidak mengerti apapun yang dia baca.Kecuali sejarah dan cerita hidup seseorang.Rasanya dirinya menyesal masuk kedalam kelas Ipa yang tidak ada bidangnya disini.Sedangkan Ips,Uhhh...

Alfadh terus memperhatikan gadis itu.Dirinya membuang nafas pelan.

"Bagian mana yang lo gak ngerti?"Asya mengernyit heran.Itu suara kak Alfadh?

Asya hampir saja dirinya tidak percaya mendengar suara lembut dari Alfadh.Pemuda yang berada di sebelahnya.Dirinya mematung.

"Sya"Panggil Alfadh guna menyadarkannya.

"Ah iya..itu"Asya kembali dengan kisah kehidupannya.Rasanya benar Alfadh yang melakukannya?

Dirinya antusias mendengar pertanyaan tersebut.

"Yang ini kak"ujar gadis itu.Alfadh segera melihat bagian yang ditunjuk oleh Asya.

"Oh ini..."Alfadh mengangguk paham.

"Ini adalah bentuk Protista.Berdasarkan dari bentuknya ini,Protista terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu
•Protista yang mirip tumbuhan ini namanya Alga.
•dan protista yang mirip hewan ini namanya Protozoa
•sedangkan Protista ada yang mirip jamur.Seperti ini"Alfadh menunjuk salah satu gambar yang ada di buku tersebut.Asya mengangguk paham.

Alfadh melanjutkan kembali"Protista yang memiliki bentuk seperti tumbuhan ini namanya protozoa.Dia memiliki beberapa ciri cirinya yang dapat mudah dikenali salah satunya itu hidupnya yang melayang layang dipermukaan air yang biasa juga disebut neuston"

Asya memperhatikan tiap kalimat yang Alfadh ucapkan.Satu per satu pemuda itu bahas materi untuk Asya pahami.

Entah mengapa Asya merasa dirinya sangat nyaman jika Alfadh memperlakukannya seperti ini.seperti saat ini.Asya suka Alfadh yang ini.Yang lembut dan juga perhatian dengan penuh kesabaran.

Asya sadar,setelah itu pasti tidak akan berlangsung lama.





BADRA GRAHITA{Takdir}Where stories live. Discover now